Liputan6.com, Jakarta Saat sedang flu, banyak orang mengeluhkan telinga bindeng yang terasa penuh dan tidak nyaman. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya penumpukan lendir atau tekanan di saluran eustachius yang menghubungkan hidung dengan telinga. Akibatnya, pendengaran jadi terasa tertutup seperti berada di dalam air. Meskipun sering dianggap sepele, telinga bindeng saat flu bisa mengganggu aktivitas dan bahkan menyebabkan infeksi bila dibiarkan terlalu lama.
Mengetahui cara menghilangkan telinga bindeng dengan benar sangat penting agar kondisi tidak semakin parah. Beberapa kebiasaan justru bisa memperburuk tekanan di telinga dan menimbulkan rasa nyeri. Dalam artikel ini, kamu akan menemukan cara aman dan efektif untuk meredakan telinga bindeng saat flu, sekaligus mengetahui hal-hal yang sebaiknya dihindari agar proses penyembuhan berjalan cepat dan aman.
Pengertian Telinga Bindeng saat Flu
Telinga bindeng atau tersumbat adalah kondisi ketika seseorang merasakan sensasi penuh, berat, atau tekanan di dalam telinga. Gangguan ini sering kali membuat pendengaran terasa seperti tertutup, bahkan bisa menimbulkan rasa nyeri ringan. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berkaitan dengan perubahan tekanan udara atau gangguan pada saluran telinga.
Saat sedang flu, saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung dapat tersumbat karena peradangan dan produksi lendir berlebih. Akibatnya, tekanan udara antara telinga bagian luar dan dalam menjadi tidak seimbang, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan gangguan pendengaran sementara. Jika tidak ditangani dengan tepat, telinga bindeng dapat berlangsung lebih lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Penyebab Telinga Bindeng saat Flu
1. Sumbatan Saluran Eustachius
Saat flu, lendir dan pembengkakan di hidung menutup saluran eustachius yang menghubungkan tenggorokan dan telinga. Akibatnya, tekanan udara di telinga tidak seimbang dan menimbulkan sensasi bindeng.
2. Penumpukan Lendir di Telinga Tengah
Flu menyebabkan produksi lendir meningkat dan bisa masuk ke area telinga tengah. Cairan ini membuat suara terasa teredam dan telinga terasa penuh.
3. Peradangan Akibat Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi virus flu bisa menyebabkan peradangan di saluran pernapasan atas yang memengaruhi fungsi telinga. Pembengkakan jaringan di sekitar telinga mempersempit saluran udara dan mengganggu pendengaran.
4. Meniup Hidung Terlalu Keras
Saat flu, meniup hidung dengan kuat dapat mendorong lendir masuk ke saluran eustachius. Hal ini membuat tekanan di telinga meningkat dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
5. Perubahan Tekanan Udara
Naik pesawat, menyelam, atau berada di dataran tinggi saat sedang flu dapat memperburuk telinga bindeng. Tekanan udara yang berubah cepat sulit diseimbangkan karena saluran eustachius tersumbat.
6. Paparan Asap Rokok
Asap rokok memperburuk peradangan di saluran napas dan menambah risiko tersumbatnya saluran eustachius. Ini membuat telinga lebih mudah terasa penuh dan berdengung saat flu.
7. Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media)
Bila lendir dan cairan terperangkap terlalu lama, bisa berkembang menjadi infeksi telinga tengah. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri, bindeng, bahkan gangguan pendengaran sementara.
Gejala Telinga Bindeng saat Flu
Gejala-gejala yang sering muncul saat mengalami telinga bindeng akibat flu meliputi:
- Rasa penuh atau tertekan di dalam telinga
- Pendengaran teredam atau berkurang
- Telinga berdengung (tinnitus)
- Nyeri atau ketidaknyamanan di area telinga
- Pusing atau gangguan keseimbangan
- Sulit menguap atau menelan
- Sensasi air atau cairan di dalam telinga
Advertisement
Cara Mengatasi Telinga Bindeng saat Flu
1. Manuver Valsalva
Teknik ini membantu menyeimbangkan tekanan di telinga tengah. Caranya:
- Tutup mulut rapat-rapat dan jepit hidung dengan jari
- Hembuskan napas perlahan melalui hidung yang terjepit
- Lakukan dengan lembut untuk menghindari cedera gendang telinga
2. Menghirup Uap Hangat
Metode ini membantu melembapkan saluran pernapasan dan mengencerkan lendir:
- Isi mangkuk dengan air panas
- Tutupi kepala dengan handuk dan condongkan wajah ke atas mangkuk
- Hirup uap selama 5-10 menit
- Tambahkan beberapa tetes minyak esensial eucalyptus atau peppermint untuk efek tambahan (opsional)
3. Kompres Hangat
Kompres hangat dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri:
- Siapkan handuk kecil atau washlap bersih
- Celupkan ke dalam air hangat (tidak terlalu panas) dan peras
- Tempelkan kompres ke telinga yang bermasalah selama 5-10 menit
- Ulangi beberapa kali sehari jika diperlukan
4. Penggunaan Dekongestan
Obat dekongestan dapat membantu mengurangi pembengkakan di saluran eustachius:
- Gunakan sesuai petunjuk dokter atau kemasan
- Tersedia dalam bentuk oral atau semprot hidung
- Hindari penggunaan lebih dari 3 hari berturut-turut untuk mencegah efek rebound
5. Perubahan Posisi Tidur
Posisi tidur yang tepat dapat membantu mengurangi tekanan di telinga:
- Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh
- Gunakan bantal tambahan untuk mendukung posisi ini
- Hindari tidur miring ke sisi telinga yang bermasalah
Pencegahan Telinga Bindeng saat Flu
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari telinga bindeng saat flu:
- Jaga kebersihan tangan dan hindari menyentuh wajah untuk mencegah penyebaran virus
- Konsumsi makanan kaya vitamin C dan nutrisi lain untuk meningkatkan sistem imun
- Hindari perubahan tekanan udara mendadak, terutama saat sedang flu
- Gunakan masker saat berada di tempat umum untuk mengurangi risiko tertular virus
- Lakukan olahraga ringan secara teratur untuk menjaga kesehatan tubuh
- Hindari paparan asap rokok yang dapat memperparah gejala flu dan telinga bindeng
Advertisement
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan agar Telinga Bindeng Tidak Makin Parah
1. Jangan Mengorek Telinga dengan Benda Tajam
Mengorek telinga menggunakan cotton bud, peniti, atau jari justru dapat mendorong kotoran lebih dalam. Selain itu, tindakan ini bisa melukai saluran telinga dan memperparah peradangan.
2. Hindari Meniup Hidung Terlalu Kuat
Saat flu, meniup hidung terlalu keras bisa mendorong lendir ke saluran eustachius dan memperburuk tekanan di telinga. Lebih baik bersihkan hidung perlahan agar tidak memperparah penyumbatan.
3. Jangan Meneteskan Cairan Sembarangan ke Telinga
Beberapa orang mencoba meneteskan minyak atau cairan herbal untuk meredakan telinga bindeng, padahal belum tentu aman. Cairan yang salah bisa menyebabkan infeksi atau memperparah sumbatan di dalam telinga.
4. Hindari Terbang atau Menyelam saat Telinga Sedang Bindeng
Perubahan tekanan udara saat naik pesawat atau menyelam dapat memperburuk rasa penuh di telinga. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan nyeri hebat atau barotrauma jika dilakukan saat saluran telinga masih tersumbat.
5. Jangan Mengabaikan Rasa Nyeri atau Pendengaran Menurun
Jika telinga bindeng disertai nyeri, berdengung, atau pendengaran terasa menurun, segera periksa ke dokter THT. Mengabaikan gejala tersebut bisa berisiko menyebabkan infeksi telinga tengah yang lebih serius.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun telinga bindeng akibat flu seringkali dapat diatasi dengan perawatan mandiri, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis segera:
- Gejala telinga bindeng berlangsung lebih dari 2 minggu
- Nyeri telinga yang parah atau tidak kunjung reda
- Demam tinggi yang menyertai telinga bindeng
- Penurunan pendengaran yang signifikan
- Keluarnya cairan atau darah dari telinga
- Pusing hebat atau gangguan keseimbangan
- Gejala yang memburuk meski sudah melakukan perawatan mandiri
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Telinga Bindeng
Mitos: Telinga bindeng hanya terjadi saat flu berat
Fakta: Telinga bindeng dapat terjadi bahkan pada kasus flu ringan, tergantung pada respon tubuh individu terhadap infeksi.
