Sukses

Tingkatkan Kesadaran, Polisi di New Jersey AS Dilengkapi Fasilitas untuk Menangani Individu Autisme

Para petugas polisi juga diberi pelatihan untuk meningkatkan kesadaran mereka dan respon terhadap individu penyandang autisme

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan respons terhadap individu autisme dan berkebutuhan khusus lain, kepolisian di New Jersey, Amerika Serikat (AS)  mobil patroli mereka dengan "Peralatan Sensorik Darurat" serta memberikan pelatihan bagi petugas.

Daniel McCaffery, Kepala Kepolisian Roselle Park mengatakan bahwa banyak polisi yang tidak siap dan salah memahami saat menangani orang-orang dengan masalah kesehatan mental, ketidakmampuan belajar, serta individu dengan autisme.

"Pelatihan semacam ini dengan alat semacam ini hanya membantu kami untuk melayani publik dengan lebih baik," kata McCaffery seperti dilansir dari New York Post.

Ide ini muncul selama Bulan Kesadaran Autisme beberapa waktu lalu, saat Jessica Diaz, salah seorang petugas kepolisian, mengajukan proposal tersebut ke McCaffery.

"Saat dia mempresentasikannya, saya benar-benar mengiyakan," kata McCaffery. Ia menambahkan bagi beberapa orang, termasuk dirinya yang memiliki anggota keluarga dengan autisme, masalah semacam ini adalah sesuatu yang sangat menyentuh.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlengkapan dalam Menangani Individu dengan Autisme

Para petugas ini akan membawa penutup telinga dan kacamata hitam untuk menghalangi suara atau cahaya terang, bola untuk mengatasi stres dan benda yang bisa digenggam lainnya, serta papan untuk berkomunikasi secara nonverbal.

"Kami belum pernah menghadapi situasi yang menuntut ini, (tetapi) kami mencoba untuk bersikap proaktif dengannya," kata McCaffery.

Organisasi nirlaba Autism Speaks, merekomendasikan pelatihan khusus bagi polisi untuk menangani individu dengan autisme yang mereka temui saat merespon sebuah panggilan.

Menurut Autism Speaks, individu dengan autisme mungkin tidak memahami risiko atau bahaya, terlalu takut atau ingin tahu, tidak berhasil menanggapi perintah polisi, merasa kewalahan, atau menghindari kontak mata dengan polisi.

"Polisi dilatih untuk menanggapi situasi krisis dengan protokol tertentu, tetapi protokol ini mungkin tidak selalu menjadi cara terbaik untuk berinteraksi dengan penyandang autisme," kata mereka.

"Sangat penting bagi petugas untuk memiliki pengetahuan tentang autisme dan berbagai macam perilaku yang dapat ditunjukkan oleh orang dengan autisme dalam situasi darurat," mereka menambahkan.

3 dari 3 halaman

Infografis Poin-Poin Penting Penanganan Kasus UU ITE

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.