Sukses

Ekspresi Kegelisahan Penumpang Bandara Changi Pasca-Kebakaran

Kebakaran di Terminal 2 (T2) Bandara Changi di Singapura menyebabkan penundaan sejumlah penerbangan pada Selasa 16 Mei 2017 malam.

Liputan6.com, Singapura - Kebakaran yang melanda Terminal 2 (T2) Bandara Internasional Changi di Singapura menyebabkan penundaan sejumlah penerbangan pada Selasa 16 Mei 2017 malam. Para penumpang transportasi udara pun dibuat bingung karenanya.

Kesatuan Pertahanan Sipil Singapura atau Singapore Civil Defence Force (SCDF), dalam laman Facebooknya, mengatakan bahwa kebakaran terjadi dalam skala 'kecil' dan telah ditangani menggunakan selang pemadam kebakaran (hose reel jet), namun insiden tersebut memicu evakuasi massal dan penutupan Terminal 2.

Beberapa calon penumpang yang datang ke bandara mengaku tak tahu apa yang harus dilakukan.

Senthil Shanmugam, salah satunya, yang berprosesi sebagai tukang reparasi AC dijadwalkan terbang ke Tiruchirapalli, India pada pukul 21.15 waktu Singapura menggunakan Tigerair.

Ia berencana berlibur selama seminggu di negara bagian Tamil Nadu tersebut. "Kami sedang menanti informasi lebih lanjut," kata dia kepada The Straits Times sekitar pukul 20.20 waktu setempat, seperti dikutip dari The Star, Selasa (16/5/2017). "Kami hanya bisa menunggu pengumuman dari interkom."

Shanmugam menambahkan, pengumuman sebelumnya meminta para calon penumpang untuk menuju ke area berkumpul di Terminal 3 (T3) hingga pemberitahuan selanjutnya. Namun, ia mengaku tak yakin di mana lokasi tersebut berada.

Dalam laman Facebook-nya Selasa malam, pihak Bandara Changi mengatakan bahwa T2 tetap ditutup.

Sementara, semua penerbangan yang berangkat dan tiba di T2 akan dipindahkan ke T3 sampai pemberitahuan lebih lanjut. Pihak bandara juga mengatakan, informasi penerbangan sedang diperbarui dan mengimbau para penumpang untuk memeriksa layar informasi penerbangan di terminal dan di situs Bandara Changi.

Kepulan asap pasca kebakaran di Terminal 2 Bandara Changi Singapura (Rateesh Upendran/Twitter)

Marite Masanova, dari Latvia mengaku, ia seharusnya terbang pada pukul 21.20 ke Kuala Lumpur. Perempuan 24 tahun tersebut mungkin gagal tepat waktu untuk penerbangan lanjutan dari ibukota Malaysia itu ke London.

Masanova, yang bekerja di sebuah industri keuangan di London baru saja menyelesaikan liburannya selama tiga pekan di Asia Tenggara. Singapura adalah destinasi terakhirnya.

"Seharusnya aku langsung masuk kerja setelah mendarat di bandara. Tapi, sepertinya itu tak mungkin."

Masanova tiba di T2 sekitar pukul 17.45 dan melihat asap memenuhi terminal. Dia juga melihat seorang staf bandara, dibawa keluar dalam kondisi pingsan.

"Penumpang diminta mengevakuasi diri sekitar 40 menit setelah alarm kebakaran terdengar," kata Masanova.

Semenatra, Chuck Brown, seorang penari berusia 40-an, dijadwalkan naik pesawat pukul 22.30 malam menuju Gold Coast, dengan maskapai Scoot.

Saat tiba di bandara, ia melihat kondisi lalu lintas yang 'gila' di luar bandara.

"Saya merasa ada hal lucu. Sebab, karena jalan menuju T2 diblokir, saya meminta sopir untuk membawa saya ke T1. Dan sekarang kami baru tahu ada kebakaran besar terjadi," kata Brown.

Dia menambahkan bahwa T2 dievakuasi dan penumpang diminta pergi ke T3 untuk berkumpul di ruang tunggu.

Sementara, Yip Peng Sun, seorang insinyur berusia 55 tahun mendengar penutupan T2 dalam perjalanan ke bandara, jadi mereka menuju ke Terminal 3 sebagai gantinya.

Mereka seharusnya naik Scoot pukul 22.00 ke Gold Coast untuk liburan empat hari.

Kebakaran di Changi terjadi pada Selasa, 16 Mei 2017 sekitar pukul 17.40 waktu setempat atau sekitar 16.40 waktu Jakarta.

Kobaran api berskala kecil membara di aula kedatangan terminal 2 Bandara Changi. Kebakaran itu menyebabkan tiga korban sesak napas akibat menghirup asap dan harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.