Sukses

Selundupkan Bom, Teroris Incar Penumpang yang Bengong di Bandara

Rencana teroris itu membuat penumpang tak bersalah itu menjadi bagian dari misi bom bunuh diri

Liputan6.com, Sydney - Bandara di Australia nyaris dijadikan target teroris. Namun, berkat operasi kontra-terorisme, rencana itu digagalkan.

Dalam operasi itu, empat orang ditangkap namun, satu orang dibebaskan tanpa tuntutan apapun. Menurut penyidik, dalam aksinya, mereka berencana menyelundupkan bom ke dalam pesawat dalam bentuk penghalus daging.

Dikutip dari News.com.au pada Kamis (3/8/2017), cara menyelundupkannya pun membuat penyelidik di kepolisian Australia bergidik.

Para teroris itu memilih penumpang yang terlihat bingung, atau bengong, atau tidak sadar dengan kondisi sekitar.

"Rencana teroris itu membuat penumpang tak bersalah menjadi bagian dari misi bom bunuh diri," kata salah seorang penyidik kepada Daily Telegraph.

Menurut detektif, ini adalah cara licik yang paling canggih yang direncanakan para teroris itu.

Sejauh ini, polisi secara resmi memang belum bersuara terhadap hasil penyelidikan. Namun, maskapai Etihad Airline kini tengah bekerja sama dengan pihak keamanan.

Sebelumnya, polisi menemukan bukti terkait aksi teroris di bandara dalam secarik dokumen di salah satu rumah.

Bukti itu berupa potongan flight release slip berisi jadwal penerbangan Jakarta-Sydney.

Salah Satu Terduga Teroris Dibebaskan

Sementara itu, pada Selasa lalu, salah satu pria yang ditangkap polisi, Abdul Merhi, dibebaskan. Sementara 3 lainnya masih ditahan.

Pengacara Abdul Merhi, Moustafa Kheir, mengatakan bahwa kliennya nyaris tak percaya atas kejadian yang menimpa dirinya, mirip adegan film

"Tuduhan tersebut sangat serius," kata Kheir.

"Dia hanya ingin kembali ke kehidupan normal semaksimal mungkin sekarang," kata Kheir.

Pasca-ancaman tersebut, polisi meminta foto diri penumpang di tiket domestik.

Organisasi pilot Australia juga meminta keamanan yang lebih ketat. Presiden AusralPA Kapten Murray Butt mendukung seruan agar semua penumpang diminta membawa identifikasi foto sebagaimana mestinya di AS.

"Kami tentu tidak ingin membuat alarm publik," katanya di Sydney. "Tapi kami ingin memastikan bahwa kami menyediakan layanan terbaik dan teraman yang kami bisa berikan."

Polisi masih mencari properti di Lakemba, Wiley Park, Punchbowl dan Surry Hills untuk bukti lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini