Sukses

Jokowi Ingatkan Pemimpin Negara soal Agenda 2030 dalam KTT G20

Jokowi menyampaikan soal perdagangan global dan pertumbuhan, serta pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim dan ketahanan energi di G20.

Liputan6.com, Hamburg - Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal saat berbicara di Leaders' Retreat Sesi II dalam KTT G20 di Hamburg, Jerman, pada 7 Juli 2017. Dua hal tersebut adalah perdagangan global dan pertumbuhan, serta pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim dan ketahanan energi.

Dalam konteks perdagangan global dan pertumbuhan, reformasi pajak menjadi satu fokus yang disampaikan Jokowi.

Jokowi mengapresiasi upaya Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan negara-negara G20 dalam mengatasi Base Erosion Profit Shifting (BEPS), memfasilitasi Automatic Exchange of Information (AEoI), dan mengimplementasikan Multilateral Instrument (MLI).

Presiden menambahkan, negara-negara G20 harus memastikan, bahwa AEoI dapat mengembalikan kewajiban wajib pajak ke negaranya dan memastikan pertukaran data yang memberikan manfaat.

"Indonesia baru menyelesaikan program tax amnesty sebagai bagian reformasi perpajakan. Dari US$ 366 miliar aset yang diungkap, sekitar 21 persen adalah aset yang disembunyikan di luar negeri," ujar Jokowi seperti tertulis dalam keterangan media yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada 7 Juli 2017.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Indonesia menyampaikan komitmen tinggi dalam pelaksanaan Agenda 2030 -- terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs).

"Saya telah menandatangani Peraturan Presiden dan membentuk Tim Koordinasi Nasional bagi implementasi SDGs," ujar Jokowi yang mengaku telah mengambil dan memimpin langsung berbagai langkah guna memastikan pelaksanaan Agenda 2030.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan kembali komitmen Indonesia terhadap implementasi kesepakatan iklim Paris.

Menurut Jokowi, sebagai bagian dari solusi untuk menghadapi tantangan perubahan Iklim, Indonesia akan melakukan berbagai upaya. Usaha tersebut antara lain memperpanjang moratorium pembukaan lahan baru, membentuk Badan Restorasi Gambut untuk memperbaiki 2 juta hektare gambut dalam lima tahun, dan memperkuat upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

"Indonesia juga melakukan pengurangan sampah dengan reduce-reuse-recycle sebesar 30 persen pada 2025 dan menetapkan target mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen hingga tahun 2025," ujar Jokowi.

Dari proses transisi energi, ia menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen memperbesar porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional dan meningkatkan penggunaan biofuel dengan tetap berkomitmen pada mitigasi perubahan iklim.

Di akhir sambutannya, Jokowi menegaskan agar negara-negara G20 tidak mundur dari komitmen Agenda 2030, yakni tentang pengendalian perubahan iklim dan transisi energi.

Dalam Leasers' Retreat sesi II tersebut, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sherpa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini