Sukses

Gara-gara Nama, Model Seksi 'Dituduh' Sebagai Calon PM Inggris

Kemiripan nama, membuat seorang model seksi disangka sebagai calon tunggal perdana menteri Inggris.

Liputan6.com, London - Seorang model seksi asal Inggris, Teresa May mendadak dibanjiri ucapan selamat di akun Twitternya. Bukan lantaran prestasinya dalam bidang modelling, namun karena ia ramai disebut-sebut menjadi calon tunggal pengganti David Cameron sebagai perdana menteri.

Tentu saja, ucapan tersebut salah alamat. Namanya memang nyaris sama dengan Theresa May, Menteri Dalam Negeri Inggris yang menjadi calon tunggal penghuni Downing Street No 10. Hanya beda satu huruf: h.

Theresa May, sang menteri, dipastikan menjadi pengganti Cameron setelah rivalnya, Andrea Leadsom, mengundurkan diri dari pemilihan internal Partai Konservatif.

Namun, para pengguna Twitter yang kurang teliti lantas mengucapkan selamat kepada Teresa, si model seksi.

Kebingungan itu pun segera diakhiri Teresa. Seperti dilansir Daily Mail, Rabu (13/7/2016) dalam profil Twitternya ia menuliskan, "Saya seorang model, bukan Perdana Menteri".

Tak lama kemudian, model seksi itu pun mencuit, "Saya pikir cukup lucu bagaimana banyak orang berpikir bahwa saya adalah Perdana Menteri #TheresaMay. Ini menunjukkan betapa beberapa orang sangat bodoh".

Selama beberapa pekan terakhir, Inggris menghadapi krisis politik terbesar setelah Perang Dunia II usai.

Referendum yang berujung pada perceraian negara itu dari Uni Eropa (UE) atau dikenal dengan Brexit telah menggiring Britania Raya ke dalam masa-masa penuh ketidakpastian, ekonomi, sosial, maupun politik.

Menyusul desakan sejumlah pihak, pada 24 Juni lalu David Cameron telah menyatakan mundur dari kursi perdana menteri. Ia mengatakan akan meletakkan jabatannya secara resmi pada Oktober mendatang setelah penggantinya terpilih.

Sementara itu penyaringan pemimpin Partai Konservatif yang sekaligus akan menggantikan kedudukan Cameron pun bergulir. Satu per satu calon berguguran hingga akhirnya menyisakan May sebagai calon tunggal.

Dan tepat pada 11 Juli kemarin, Cameron mengatakan ia akan 'angkat kaki' dari Downing Street 10 pada 13 Juli waktu setempat -- mengingat tanda tanya tentang siapa sosok penggantinya sudah terkuak. Proses pergantian kepemimpinan di Inggris ini terjadi lebih cepat dibanding perkiraan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini