Sukses

Waspada, Ini Bagian 'Paling Jorok' di Kamar Hotel

Jangan heran kalau ada kamar hotel yang tampaknya bersih, tapi ternyata menyembunyikan banyak bakteri di dalamnya.

Liputan6.com, New York - Di balik segala upaya untuk menjaga kebersihan hotel, pada kenyataannya tata cara pembersihan, jadwal, dan penilaian pegawai tentang kebersihan berbeda-beda dari satu hotel ke hotel lain.

Jadi, jangan heran kalau ada hotel yang tampaknya bersih, tapi ternyata menyembunyikan banyak bakteri di beberapa tempat atau benda dalam kamar hotel, entah pada seprei atau pada perangkat kendali jauh.

Dikutip dari News.com.au pada Jumat (6/5/2016), sejumlah penelitian tentang kebersihan hotel mengungkapkan beberapa hal jorok yang secara sah memang berbahaya bagi kesehatan.

Yang paling sering jorok adalah cangkir dan gelas, perangkat kendali jauh (remote control), saklar lampu, tuas-tuas kamar mandi, dan bahkan ranjang. 

Debu, jamur, dan kuman bukan hanya tersembunyi dalam celah gelap tak terlihat seperti pendingin udara, tapi juga di tempat terbuka.

Uji patogen pada suatu penelitian terkini mendapati bahwa remote control merupakan tempat berkembang biaknya ribuan bakteri semisal E. coli (biasa ada pada tinja), staph, dan MSRA yang gampang menular serta mematikan.

Itu belum bicara soal ranjang. Penyidikan menggunakan kamera tersembunyi, mata telanjang, dan lampu UV menyingkap sejumlah hal menjijikkan di bawah seprei, misalnya potongan kuku, rambut, bantal belum diganti, dan sejumlah tetesan cairan tak dikenal -- walaupun terlihat bersih.

Penelitian juga menemukan bahwa banyak tempat yang kerap disentuh seperti saklar lampu, telepon, dan gagang kamar mandi ternyata jarang dibersihkan sehingga menjadi tempat mangkalnya patogen.

Demikian juga dengan tempat kita mencuci tangan. Sama halnya dengan meja tempat gelas dan cangkir, yang juga dipenuhi bakteri.

Berikut lokasi dan benda yang patut diwaspadai di dalam kamar hotel:

1. Gelas dan mug

Gelas yang tampak berkilau dekat wastafel kemungkinan besar sudah ada sana untuk waktu yang cukup lama. Diduga, mug dan gelas merupakan yang paling kotor dan berbahaya di dalam kamar. Kenapa?

Seperti terbukti dari beberapa kali pengintaian menggunakan kamera tersembunyi, gelas sering kali dibersihkan dalam wastafel tanpa menggunakan sabun.

Gelas lalu dikeringkan dengan handuk dan ditaruh kembali dengan berhiaskan tutup gelas yang indah. Sepertinya telah dibersihkan, ternyata belum.

Gelas-gelas di kamar hotel termasuk benda yang paling banyak dikerumuni bakteri. (Sumber oyster.com via news.com.au)

Bisa lebih buruk dari itu. Sejumlah penelitian menyebutkan adanya praktik lazim di hotel untuk membersihkan gelas menggunakan zat kimia seperti pembersih jendela atau membersihkannya menggunakan sarung tangan yang barusan dipakai membersihkan toilet. Kadang-kadang handuk pengering gelasnya pun kotor.

Beberapa pegawai terekam kamera tersembunyi sedang membersihkan gelas menggunakan handuk di dalam kamar mandi, atau dengan handuk yang sama yang dipakai untuk permukaan kering seperti dudukan toilet.

2. Bak Mandi

Ada saja orang yang menolak mandi di hotel. Apa alasannya? Ini faktanya, ada ratusan, bahkan ribuan, orang yang pernah mandi di dalam bak yang sama.

Tapi yang lebih menyeramkan adalah kemungkinan bak itu dibersihkan menggunakan bahan kimia beracun dan hanya sekedar diseka sesudahnya. Atau, lebih buruk lagi, seperti nasib gelas tadi, yang dibersihkan menggunakan handuk yang dipakai untuk toilet.

Beberapa permukaan lain yang tentu saja wajib bersih adalah countertop dan gagang wastafel, walaupun dalam kenyataannya tempat-tempat itu juga memiliki risiko tinggi keberadaan bakteri dan patogen, karena terjadinya pencemaran silang oleh penggunaan handuk yang sama untuk semua proses pembersihan.

3. Seprei

Kita membayangkan bahwa ranjang merupakan suatu tempat aman dalam kamar hotel. Kita meluangkan paling banyak waktu kita di antara selimut sambil meringkuk di sebelah bantal.

Beberapa hotel memang mengganti pernak pernik ranjang secara sering, ternyata bantal, selimut, dan pelapis ranjang tidak diganti.

Bahkan, terkuak jadwal pembersihan yang hanya mensyaratkan seprei, selimut, dan pelapis ranjang hanya dibersihkan setiap 3 bulan. Rekaman video tersembunyi memergoki seorang pegawai yang sekedar menepuk-nepuk bantal, tapi tidak mengganti lapisan luarnya.

Parah sekali, karena mata, mulut, dan hidung kita bersentuhan langsung dengan bantal sehingga kita terpapar pada kuman, penyakit, atau apapun yang ditinggalkan orang sebelum kita. Kedinginan di waktu malam dan mengambil selimut tambahan? Selimut itupun jarang diganti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Aman di Kamar Hotel

Kita tidak bisa menunjuk secara pasti kenapa ada praktik kebersihan yang tidak selayaknya pada beberapa hotel. Tapi ada sejumlah dugaan, misalnya karena gaji pegawai kebersihan bukanlah yang terbaik.

Pembersih yang diupah untuk membersihkan kamar biasanya bergaji sekedarnya dan seringkali tidak mendapat tip. Dengan demikian, hal ini memberi insentif yang lemah baginya untuk bekerja lebih guna memastikan kamarnya 100 persen bersih dan sehat.

Masih serupa dengan itu, pegawai kebersihan biasanya diwajibkan membersihkan beberapa kamar dalam waktu singkat sehingga mereka mengambil jalan pintas, apalagi di resor yang besar.

Bayangkanlah jika sebuah hotel dengan 1.000 kamar yang setengah tamunya baru keluar pada siang hari dan tamu-tamu baru masuk pada pukul 15.00 sore. Hanya ada segelintir pegawai untuk membersihkan sekitar 500 kamar dalam waktu 3 jam.

Lagipula, selagi liburan, tidak ada yang peduli dengan kekacauan yang kita ciptakan. Bahkan, untuk resor kecil pun, bisa diduga ada kekurangan pegawai di sektor kebersihan.

Selain gaji rendah dan kemungkinan kekurangan orang, para pegawai beberapa hotel mungkin tidak diperlengkapi dengan pasokan alat kebersihan yang cukup.

Ada beberapa petugas kebersihan yang terlihat memasukkan semua sapu, lap, busa dan zat pembersih dalam satu ember, yang tentunya menjurus kepada pencemaran silang yang berbahaya.

Kalau begitu, jangan heran bahwa bakteri ada di hampir semua permukaan. Terlebih lagi, pegawai hotelnya mungkin kurang terlatih tentang cara sanitasi, atau memang tidak peduli akan bahayanya sekiranya ia mengambil jalan pintas.

Tips Aman

Lalu, apakah itu berarti kita sebaiknya tak menginap di hotel? Bukan begitu. Paparan tersebut tak menghalangi kita menikmati hotel, karena tidak semua penginapan itu jorok.

Tapi kalau masih khawatir, mungkin cara-cara ini bisa digunakan untuk memastikan keamanan:

1. Membawa sanitasi anti bakteri untuk tangan, kantong plastik, atau bahkan cangkir serta sarung bantal sendiri.

2. Ambil kain pembersih di kamar mandi dan teteskan sedikit cairan sanitasi tangan. Usap semua tempat bermasalah seperti saklar lampu, remote TV, gagang pintu, telepon, jam radio, keran, dan dudukan toilet. Sepertinya berlebihan, tapi hal itu memusnahkan lebih dari 80% kuman yang tersisa.

3. Gunakan handuk tangan untuk melapisi countertop di kamar mandi sebelum menempatkan pernak-pernik mandi.

4. Lempar bantal kursi ke lantai, karena kemungkinan memang di situ lah biasanya ia berada.

5. Kalau masih khawatir tentang remote control, bungkuslah dengan penutup kepala atau kantong plastik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini