Sukses

RIP Yutu, Warga Tiongkok Tangisi Kematian 'Kelinci Bulan'

Yutu dipastikan mati. Robot penjelajah (rover) bulan milik Tiongkok itu berhenti beroperasi setelah 31 bulan menjelajah satelit Bumi.

Liputan6.com, Beijing - Yutu dipastikan mati. Robot penjelajah (rover) bulan milik Tiongkok itu berhenti beroperasi setelah 31 bulan menjelajah satelit Bumi, jauh lebih lama dari usia yang diperkirakan.

Rover berjuluk Jade Rabbit itu sampai di permukaan Bulan pada Desember 2013 sebagai bagian dari misi antariksa Chang'e-3. Sejak itu Yutu berkelana sendirian mencari sumber daya alam yang tersimpan di rembulan dan menyiapkan rencana pendaratan astronot ke sana.

Pendaratannya membuat Tiongkok menjadi negara ketiga yang mencapai Bulan, setelah Rusia dan Amerika Serikat.

Kelinci bulan itu juga aktif di media sosial. Ia punya 600 ribu penggemar di situs mikroblog serupa Twitter, Weibo.

Dalam akun Weibonya, Yutu kerap mengisahkan temuan-temuannya, juga berbagi kartun lucu yang merepresentasikan perjalanannya ke Bulan.

Yutu kerap menceritakan perjalanannya di Bulan dalam akun Weibo



Di media sosial, pesan terakhir yang ia sampaikan sebelum tutup usia adalah, "Bulan menyiapkan mimpi panjang untukku."

Ada alasan mengapa robot penjelajah tersebut dinamai Yutu. Itu adalah panggilan kelinci peliharaan Dewi Bulan, Chang'e, yang diabadikan sebagai nama misi. 

Awalnya Yutu dirancang beroperasi selama tiga bulan. Namun, faktanya ia mampu bertahan hidup hingga dua tahun, lebih panjang umur daripada rover milik Rusia yang diluncurkan pada 1970, Lunokhod 1, yang bertahan selama 11 bulan.

Pada Februari 2014, Yutu sempat menghilang dan dikhawatirkan mati. Namun setelah pulih dari gangguan mekanis, ia mem-posting pesan, "Hai, ada seseorang di sana?"

Namun, pesan yang dikirim Minggu lalu benar-benar pesan terakhir.

"Ada banyak pertanyaan yang ingin aku jawab, apa pun, aku adalah kelinci yang paling banyak menyaksikan bintang-bintang," kata dia.

"Bulan telah menyiapkan mimpi panjang untukku. Aku tak tahu apa yang akan terjadi nanti, apakah aku akan menjelajahi Mars, atau bakal dikirim ke Bumi."

Badan Antariksa Tiongkok mengonfirmasi bahwa Yutu telah nonaktif mulai Rabu, 3 Agustus 2016. Dan para netizen menangisi kepergiannya.

Badan Antariksa China mengonfirmasi 'kematian' Yutu pada Rabu 3 Agustus 2016 (Weibo)


"Selamat tidur, Jade Rabbit. Aku harap kau bermimpi indah, impian yang dipenuhi wortel. Kami bangga padamu," kata salah satu pengguna Weibo.

"Aku akan terbang ke Bulan untuk membawamu pulang," kata pengguna lainnya. "Nantinya kau bisa tidur dengan nyaman di museum."

Sejumlah netizen mengaku bersedih. "Aku tak tahu mengapa hatiku begitu sedih. Padahal ia hanya mesin," tulis seorang pengguna Weibo.

"Mimpi yang indah. Suatu hari kita akan bertemu dalam mimpi yang bertabur jutaan bintang dan pemandangan yang luar biasa indah. Untuk saat ini mimpimu telah terwujud," kata pengguna Weibo lain.

Yutu, rover buatan Tiongkok yang menemukan jenis batuan baru di bulan (sumber: newscientist.com)


Jade Rabbit atau Yutu kini bergabung dengan 60 kendaraan antariksa milik AS dan Rusia, tiga kendaraan misi Apollo, dua bola golf--yang dipukul astronot Alan Shepard, juga bendera Amerika yang tertinggal di permukaan Bulan.

Tiongkok telah mengirimkan astronot pertamanya ke angkasa luar pada 2003. Dan sejak itu, sejumlah pengembangan dihasilkan, termasuk penempatan stasiun angkasa luar eksperimental.

Tahun depan, Tiongkok berencana mendaratkan pesawat tanpa awak ke permukaan Bulan--yang akan kembali ke Bumi membawa sejumlah sampel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini