Sukses

Elon Musk Menangkan Gugatan Terkait Dugaan Manipulasi Harga Kripto Dogecoin

Sekelompok pemegang Dogecoin menuduh Elon Musk dan perusahaannya menggunakan media sosial dan pernyataan publik untuk menaikkan harga token.

Liputan6.com, Jakarta - Bos Tesla Inc, Elon Musk telah diputuskan menang oleh pengadilan di Amerika Serikat (AS) terkait gugatan dugaan manipulasi harga Dodgecoin. Pernyataan penggugat dinilai tidak dapat membuktikan klaim tersebut.

Hakim Distrik AS Alvin Hellerstein memutuskan mendukung Elon Musk dan Tesla, menolak klaim yang dibuat oleh sekelompok investor yang tidak puas. Itu terkait gugatan hukum senilai USD 258 miliar yang menuduh Elon Musk dan perusahaannya memanipulasi harga Dogecoin (DOGE), mata uang kripto populer berbasis meme.

Gugatan hukum yang diajukan pada Juni 2022 oleh sekelompok pemegang Dogecoin, menuduh Elon Musk dan perusahaannya menggunakan media sosial dan pernyataan publik untuk menaikkan harga token secara artifisial.

Tindakan Elon Musk dinilai hanya untuk membiarkan harga Dogecoin jatuh setelahnya. Hal ini dinilai menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi para investor tadi.

Penggugat mengklaim cuitan Bos Tesla dan dukungan publik terhadap koin meme tersebut menaikkan harganya lebih dari 36.000 persen selama dua tahun sebelum akhirnya anjlok.

Mengutip Cryptopotato, Minggu (1/9/2024), Hakim Hellerstein menolak tuduhan tersebut, dengan memutuskan pernyataan CEO SpaceX tersebut "bersifat aspiratif" dan merupakan "omong kosong" alih-alih klaim yang dapat ditindaklanjuti. 

Hakim juga memutuskan pernyataan tersebut tidak "faktual dan rentan dipalsukan" dan "tidak ada investor yang wajar yang dapat mengandalkannya" sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi.

Tolak Penjelasan Penggugat

Para pengadu telah menunjuk beberapa cuitan pria berusia 53 tahun tersebut sebagai bukti misrepresentasi material, termasuk pernyataan Elon Musk soal ia akan menjadi "CEO resmi Dogecoin" dan klaimnya ia mungkin akan menempatkan "Dogecoin sungguhan" pada roket SpaceX dan menerbangkannya ke bulan.

Para investor juga menuduh miliarder teknologi dan perusahaan mobil listriknya berpartisipasi dalam skema "pump and dump" dengan koin meme tersebut. Namun, hakim menemukan mereka gagal memberikan penjelasan yang jelas dan masuk akal tentang bagaimana keduanya terlibat dalam situasi seperti itu.

"Tidak mungkin untuk memahami tuduhan yang menjadi dasar kesimpulan penggugat tentang manipulasi pasar," tulis Hellerstein dalam keputusannya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 4 halaman

Elon Musk Buka Peluang Dogecoin Bisa Dipakai Beli Tesla

Sebelumnya, CEO Tesla dan Spacex, Elon Musk telah menyatakan bahwa Tesla harus mengaktifkan dogecoin (DOGE) sebagai metode pembayaran untuk kendaraannya di beberapa titik. Dia berseru, “Dogecoin to the moon,” sambil menjelaskan alasannya mendukung koin meme itu.

“Banyak orang kaya yang mendukung bitcoin… Tapi orang-orang di Tesla dan Spacex ingin saya mendukung DOGE,” ungkap Elon Musk, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (16/3/2024).

Elon Musk menyatakan bahwa Tesla harus mengaktifkan pembayaran DOGE untuk kendaraannya selama acara di Tesla's Giga Berlin. Musk ditanya oleh salah satu penonton tentang kemungkinan membeli kendaraan Tesla dengan DOGE.

