Sukses

10 Misteri yang Belum Sanggup Dipecahkan oleh Sains

Mulai dari tingkah laku tertentu dari binatang, hingga black hole yang mengeluarkan gas.

Liputan6.com, Sydney - Sains adalah suatu cara untuk mempelajari atau mengamati aspek-aspek tertentu secara terorganisir dan sistematik.

Banyak hal-hal yang dulunya dianggap orang sebagai perbuatan makhluk 'tertentu', namun pada saat ini dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.

Dahulu, bangsa viking menganggap bahwa gerhana matahari terjadi karena terdapat serigala yang memakan bintang yang berpijar terang itu. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dapat dijelaskan mengapa peristiwa langka itu dapat terjadi.

Baca Juga

Namun dibalik kemajuan ilmu, ternyata hingga sekarang masih terdapat hal-hal yang tak mampu dijelaskan oleh sains. Misalnya saja tingkah laku dan suara tertentu dari binatang, atau mengapa sebagian besar orang di dunia lebih banyak yang menggunakan tangan kanan.

Para ilmuwan tentunya memang orang-orang pintar, namun mendapatkan jawaban yang pasti dari beberapa hal yang masih menjadi misteri nampaknya menjadi pekerjaan yang harus dilakukan oleh mereka.

Wakil Direktur dari Australian National Centre for the Public Awareness of Science (CPAS) di Australian National University, Dr. Rob Lamberts, mengatakan bahwa tak mungkin untuk mengetahui jawaban atas segalanya.

"Ilmu selalu mencari jawaban dan memberi tahu kita apa yang sedang terjadi, tapi tidak menjelaskan mengapa itu terjadi," ujarnya.

Seperti yang dikutip dari News.com.au pada Minggu (13/3/2016), berikut adalah 10 misteri yang belum dapat dipecahkan oleh sains.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perbedaan Suhu Matahari hingga Misteri Stonehenge Australia

1. Perbedaan Suhu Matahari

Dunia ilmu pengetahuan sempat dibuat pusing ketika pada 2013 peneliti menemukan bahwa inti Bumi ternyata lebih panas dari yang pernah diperkirakan sebelumnya. Para ilmuwan menemukan bahwa suhunya mencapai 6.000 derajat Celcius, hampir sama dengan suhu permukaan Matahari.

Dari percobaan sebelumnya, perkiraan suhu inti bumi diukur dengan cara besi berukuran kecil dipaparkan pada tekanan tinggi. Hasilnya, logam tersebut memiliki suhu 5.000 derajat Kelvin atau sekitar 4.726,85 derajat Celcius.

Ilustrasi kematian Matahari 5 miliar tahun lagi (Universe Today)

Namun menurut The Atlantic, sebuah kelompok ilmuwan dari Prancis menggunakan teknik difraksi X-ray untuk menganalisa bagaimana bentuk kristal besi dapat bertahan di bawah tekanan yang sangat tinggi hingga meleleh.

Mereka menemukan bahwa titik leleh besi yang dikondisikan pada tekanan seperti di batas inti bumi, kira-kira suhunya sama dengan permukaan Matahari.

Tetapi, ada satu hal yang mereka tak dapat jelaskan, yaitu bagaimana atmosfer Matahari, korona, dapat mencapai suhu 2 juta derajat Kelvin dan membuatnya jauh lebih panas dari gabungan suhu permukaannya dan inti bumi.

2. Misteri Dengungan

Penduduk di Taos, New Mexico, terheran-heran ketika mereka mendengar dengungan aneh pada tahun 1990-an.

Menurut laporan LiveScience, kota tersebut menjadi subyek dari banyak teori, termasuk konsep yang menyatakan bahwa lokasi tersebut digunakan dalam percobaan pengendalian pikiran rahasia hingga sebagai pangkalan UFO bawah tanah.

Taos, New Mexico (Foto: whc.unesco.org).

