Sukses

4 Kisah Orang yang Lakukan Hal Mengerikan Demi Kebaikan

Kenyataan sejarah manusia, pilihan tidak tersaji secara sederhana seperti hitam atau putih.

Liputan6.com, Jakarta - Pendidikan yang kita terima sejak kecil seringkali melihat benar atau salah sebagai hitam atau putih.

Namun begitu, kenyataan hidup jauh lebih kompleks daripada sekedar hitam atau putih.

Misalnya, dalam Perang Dunia II, Komando Bom Inggris di bawah pimpinan Arthur 'Bomber' Harris memutuskan untuk melakukan pemboman atas Dresden dan beberapa kota Jerman lainnya.

Ketika menyerang Dresden, ia memerintahkan penggunaan bom bakar sehingga menelan korban 23 ribu jiwa yang kebanyakan terdiri dari wanita, anak-anak, para pengungsi, dan bahkan pasukan Sekutu yang ditawan.

Secara keseluruhan, hantaman terhadap kota-kota Jerman menelan korban setidaknya 600 ribu jiwa, sekitar 3 kali jumlah korban perang Suriah sekarang ini.

Atau dijatuhkannya 2 bom atom di Hiroshima dan Nagasaki berdasarkan perintah Presiden Harry S. Truman.

Dua keputusan mengerikan itu ternyata membantu mempercepat berakhirnya Perang Dunia II sehingga mencegah lebih banyak korban secara global.

Disarikan dari toptenz.net pada Senin (11/9/2017), berikut ini adalah 4 hal mengerikan lainnya yang ternyata membawa kebaikan:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Edward Jenner

Dr. Jenner melakukan vaksinasi pertama pada 1796. (Sumber Wikimedia Commons)

Edward Jenner melakukan salah satu hal terbaik yang pernah dilakukan manusia. Ia adalah seorang penemu vaksin cacar air. Temuan itu menyelamatkan jutaan nyawa manusia.

Tapi, temuan itu tidak diraih tanpa pengorbanan. Teorinya saat itu menjadi terobosan dan diuji dengan cara mengorek cacar sapi untuk diselipkan pada kulit manusia.

Ia bukan menularkan cacar itu pada dirinya, tapi pada diri seorang anak lelaki berusia 8 tahun. Seandainya teorinya tidak benar, ia bisa saja membunuh anak tersebut pada tahap berikut dalam percobaan, yaitu ketika anak itu kemudian dipaparkan pada virus cacar air.

Bukan hanya satu anak, Jenner melakukannya pada beberapa puluh anak lain, termasuk seorang bayi berusia 11 bulan.

Untunglah, percobaan itu berhasil dan vaksin perdananya bekerja. Sejak saat itu, kita memiliki cara perlawanan terhadap cacar air.

3 dari 5 halaman

2. Jonas Salk

Jonas Salk, penemu vaksin polio suntik (IPV) (Wikipedia/Public Domain)

Hal yang agak mirip dilakukan oleh Jonas Salk. Banyak yang belum mendengar namanya, padahal dialah yang menciptakan vaksin polio pada 1950-an. Saat itu, di Amerika Serikat (AS) saja, polio menyerang 60 ribu orang dan sepertiga di antara mereka mengalami kelumpuhan.

Tapi Salk mengabaikan kesempatan menjadi miliarder setelah ia menolak memintakan hak paten atas temuannya. Dengan keputusan itu, ia mencegah penularan penyakit pada jutaan orang.

Di balik kisah sukses itu, ternyata ia melakukan sejumlah eksperimen berbahaya terhadap anak-anaknya sendiri.

Sebagaimana Edward Jenner, Salk sadar bahwa ia memerlukan bukti untuk vaksin temuannya. Ia dan istrinya menjajal vaksin itu pada diri mereka. Merasa kurang puas, mereka menjajal vaksin pada anak-anak mereka.

Seandaiya ada sesuatu yang tidak beres, maka Salk bisa saja membuat lumpuh atau bahkan menewaskan anggota keluarganya sendiri. Ia dan istrinya memang mengerti risiko tersebut, tapi anak-anak mereka tentunya belum mampu memberikan persetujuan.

4 dari 5 halaman

3. Nelson Mandela

Nelson Mandela, pejuang anti-apartheid Afrika Selatan. (Sumber Flickr)

Nelson Mandela adalah salah satu tokoh terbesar dalam Abad ke-20. Ia menghabiskan hampir seluruh usianya dalam penjara, tapi kemudian membantu meruntuhkan rezim apartheid Afrika Selatan dan menjadi pemimpin berkulit hitam pertama di negeri itu.

Tapi, perjalanan ke sana tidaklah seindah itu. Selama masih bersama African National Congress (ANC), Mandela bertugas mendirikan MY yang menjadi sayap teroris ANC.

Selama suatu masa yang singkat, MK pernah menjadi salah satu organisasi paling mematikan sedunia.

Tergerak oleh ketidakadilan apartheid Afrika Selatan saat itu, MK bertanggungjawab atas serangkaian ledakan bom, pembunuhan, dan balas dendam yang kejam.

Pada 1983, mereka meledakkan bom mobil di jalan ramai saat jam sibuk sehingga menewaskan 19 warga sipil dan mencederai 217 lainnya.

Mereka juga menjadi pelopor 'necklacing'. Orang yang dicurigai sebagai informan dikalungi ban yang kemudian dibakar.

Secara keseluruhan MK telah jelas menewaskan setidaknya 63 orang dan mencederai hampir 500 orang lainnya. Memang benar, serangan-serangan itu terjadi ketika Mandela sedang dalam penjara, tapi tidak akan terjadi tanpa dirinya.

Semua itu mendesak kepada berakhirnya sistem politik apartheid di Afrika Selatan.

5 dari 5 halaman

4. Che Guevara

Che Guevara. (Sumber Young America Foundation)

Che Guevara adalah seorang revolusioner sosialis dari Argentina yang menjelma menjadi ikon modern. Mahasiswa-mahasiswa yang condong ke kiri memakai kaus yang bergambar wajah si gondrong dengan topi baret.

Di Amerika Latin, pergerakan kaum miskin dan populis mendapatkan semangat dari perjuangannya. Ia menunjukkan kepada kaum miskin Amerika Latin bahwa mereka tidak harus menerima nasib.

Guevara juga membantu penggulingan diktator brutal Fulgencio Batista di Kuba. Penguasa yang memiliki hubungan dengan mafia tersebut tidak segan menghancurkan kota-kota yang tidak sepakat dengan dirinya.

Che berada di pihak yang sama dengan Fidel Castro untuk menyingkirkan Batista. Benar bahwa revolusi Castro secara drastis telah memperbaiki kehidupan kaum miskin Kuba, tapi jalan yang ditempuh penuh dengan pertumpahan darah.

Che sendiri menjadi seorang penjagal yang menyingkirkan ribuan orang yang dianggap sebagai musuh Castro. Sebagian besar memang para korputor pendukung Batista, tapi kebanyakan lainnya adalah warga sipil biasa yang terjebak dalam revolusi.

Kehidupan rata-rata warga Kuba memang menjadi lebih baik setelah era Batista, tapi banyak yang tidak sempat untuk menikmati perbaikan-perbaikan itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.