Sukses

Terapi Kadal Diklaim Beri Efek Menenangkan bagi Penyandang Disabilitas

Sebuah badan amal disabilitas mengatakan seekor kadal tegu yang diperkenalkan selama sesi terapi sudah memiliki efek menenangkan pada peserta penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Kita mungkin sudah sering melihat terapi anjing dan kuda poni. Tapi Taz--nama seekor Kadal, bisa juga menjadi terapi bagi penyandang disabilitas.

Sebuah badan amal disabilitas mengatakan seekor kadal tegu yang diperkenalkan selama sesi terapi sudah memiliki efek menenangkan pada peserta penyandang disabilitas.

Disability Support, yang berbasis di Nottingham, mengatakan Taz membantu orang-orang yang menggunakan layanan di pusat komunitasnya di Old Basford.

Manajer layanan Charlotte Throssel, mengatakan, "Ketika mereka mendapatkan keberanian untuk mengelusnya, Anda dapat melihat semuanya menjadi melambat dan langsung rileks," dilansir dari BBC.

"Terus terang, hewan-hewan pada diremehkan. Padahal Anda bisa mengatakan berbagai rahasia pada mereka. Mereka tidak akan merespons dan mengungkapkannya ke orang lain."

"Kita tahu fakta bahwa anjing dan kucing serta hewan terapi lainnya dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan mental. Jadi saya pikir anak (Taz) ini memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan hal yang sama," lanjutnya.

Kadal tegu tersebut digunakan selama sesi terapi di sebuah kegiatan amal di Nottingham.

"Anda juga masih tidak yakin tentang apa yang bisa terjadi dari seekor kadal. Tapi Anda akan melihat orang-orang yang awalnya masih takut untuk sekedar berada di dekatnya, kemudian mendapatkan keberanian untuk membelainya. Maka Anda pun akan melihat mereka yang tampak diantara senang dan takjub dan itu luar biasa melihat transisi tersebut, dan Anda juga bisa melihat segalanya, hanya dengan melambat dan bersantai seketika itu juga," ujar Charlotte.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Taz Memberi Efek Menenangkan

 

"Saya sungguh menyukainya. Itu (Taz) fantastis. Anda selalu berpikir reptil akan tampak berlendir tapi sesungguhnya mereka tidak demikian," uajr salah seorang pengguna terapi kadal.

Taz terbukti memberikan efek menenangkan bagi orang-orang di pusat tersebut.

"Kami menyadari bahwa ketika Taz mondar-mandir, kami hanya duduk disana (memperhatikannya) dan benar-benar bersantai. Anda tahu, seluruh petugas hanya duduk disana dengan secangkir teh dan tiba-tiba, 'Oh, bukankah ia sangat menarik.' Kami pun menyadari bahwa kami menjadi santai saat itu juga.

"Saya kini menjadi penyandang disabilitas yang berpikir positid. Saya sudah tidak memiliki masalah dengan keterbatasan saya dan saya cukup bahagia untuk membantu yang lainnya mencapai hal tersebut," jelas Charlotte yang menunjukkan tangannya yang tanpa jari.

3 dari 4 halaman

Tren Terapi Alpaca

Selain kadal, sebuah peternakan di Leven, Fife, Skotlandia sudah lebih dulu menggunakan alpaca untuk membantu orang-orang dari segala usia dengan berbagai disabilitas dan masalah kesehatan mental.

"Terapinya (Alpaca Therapy) awalnya tidak disengaja. Dulu rencananya saya ingin mengurusi tunawisma karena saya tahu efek terapeutik dari para hewan dan bagaimana mereka bisa membantu orang-orang tunawisma dan sebagainya. Tapi ketika sudah mulai mengenalkannya pada anak-anak dan para dewasa, saya pikir harus termasuk mereka yang memiliki autisme dan ADHD. Itulah kira-kira bagaimana awal mulanya," kata Claire, dilansir dari BBC.

Salah seorang warga, Jessie tampak bahagia saat memberi makan Bambi yang awalnya enggan untuk makan namun tak lama ia makan dengan lahap.

 

4 dari 4 halaman

Mengalami Perubahan Positif

Adapun salah satu pengunjung yang paling rutin yaitu seorang anak berusia dua tahun bernama Grayson. Ayahnya merasa sangat bahagia setiap kali melihat putranya tersebut bahagia bersama para alpaca.

"Mendatangi ladang para alpaca membuat banyak perubahan, sebab Grayson sangat suka bermain dengan para hewan daripada berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Itu juga mengangkat sisi bahagianya dan saat saya melihatnya bahagia, itu juga membuat saya bahagia," kata Macaulay Hutchison, ayah Grayson.

"Manusia bisa berharap dan ingin sesuatu dari Anda yang tidak bisa Anda berikan. Tapi hewan hanya ingin apa yang Anda bisa berikan pada mereka, cinta dan kasih sayang," kata Claire.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.