Sukses

Remaja Autisme Bersihkan Jalan dan Sudut Kota, Ternyata Ini Alasannya

Joseph Beer (15 tahun), didiagnosis memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme. Sehingga saat-saat lockdown adalah masa tersulit baginya kerena ia senang beraktivitas.

Liputan6.com, Jakarta Seorang lelaki remaja dengan autisme melatih dirinya agar tetap "fokus" dengan membersihkan lingkungannya selama dan setelah lockdown COVID-19.

Joseph Beer (15 tahun), didiagnosis memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme. Sehingga saat-saat lockdown adalah masa tersulit baginya kerena ia senang beraktivitas. Maka saat ia bersepeda di sekitar Chatteris, Cambridgeshire, Inggris, ia sekalian membersihkan rambu-rambu jalan kota dan memotong tumbuhan pagar untuk membuatnya tetap fokus, dilansir dari BBC.

Melihat sikap baik anak ini, penduduk sekitar telah mengumpulkan hampir £ 800 (sekitar 15,4 juta rupiah) baginya untuk membeli peralatan baru.

Joseph berkata, "Banyak orang mengatakan 'kerja bagus, terima kasih' dan mengatakan kepada saya betapa banyak perbedaan yang ditimbulkan setelahnya."

Joseph terpaksa menghabiskan lebih banyak waktu di lingkungannya karena lockdown virus corona. Seiring berjalannya waktu, ia mulai memperhatikan rambu-rambu jalan yang kotor atau terhalang oleh tanaman rambat pohon dan pagar.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lockdown membuat kota terlihat tidak rapi

Dia menggunakan trailer yang dibuatnya bersama ayahnya, Mark, untuk membawa pemotong cabang dan beberapa peralatan kebersihan, dan pergi keluar dengan sepedanya hampir setiap hari.

Joseph berkata, "(tanaman liarnya) luar biasa lebat dan tidak rapi," saat melihat kota tempat tinggalnya yang tak terurus sebelum dia mulai bersih-bersih.

"Sungguh luar biasa perubahan setelahnya," katanya kepada BBC.

Ibunya, Lisa, mengatakan dia "sangat bangga" dengan apa yang telah dilakukan Joseph.

"Itu adalah sesuatu yang membuatnya tetap fokus dan memberinya banyak tantangan selama penguncian," kata Nyonya Beer.

"Kami melihat perubahan signifikan pada warga sekitar dan kami meminta orang-orang mendekati kami dan berterima kasih kepada kami atas kerja keras dan semangat komunitasnya."

Joseph telah memposting beberapa fotonya sebelum dan sesudah di grup Facebook Chatteris dan telah mendapat dukungan dari penduduk setempat.

Halaman penggalangan dana untuk Joseph yang dibuat minggu lalu telah mengumpulkan £ 780 dan dia juga telah ditawari alat baru dari pemasok.

Joseph mengatakan dia akan melanjutkan dengan merapikan dan "terus mencuci tanda-tanda yang saya lewatkan".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.