Seorang profesor teknik dari University of New Mexico, Joe Mullins, mulai meneliti tentang dengunan itu. Setelah mengukurnya, ia menemukan bahwa tidak hanya dua persen dari penduduk yang mendengarnya, namun mereka juga mendengar dengunan yang berbeda.

Sementara itu, dugaan masuk menganggap bahwa dengunan itu berasal dari latar belakang suara yang bising. Namun, penyebabnya belum secara resmi ditentukan oleh beberapa ahli, mengingat hanya beberapa orang yang dapat mendengarnya, sedangkan yang lain tidak.

3. Alat Navigasi pada Binatang

Beberapa spesies tertentu mengadakan perjalanan dengan jarak ratusan ribu kilometer setiap tahunnya untuk mendapat cuaca yang lebih hangat, makanan, maupun untuk berkembang biak.

Paus, salah satu dari beberapa spesies hewan yang melakukan migrasi (Foto: Reuters).

Namun, para ilmuwan belum dapat menjelaskan sepenuhnya mengapa mereka nampak memiliki GPS atau alat navigasi yang tertanam di tubuhnya dan bagaimana mereka dapat melakukan perjalanan dengan mudah.

Ketika sebagian orang bergantung pada alat GPS ketika hendak berpergian, namun hal tersebut tak berlaku bagi hewan.

Menurut National Geographic, hewan menggunakan isyarat lingkungan, naluri, dan isyarat internal serta kombinasi kompleks alat bantu navigasi dalam melakukan perjalanan. Namun, alat bantu navigasi tersebut yang hingga kini belum dimengerti sepenuhnya oleh ilmuwan.

4. Kekuatan Pikiran

Berbagai macam percobaan dari tahun ke tahun telah menyelidiki kekuatan pikiran dan efek plasebo -- sembuhnya seseorang dari penyakitnya ketika mengonsumi obat kosong atau plasebo, yang biasanya hanya berisi serbuk laktosa yang tak memiliki khasiat sebagai obat.

Ilustrasi obat (ist.)

Hingga saat ini, para ilmuwan belum dapat menjelaskan bagaimana teori itu bekerja dan mengapa beberapa orang dapat merasakan efeknya padahal sebenarnya yang mereka konsumsi adalah plasebo.

Berdasarkan laporan MedicineNet, beberapa pasien kondisinya mengalami peningkatan setelah mengonsumsi plasebo walaupun mereka mengetahui bahwa pil tersebut tak berfungsi sebagai obat.

Dalam percobaan yang lain, sekelompok pasien diberikan obat asli dan yang lain diberi plasebo. Mereka yang merasa jauh lebih baik menentukan efektifitas dari obat.

5. Misteri Stonehenge Australia

Sususan batu kuno tersebut pertama kali di temukan pada 1939 oleh mantan Ketua Australian Archaelogical and Education Research, Frederic Slater.

Stonehenge yang terdapat di Australia (Foto: News.com.au).

Namun para ahli tak dapat mengatakan bagaimana formasi menakjubkan itu dapat terbentuk. Dalam situs tersebut terdapat 181 batu termasuk batu pasir yang tampak tak terbentuk secara alami di sana.

Situs yang dilaporkan rusak parah tersebut, membuat penyelidikan makin sulit untuk dipahami. Namun, dari lokasi itu dapat menunjukkan inskripsi dari contoh pertama bahasa manusia.

3 dari 3 halaman

Sapi Tahu Arah hingga Black Hole yang Mengeluarkan Gas

6. Sapi yang Mengetahui Arah

Sapi ternyata menghadap ke arah tertentu ketika sedang mengunyah rumput, yaitu ke utara atau selatan.

Dengan menggunakan gambar Google Earth, ilmuwan Jerman menganalisa 8.000 sapi dan menyadari bahwa mereka cenderung menghadap ke salah satu kutub magnet ketika sedang merumput.

Sapi sedang merumput (Foto: Reuters).

Berdasarkan laporan Scientific American, dengan menggabungkan observasi lapang dan data satelit, para ilmuwan menemukan kawanan rusa juga melakukan hal yang sama.

