Sukses

Hati-Hati Otak Kekurangan Oksigen, Bisa Amnesia

Amnesia sebagai gangguan daya ingat membuat penyandangnya memiliki keterbatasan. Bahkan disabilitas ingatan yang bisa jadi permanen.

Liputan6.com, Jakarta Amnesia sebagai gangguan daya ingat membuat penyandangnya memiliki keterbatasan. Bahkan disabilitas ingatan yang bisa jadi permanen.

Fungsi ingatan yang normal melibatkan berbagai bagian otak. Beberapa penyakit dan kecelakaan yang terjadi pada otak dapat berpengaruh pada daya ingat.

Dilansir dari mayoclinic.org, amnesia dapat disebabkan kerusakan struktur otak yang membentuk sistem limbik yang berfungsi mengkontrol emosi dan ingatan.

“Amnesia yang disebabkan oleh kerusakan otak diketahui sebagai amnesia neurologikal. Penyebab kemungkinan terjadinya amnesia neurologikal adalah struk,” tulis Mayo Clinic.

Selain itu, peradangan otak sebagai hasil dari infeksi virus seperti virus herpes atau adanya serangan autoimun.

Kurangnya oksigen di otak, misalnya, dari serangan jantung, gangguan pernapasan atau keracunan karbon monoksida bisa menjadi penyebab amnesia.

Tumor di area otak yang mengendalikan ingatan sudah pasti memicu amnesia. Begitu juga dengan penyakit otak degeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan bentuk lain dari demensia.

Konsumsi alkohol dalam waktu pajang sangat mepengaruhi daya ingat. Termasuk obat-obatan seperti benzodiazepin atau obat lain yang bertindak sebagai obat penenang. 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Amnesia Akibat Cedera atau Kecelakaan

Cedera pada kepala yang menyebabkan gegar otak, baik karena kecelakaan mobil atau olahraga dapat menyebabkan kebingungan dan masalah dalam mengingat informasi baru. Hal ini khususnya terjadi pada awal masa penyembuhan.

Cedera ringan pada kepala biasanya tidak menyebabkan amnesia permanen. Namun, cedera kepala yang beragam dapat menyebabkan amnesia permanen.

Tipe amnesia lainnya disebut dissociative. Kondisi ini cukup langka dan biasanya disebabkan syok berat atau trauma. Misal, karena menjadi korban dari kejahatan.

Dalam gangguan ini, seseorang dapat kehilangan ingatan pribadi dan informasi diri. Namun, biasanya hal ini hanya terjadi sementara saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.