"Pada titik tertentu, saya pikir kita harus mengaktifkannya… Dogecoin to the moon," jawab Elon Musk

Musk, yang juga bos X (dulu twitter) tersebut juga berbagi cerita mengapa ia menjadi pendukung setia dogecoin. Itu bermula saat ia berjalan-jalan di sekitar pabrik Tesla. Beberapa orang yang bekerja di sana bertanya pada Musk, apakah dia bisa mendukung DOGE.

Dukungan Elon Musk

Hal serupa juga dialaminya saat berada di SpaceX. Dia mendapat bahwa koin meme ini cukup populer di masyarakat. Sehingga Musk berpikir tak masalah jika dia mendukung DOGE.

"Saya berpikir DOGE adalah kripto rakyat. Jadi, saya akan mendukungnya... Banyak orang kaya yang menggunakan bitcoin… Tapi orang-orang ingin saya mendukung DOGE. Saya akan mendukung DOGE," kata Musk.

 

3 dari 4 halaman

Beberapa Investor Tak Setuju

Musk memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan dogecoin. Dia dikenal di komunitas crypto sebagai Dogefather. Musk sebelumnya mengungkapkan bahwa dia memiliki dogecoin, bitcoin, dan ether. Pada Januari, Musk mengonfirmasi bahwa dia masih memiliki sejumlah dogecoin. Namun, dia membantah menjadi bandar (whale) dogecoin.

Analisa on-chain baru-baru ini mengungkapkan Tesla memiliki 11.509 bitcoin dan Spacex memiliki 8,285 BTC. Pada 2021, Tesla sempat menerima bitcoin untuk pembayaran kendaraan.

Kendati begitu, beberapa investor tidak senang dengan cara Musk mempromosikan dogecoin. Musk menghadapi gugatan senilai USD 258 miliar oleh beberapa investor DOGE yang menderita kerugian finansial setelah berinvestasi dalam mata uang kripto meme.

Ini bukan pertama kalinya Musk mengatakan “dogecoin to the moon.” Hal serupa ia katakan pada November 2022. Pada Juni 2022, dia berjanji untuk terus membeli dan mendukung DOGE. Pada Mei 2022, ia mengatakan dogecoin memiliki potensi sebagai mata uang. Tahun lalu, dia kembali menawarkan untuk makan Happy Meal McDonald's di TV jika jaringan makanan cepat saji tersebut menerima dogecoin sebagai pembayaran.

4 dari 4 halaman

Regulator Prancis Mulai Buka Pendaftaran untuk Perusahaan Kripto

Sebelumnya, Otoritas regulasi keuangan Prancis (AMF) telah mulai menerima aplikasi untuk otorisasi sebagai penyedia layanan aset kripto berdasarkan Regulasi Pasar Aset Kripto Eropa (MiCA).

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (28/8/2024), regulasi ini mengamanatkan otorisasi sebelumnya bagi pelaku pasar yang menawarkan layanan aset kripto di UE, dengan kepatuhan ketat terhadap aturan anti pencucian uang, keamanan siber, dan tata kelola.

Peraturan tersebut mencakup 10 layanan khusus, termasuk penyimpanan dan administrasi aset kripto, pengoperasian platform perdagangan, pertukaran aset kripto, dan penyediaan saran serta manajemen portofolio. 

Selain itu, penyedia layanan harus mematuhi aturan ketat terkait anti pencucian uang, keamanan siber, dan tata kelola, di antara area lainnya.

Selama masa transisi yang berakhir pada 30 Juni 2026, penyedia Prancis yang ada dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa paspor Eropa tetapi harus mendapatkan otorisasi MiCA untuk beroperasi setelah Juli 2026.

Regulator Prancis menekankan persyaratan MiCA lebih ketat daripada persyaratan dalam undang-undang Prancis untuk Penyedia Layanan Aset Digital (DASP). AMF menekankan:

Persyaratan yang ditetapkan oleh legislator Eropa untuk otorisasi MiCA lebih ketat daripada yang ditetapkan dalam undang-undang Prancis terkait pendaftaran DASP yang ditingkatkan, dan bahkan lebih ketat lagi terkait pendaftaran DASP yang sederhana.

Video Terkini