Mitos: Mengorek telinga dapat mengatasi telinga bindeng
Fakta: Mengorek telinga justru dapat memperparah kondisi dan berisiko melukai gendang telinga. Sebaiknya hindari memasukkan benda apapun ke dalam telinga.
Mitos: Telinga bindeng selalu disertai dengan hilangnya pendengaran permanen
Fakta: Pada umumnya, telinga bindeng akibat flu hanya menyebabkan gangguan pendengaran sementara yang akan pulih seiring sembuhnya infeksi.
Mitos: Antibiotik selalu diperlukan untuk mengatasi telinga bindeng
Fakta: Karena flu disebabkan oleh virus, antibiotik tidak efektif mengatasinya. Antibiotik hanya diperlukan jika terjadi infeksi bakteri sekunder.
Pertanyaan seputar Telinga Bindeng saat Flu
Q: Berapa lama telinga bindeng akibat flu biasanya berlangsung?
A: Umumnya telinga bindeng akibat flu akan membaik dalam 1-2 minggu, seiring dengan pulihnya infeksi flu.
Q: Apakah telinga bindeng dapat menyebabkan komplikasi serius?
A: Dalam kebanyakan kasus, telinga bindeng akibat flu tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko infeksi telinga tengah.
Q: Bisakah bayi dan anak kecil mengalami telinga bindeng saat flu?
A: Ya, bayi dan anak kecil bahkan lebih rentan mengalami telinga bindeng saat flu karena saluran eustachius mereka lebih pendek dan horizontal.
Q: Apakah ada makanan yang dapat membantu mengatasi telinga bindeng?
A: Makanan yang mengandung vitamin C, zinc, dan antioksidan dapat membantu memperkuat sistem imun dan mempercepat pemulihan dari flu, secara tidak langsung membantu mengatasi telinga bindeng.
Q: Bisakah telinga bindeng menyebabkan gangguan keseimbangan?
A: Ya, telinga bindeng dapat menyebabkan gangguan keseimbangan sementara karena telinga tengah berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5380981/original/046199200_1760441878-klaim_link_magang_kemnaker.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413265/original/060792600_1763118793-bansos_penerima.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413226/original/046541900_1763117420-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-11-14T172823.946.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4458021/original/050263300_1686203280-sidang_aris_ashar_dan_fatia_dengan_saski_luhut_binsar_panjaitan-IMAM_10.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/3864020/original/002661400_1735004657-FOTO_RIZKA_NUR_LAILY_MUALLIFA.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5374926/original/024599200_1759907190-aubH3BQtRj.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5374928/original/005828200_1759907219-young-girl-is-unhappy-trying-close-ears-with-her-hands-blue-wall.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5162697/original/033261300_1741928971-Buah-buahan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5128701/original/003552900_1739257995-woman-patient-medical-office-doctor-medical-mask-lor-checks-woman-ears.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/avatars/1860538/original/012031000_1557478700-IMG_20190307_174224_257.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5398908/original/086614100_1761900233-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5413217/original/016979500_1763117253-Blazer_Pria.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409805/original/097393000_1762907774-Koko_Kurta.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5408885/original/051210600_1762838620-Armada_Vietjet__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5407768/original/070203800_1762753906-Fujifilm_Instax_Mini_LiPlay__02.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4767838/original/039381300_1710008223-Beige_Chino___Tapered_Cotton_Stretch_Trouser_-_ASKET.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4700848/original/089505300_1703763117-sandals-4273243_640.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2255977/original/087039700_1529581269-Sofo_Olive__1_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3948052/original/092439800_1646031798-waldemar-brandt-UP9DtTjRYpI-unsplash.jpg)