Liputan6.com, Jakarta - Raca Coin atau Radio Caca, Radio Caca adalah organisasi terdesentralisasi (DAO) yang dioperasikan oleh individu asli internet di seluruh dunia yang memiliki satu visi untuk membangun dunia virtual baru yang berani.
Radio Caca memiliki token asli. (Radio Caca Token, RACA, RACA Coin, RacaArmy, Radio Caca Coin, Metamon, Metamon Island, Metaverse, play-to-earn, GameFi, The Universal Metaverse, USM).
Baca Juga
Berdasarkan dari Coinmarketcap, Jumat (14/6/2024), harga RACA adalah Rp 3,48 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 142,5 miliar. Volume perdagangan RACA anjlok 24,50 persen dalam sehari. Adapun harga RACA harus anjlok 6,45 persen dalam 24 jam terakhir.
Advertisement
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 497, turun dari sebelumnya di peringkat 463 dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp 1,2 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 327,8 miliar RACA dari maksimal suplai 500 miliar RACA.
Radio Caca juga merupakan token asli untuk Metaverse Universal. Radio Caca juga merupakan manajer eksklusif "Maye Musk Mystery Box" NFT. USM Lab adalah pencipta USM dan game blockchain P2E.
Universal Metaverse (USM) adalah dunia virtual Planet 3D di mana pengguna dapat memiliki tanah, membangun gedung seperti toko dan galeri seni, membuat dan bermain game.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Binance Minta Pengadilan di London Batalkan Kasus Terkait Kripto BSV Coin
Sebelumnya, bursa kripto Binance pada Rabu, 5 Juni 2024 berusaha untuk membatalkan sebagian besar gugatan di London senilai hingga USD 12,8 miliar atau setara Rp 208,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.312 per dolar AS).
Hal ini berkaitan atas klaim tuntutan yang diajukan pada Binance dan bursa lain karena dianggap akan menghapus cryptocurrency bernama Bitcoin Satoshi Vision (BSV).
Binance dan bursa kripto lainnya termasuk Kraken digugat di Pengadilan Banding Kompetisi (CAT) London dalam kasus yang diajukan atas nama lebih dari 200.000 investor BSV.
Pengacara yang mewakili BSV Claims, sebuah lembaga yang dibentuk untuk menangani kasus ini, mengatakan bursa tersebut terlibat dalam perilaku anti-persaingan untuk menghapus BSV pada 2019.
Mereka berpendapat langkah tersebut menyebabkan nilai BSV anjlok dan mencegahnya menjadi mata uang kripto “tingkat atas”, yang membuat nilai klaim tersebut mencapai 9 miliar pound.
Pengacara BSV Claims mengatakan bursa tersebut tidak menentang kasus tersebut disertifikasi di bawah rezim proses kolektif Inggris, yang kira-kira setara dengan rezim gugatan kelompok (class action) di AS. Sertifikasi semacam itu hanyalah langkah pertama dalam tuntutan hukum.
Namun, Binance telah meminta CAT untuk membatalkan sebagian kasus tentang dugaan potensi BSV untuk menjadi mata uang kripto utama, yang diajukan atas nama orang-orang yang menyimpan BSV setelah dihapus dari daftar.
Pengacara Binance, Brian Kennelly, mengatakan orang-orang yang menyimpan BSV telah membuat keputusan yang sepenuhnya bersifat sukarela.
Advertisement
Apa Itu Staking dalam Kripto?
Sebelumnya, kripto menjadi salah satu aset investasi yang sangat berisiko tinggi karena pergerakan harganya yang cukup ekstrem. Tak butuh waktu lama untuk kripto memberi keuntungan bagi investornya, tetapi dalam waktu singkat kripto juga bisa membuat rugi investornya.
Namun, ternyata di tengah pasar kripto yang naik dan turun, para investor masih bisa menghasilkan keuntungan atau passive income dengan menggunakan fitur staking.
Dilansir dari situs Zipmex, Senin (18/4/2022), staking adalah sebuah proses ketika investor berpartisipasi aktif dalam validasi transaksi dalam blockchain konsensus algoritma Proof of Stake (PoS).
Sedangkan Proof of Stake (PoS) sendiri adalah sebuah algoritma yang berperan untuk melakukan validasi transaksi berdasarkan konsensus terdistribusi. Validasi dilakukan berdasarkan berapa jumlah total aset kripto yang dimiliki.
Dengan staking, investor bisa mendapatkan passive income dalam bentuk reward atau bunga dari aset yang dikunci. Hal ini memudahkan investor untuk memiliki diversifikasi pendapatan aset digital.
Dalam blockchain, siapa pun yang memiliki saldo minimum dapat memvalidasi transaksi dan mendapatkan imbalan. Dengan mengunci aset kripto tertentu, investor memiliki kekuatan untuk membuat keputusan dalam jaringan. Ketika berhasil memvalidasi transaksi, maka investor tersebut dapat menghasilkan pendapatan tambahan.
Bagaimana Cara Kerja Staking?
Kripto yang disimpan itu akan dikunci ke dalam blockchain yang menggunakan konsensus algoritma PoS untuk jangka waktu tertentu. Jumlah keuntungan yang akan diperoleh tergantung pada harga dan jumlah aset kripto yang dikunci serta durasi mengunci aset tersebut.
Mereka yang melakukan staking pada aset kripto dalam blockchain PoS biasanya disebut sebagai validator. Validator mendapatkan imbalan ketika mereka berhasil memvalidasi transaksi. Setiap PoS memiliki beragam aturan khusus untuk validatornya.
Ada yang menentukan aturan validasi berdasarkan periode penguncian aset atau menentukan batas minimum tertentu. Berdasarkan aturan dan algoritma validator, PoS bekerja untuk melakukan validasi secara aktual dan mendistribusikan imbalan untuk validator. Imbalan atau bunga biasanya dihitung berdasarkan jumlah aset yang dikunci.
Staking Bisa Jadi Pilihan
Staking cocok bagi investor yang tidak memiliki banyak untuk memantau pergerakan harga setiap hari. Nantinya investor bisa mendapat keuntungan dari bunga karena telah mengunci aset kripto.
Sekilas, nampaknya sangat mudah dan menguntungkan. Namun, staking juga tidak terhindar dari kekurangan atau risiko.
Sebelum memutuskan untuk staking, lakukan riset terlebih dahulu dan pastikan platform yang dipilih merupakan platform yang terpercaya. Sebab, dengan staking, investor diharuskan untuk mengunci aset kripto yang dimiliki selama jangka waktu tertentu. Artinya, selama waktu itu, investor tidak dapat menjual koin tersebut.
Advertisement