Burung, lebah, dan ikan juga dikenal menggunakan medan magnet bumi untuk menentukan arah, namun hingga kini belum ditemukan alasan mengapa sapi melakukan hal yang sama. Salah satu penjelaskan mengungkapkan, mereka melakukan hal tersebut untuk mengawasi predator ketika sedang makan.

7. Cahaya Hessdalen

Fenomena Hessdalen, yang terjadi di perbukitan Norwegia telah membuat para ilmuwan kebingungan selama hampir satu abad. Cahaya tersebut telah memicu berbagai teori tentang jenis dan bagaimana terbentuknya serta memunculkan teori mengenai UFO dan supernatural.

Fenomena Cahaya Hessdalen (Foto: hessdalen.org).

Berdasarkan laporan dari News Scientist, bola cahaya dapat memiliki ukuran sebesar mobil dan bisa terlihat dalam hitungan menit atau detik.

Hingga saat ini ilmuwan belum dapat menjelaskan secara penuh mengenai fenomena ini, sementara para ahli berpikir bahwa ada sebuah jenis plasma yang mengakibatkan cahaya tersebut. Ada spekulasi lain yang mengatakan bahwa hal itu mirip dengan salah satu jenis bola petir.

8. Zona Tanpa Suara

Di sebuah tempat di Durango, Mexico, terdapat lokasi yang diberi nama Mapimi Silent Zone dan dikenal karena tidak adanya kebisingan.

Berdasarkan beberapa legenda, gelombang radio tak dapat disalurkan di area tertentu pada kawasan tersebut. Hal itu memunculkan dugaan seperti adanya medan magnet, alien, dan juga hal yang disebut 'energi bumi'.

Zona tanpa suara Mapimi (Foto: ancient-origins.net).

Berdasarkan keterangan Atlas Obscura, Gurun tersebut, yang juga sering disamakan dengan Segitiga Bermuda, memperoleh nama Silent Zone ketika roket Athena yang digunakan dalam latihan angkatan udara AS kehilangan kendali dan mendarat di Durango.

Roket yang berisi beberapa elemen radioaktif tersebut, ditemukan setelah diluncurkan pada Juli 1970. Beberapa ilmuwan mengklaim fenomena zona tanpa suara itu terjadi karena frekuensi radio sporadis. Namun, hingga sekarang belum ada yang dapat mengungkapkan keakuratan teori tersebut.

9. Orang Kidal

Salah satu studi menunjukkan bahwa simpanse tidak memiliki preferensi untuk menggunakan tangan tertentu. Namun, hingga saat ini belum dapat terpecahkan mengapa kebanyakan orang di dunia menggunakan tangan kanan.

Bayi laki-laki lahir pada Oktober-Februari cenderung kidal

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa kita lebih cenderung menggunakan tangan kanan sejak 600.000 tahun yang lalu ketika manusia berevolusi untuk menggunakan alat.

Namun hingga saat ini masih belum diketahui persis mengapa banyak dari kita lebih suka menggunakan tangan kanan daripada sebelah kiri. Namun, Dr. Lambert menduga hal tersebut adalah bagian dari evolusi.

10. Mengapa Black Hole Mengeluarkan Gas

Pada awal tahun ini, para ilmuwan menemukan sebuah Black Hole di dekat bumi mengeluarkan gas. Dua gelombang gas keluar dari lubang hitam berukuran besar di NGC 5195-- sebuah galaksi yang berjarak 26 juta tahun cahaya dari bumi.

Ilustrasi Black Hole (Foto: NASA).

Seorang pemimpin penelitian dari Univeristy of Texas, Eric Schlegel, yakin bahwa hal tersebut terjadi karena interkasi NGC 5195 dengan galaksi yang lebih besar. Ia juga mengatakan bahwa interkasi itu membentuk bintang baru dan memainkan peran penting dalam tata surya.

Para ilmuwan berpikir bahwa dengan mengeluarkan gas, menjaga galaksi agar tak terlalu besar dan mungkin menjadi penyebab terbentuknya bintang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini