Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kripto terdapat berbagai istilah yang sering muncul, salah satunya adalah Bull Run. Lantas, apa itu Bull Run dalam investasi kripto?
Dilansir dari situs crypto exchange PINTU, Bull run crypto artinya adalah pasar kripto yang sedang mengalami kenaikan harga dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga
Selama periode ini, ada banyak investor yang melakukan pembelian aset, yang mana menyebabkan jumlah permintaan melebihi penawaran, harga aset naik, dan kepercayaan publik terhadap pasar kripto yang semakin tinggi.
Advertisement
Sederhananya, bull run kripto adalah istilah untuk menyebut kondisi pasar kripto yang sedang naik. Salah satu tanda dari bull run kripto adalah ketika harga aset bergerak naik dengan cepat, yang menandakan mayoritas investor memiliki optimisme dan menantikan kenaikan harga aset di masa depan.
Sentimen pasar dan feedback yang positif mengenai kripto akan menyebabkan harga kripto terus naik dalam jangka waktu tersebut. Jadi singkatnya, Bull Run adalah situasi di mana pasar kripto sedang beranjak naik dalam jangka waktu tertentu.
Pada dasarnya Bull Run bisa terjadi untuk kripto apapun, namun salah satu contohnya adalah yang dialami Bitcoin. Menurut William Suberg dari Cointelegraph menyebutkan, BTC sebagai salah satu aset kripto yang berpotensi mengalami Bull Run dilihat dari pola historisnya.
Selain itu, Suberg menambahkan, jika terjadi pengulangan sejarah Bull Run kripto, maka Bitcoin bisa berpotensi tumbuh lebih dari 300 persen di masa depan. Sejak pertama kali dibuat, tepatnya 2009, Bitcoin sudah mengalami beberapa kali Bull Run, yaitu pada 2013 dan 2017.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Investor Kripto di Indonesia Terus Bertumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
Investor aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Desember 2023, jumlah investor kripto Indonesia mencapai 18,5 juta.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengungkapkan ada beberapa faktor pendorong kenaikan investor kripto di Indonesia, yaitu ekosistem, keuntungan geografis, dan regulasi.
Pertama, terkait ekosistem menurut Tirta ekosistem aset kripto di Indonesia sudah mulai bagus. Selain itu ekonomi Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan. Seperti diketahui, saat ini ekosistem aset kripto di Indonesia telah memiliki bursa, lembaga kliring, dan kustodian.
"Indonesia juga memiliki keuntungan geografis yaitu banyak usia muda dan Indonesia juga memiliki keuntungan populasi. Banyak anak muda memiliki rasa ingin tahu tinggi,” ujar Tirta dalam Talkshow Indodax, ditulis Rabu (28/2/2024).
Faktor selanjutnya adalah regulasi. Menurut Tirta, adanya regulasi dapat memberikan kepercayaan dan keamanan bagi masyarakat dalam berinvestasi kripto.
Advertisement
Potensi Digital Luar Biasa
Pada kesempatan yang sama, CEO Indodax, Oscar Darmawan menuturkan Indonesia memiliki potensi digital luar biasa yang mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia.
"Banyak orang Indonesia mau mencoba hal baru karena kunci adopsi digital adalah berani mencoba. Dengan mencoba kita bisa melihat apakah kita akan menggunakan teknologi itu atau tidak,” tutur Oscar.
Selain itu menurut Oscar pertumbuhan industri kripto di Indonesia bukan karena hanya soal teknologi saja, melainkan ada regulator yang mau membina dan mengatur industri kripto.
"Jadi itu hal yang mendorong industri kripto di Indonesia,” pungkas Oscar.