Sukses

Tokocrypto Bakal Dapat Suntikan Modal dari Konglomerasi Besar, Siapa Dia?

Tokocrypto berhasil mencatatkan peningkatan signifikan pangsa pasarnya sejak awal 2022. Ini berdasarkan dua sumber data terbaru dari CoinGecko dan Coinmarketcap.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkapkan bahwa platform jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya di Indonesia ini tengah melakukan pendekatan dengan beberapa calon partner. Salah satunya adalah perusahaan konglomerasi besar. 

Nantinya Tokocrypto bakal melakukan investasi minoritas signifikan (significant minority investment) untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri. Peluang kepemilikan saham ditargetkan berkisar dari 20 hingga 40 persen. 

Meskipun begitu, Yudho masih belum menyebut detailnya, termasuk nama dan nilainya. Proses penjajakan ditargetkan selesai pada tahun ini.

“Kami mau value added dari ekosistemnya. Dengan demikian kami masih mengevaluasi itu,” kata Yudho kepada wartawan, Rabu (9/8/2023). 

Yudho menambahkan, Tokocrypto juga mulai berkolaborasi dengan lembaga keuangan, dimulai dengan perbankan dan akan lebih banyak lagi kolaborasi ke depan, seperti dengan e-commerce, hingga grup media.

Tokocrypto berhasil mencatatkan peningkatan signifikan pangsa pasarnya sejak awal 2022. Ini berdasarkan dua sumber data terbaru dari CoinGecko dan Coinmarketcap. Ini membuatnya menjadi exchanger terbesar di Indonesia.

Dengan lebih dari 3 juta pengguna terdaftar, Tokocrypto telah mencatat prestasi mengesankan dengan rata-rata volume transaksi perdagangan kurang lebih USD 300  juta atau setara Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.214 per dolar AS) per bulan sepanjang semester I 2023. 

Tokocrypto juga bertanggung jawab sebagai entitas yang mengenakan pajak pada transaksi aset kripto. Periode Januari-Mei 2023, jumlah total pajak yang telah disetorkan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dari transaksi para pengguna mencapai Rp 42,4 miliar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transaksi Tokocrypto Tembus Rp 4,5 Triliun Sebulan

Platform perdagangan kripto di Indonesia, Tokocrypto, mencatatkan peningkatan signifikan pangsa pasarnya sejak awal 2022. Ini berdasarkan dua sumber data terbaru dari CoinGecko dan Coinmarketcap.

Pertama berdasarkan riset dari CoinGecko Juni 2023, Tokocrypto berhasil mencatat lonjakan pangsa pasar dari 23,4 persen pada awal 2022 menjadi 43 persen hingga Juni 2023, menjadikan platform ini sebagai local exchange terbesar di Indonesia. 

Kedua, berdasarkan data CoinMarketCap, sepanjang Januari sampai Juni 2023 Tokocrypto selalu unggul dibandingkan dua pemain besar lainnya. 

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengatakan keberhasilan raihan ini berkat dedikasi dan upaya berkelanjutan dalam memberikan pengalaman perdagangan kripto terbaik bagi para pengguna di Tanah Air.

Berbicara tentang perjalanan perusahaan, Yudho menyoroti beberapa momen penting yang mengubah arah perusahaan di akhir 2022. Melalui aksi korporasi yang strategis, Tokocrypto berhasil memperkuat struktur organisasinya. 

"Fokus utama Tokocrypto saat ini adalah untuk membangun strategi bisnis yang kuat dan tetap menjadi nomor satu dalam hal volume perdagangan di pasar lokal. Tokocrypto telah mengarahkan kembali bisnis yang mendasar, dan ini terlihat dari angka profit dalam beberapa bulan di paruh pertama tahun ini,” kata Yudho dalam acara Media Gathering, Rabu (9/8/2023).

 

3 dari 3 halaman

Volume Tokocrypto dan Setoran Pajak

Yudho menjelaskan dengan lebih dari 3 juta pengguna terdaftar, Tokocrypto telah mencatat prestasi mengesankan dengan rata-rata volume transaksi perdagangan kurang lebih USD 300  juta atau setara Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.179 per dolar AS) per bulan sepanjang semester I 2023. 

Tokocrypto telah bertanggung jawab sebagai entitas yang mengenakan pajak pada transaksi aset kripto. Periode Januari-Mei 2023, jumlah total pajak yang telah disetorkan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dari transaksi para pengguna mencapai Rp 42,4 miliar.

"Pada kuartal kedua 2023, kami mulai meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pasar dengan sangat baik. Kami juga berkolaborasi dengan lembaga keuangan, dimulai dengan perbankan dan akan lebih banyak lagi kolaborasi ke depan, seperti dengan e-commerce, F&B dan media group," pungkas Yudho.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.