Bosan di Rumah Saja? Beberapa Kegiatan Ini Dapat Jadi Pilihan Teman Tuli Isi Waktu Luang

Angkie Yudistia. (Foto: instagram.com/angkie.yudistia)

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak hal yang dapat dilakukan penyandang disabilitas khususnya teman tuli/rungu saat di rumah saja. Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menyarankan beberapa kegiatan yang dapat menjadi pilihan.

“Banyak hal yang dapat dilakukan di rumah saja, karena saya yakin setiap teman tuli/rungu memiliki kreativitasnya masing-masing. Selama di rumah saja, teman tuli bisa beraktivitas sambil meningkatkan kemampuannya,” ujar Angkie melalui pesan teks Senin (8/6/2020).

Menurut Angkie, teman tuli sangat senang berinteraksi. Dengan adanya teknologi seperti panggilan video atau Zoom teman tuli masih bisa terhubung satu sama lain.

Selain berinteraksi melalui gawai, menulis diary juga dapat menjadi pilihan. Dalam buku harian, teman tuli dapat menuliskan apa yang sedang dirasakan dan apa saja yang ingin dilakukan, dan menulis tentang mimpi yang belum terwujud.

“Kadang menulis membuat kita jadi merasa mendengarkan diri sendiri.”

Simak Video Berikut Ini:

Sebuah alat bantu dengar membuat bayi tuli bisa mendengar untuk pertama kalinya. Reaksinya sangat lucu dan menggemaskan.

2 dari 2 halaman

Mengikuti Webminar

Kegiatan lain yang disarankan Angkie adalah memasak. Dengan mencoba berbagai resep baru, selain mendapat kepuasan tersendiri tanpa disadari kemampuan masak pun jadi meningkat.

Di bidang mode, berlatih menjahit bisa sangat menyenangkan bagi sebagian orang. Menurutnya, beberapa lulusan SLB dan teman tuli memiliki bakat di bidang mode.

“Bisa dimulai dengan menggambar rancangan kemudian menjahit sehingga menjadi hasil karya.”

Proses kreatif juga bisa didapat di media sosial atau internet dengan berselancar di dunia maya untuk menggugah kreativitas dan membuat karya-karya positif.

Mengikuti webinar juga merupakan ide bagus untuk meningkatkan kemampuan. Banyak webinar gratis tanpa harus keluar dari rumah, kata Angkie.

“Semakin sering, maka semakin banyak pengetahuan yang didapat. Banyak webinar menyediakan penerjemah bahasa isyarat. Apabila tidak, bisa menggunakan bantuan teknologi penerjemah otomatis.”