Sukses

Teleportasi Dibuktikan, Einstein Keliru?

Fisikawan Belanda, berhasil membuktikan, teleportasi bisa diterapkan di kehidupan nyata.Tapi tak seperti Star Trek.

Liputan6.com, Jakarta - Si ilmuwan jenius Albert Einstein mungkin salah karena tak benar-benar mempercayai teori mekanika kuantum, di mana satu elektron dapat berpindah ke tingkat energi lain. Menurutnya, fisika seharusnya merepresentasikan kenyataan dalam satu waktu dan satu ruang.

Kemungkinan, Einstein juga tak akan pernah percaya kisah dalam film seri Star Trek yang memuat teknologi teleportasi, perpindahan 1 materi ke materi lainnya, di mana Mr Spock dan rekan-rekannya dapat berpindah tempat secara instan. Namun fisikawan dari Kavli Institute of Nanoscience, the Delft University of Technology, Belanda, berhasil membuktikan, teleportasi bisa diterapkan di kehidupan nyata.

"Ada antara 5 atau 6 grup yang membuktikan Einstein salah," kata ketua tim peneliti, Ronald Hanson, seperti dikutip dari The New York Times, Sabtu (31/5/2014).

Tapi bukan teleportasi ala Star Trek, yang dimaksud para ilmuwan. Yang para peneliti ini temukan adalah teleportasi informasi di antara 2 kuantum yang terpisah jarak sejauh 3 meter atau sekitar 10 kaki, kuantum teleportasi. Dalam kasus ini, sebuah elektron ditransfer dari satu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan materi fisik di mana informasi itu terpasang.

"Jika Anda percaya bahwa kita tak lebih dari kumpulan atom yang dirangkai dengan cara tertentu, maka pada prinsipnya, ada kemungkinan kita meneleportasikan diri kita dari satu tempat ke tempat lainnya."

Bit klasik -- unit dasar informasi dalam sistem komputasi hanya memiliki 2 nilai, yakni 0 atau 1. Namun kuantum bit (qubit) secara simultan dapat menggambarkan banyak nilai. Ini memungkinkan kelahiran generasi baru sistem komputasi yang lebih cepat sekaligus menciptakan keamanan dan privasi menyeluruh dalam jaringan komunikasi.

"Apa yang kamu lakukan adalah menggunakan belitan kuantum sebagai saluran komunikasi. Informasi akan terteleportasi ke tempat lain dan tak ada jalan bagi orang lain untuk mencegat informasi tersebut."

Bahkan para peneliti berencana untuk melakukan eksperimen yang sama pada jarak kuantum sejauh lebih dari 1 kilometer. Jika keberhasilan mereka terulang pada jarak ini, maka akan semakin membuktikan bahwa gagasan belitan kuantum itu bekerja pada jarak, mendemonstrasikan teori kuantum mekanik.

Einstein sempat meragukan teori mekanika kuantum. Baginya, segala sesuatu yang terjadi pada suatu partikel dan mempengaruhi partikel lain secara instan -- seperti teori kuantum -- layaknya kekuatan boneka voodoo. Dia menuliskan keraguannya pada sebuah surat yang dikirimkan pada 1947, 8 tahun sebelum kematiannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini