Sukses

E-Fisioterapi Jadi Jawaban Selama Pandemi Corona COVID-19 untuk Penyandang Difabel

Pandemi Corona COVID-19 mengakibatkan penyandang disabilitas tidak bisa menghadiri sesi terapi yang rutin dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona COVID-19 mengakibatkan penyandang disabilitas tidak bisa menghadiri sesi terapi yang rutin dilakukan. Terkait hal ini Komisaris Kesejahteraan Difabel di India telah menginstruksikan Dewan Fisioterapi untuk menyediakan sesi e-fisioterapi difabel yang membutuhkan.

“Tim sudah mendapat 500 panggilan sejak empat hari terakhir. Mereka berharap lebih banyak penyandang disabilitas dapat memanfaatkan layanan yang bebas biaya,” seperti dikutip Newz Hook pada Rabu (8/4/2020).

Periode lockdown di India telah memengaruhi panyandang difabel dengan berbagai cara. Sebagian besar dari mereka terjebak di dalam rumah dengan kurangnya pekerjaan atau transportasi yang dapat diakses untuk pergi keluar.

Di Tamil Nadu, India ada ribuan penyandang disabilitas yang harus menghadiri sesi fisioterapi reguler. Sejak lockdown, mereka merasa sulit untuk menjalani sesi tersebut.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terapi Daring

Komisaris Kesejahteraan Para Difabel di Chennai, India, menginstruksikan Dewan Fisioterapi negara bagian Tamil Nadu untuk menunjuk koordinator distrik di seluruh negara bagian. Mereka akan melakukan sesi online untuk fisioterapi selama periode lockdown.

E-fisioterapi dilakukan melalui panggilan video. Prosesnya praktis dan tidak dikenakan biaya. Pemerintah setempat telah menunjuk lebih dari 30 koordinator dari berbagai distrik untuk program ini. Mereka akan memberikan layanan bagi para penyandang disabilitas di negara bagian yang membutuhkan sesi fisioterapi reguler.

Fisioterapi dapat dilakukan oleh semua difabel dengan beragam disabilitasnya karena meningkatkan gerakan tubuh yang lebih baik. Jika difabel melewatkan sesi ini karena tidak bisa pergi ke tempat terapi, maka akan berdampak pada gerak tubuhnya.

“Sesi ini perlu kontinuitas. Jika terganggu, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sebagai ahli fisioterapi, kita perlu menghilangkan ketidaknyamanan dan kita melakukannya melalui Skype, WhatsApp, dan lain-lain. Kami memulai sesi hampir empat hari yang lalu dan responsnya sangat baik,” kata Rajesh Kanna, Koordinator e-fisioterapi distrik Coimbatore.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.