Sukses

Filipina Optimis Jadi Pusat Kripto dan Blockchain di Asia

Optimisme ini didorong Blockchain Council of the Philippines yang mengakui industri Web3 di Filipina.

Liputan6.com, Jakarta Pendiri Blockchain Council of the Philippines (BCP), Donald Lim mengatakan Filipina memiliki semua bahan untuk adopsi kripto dan blockchain. 

Dalam sebuah wawancara, Lim membagikan pemikirannya tentang potensi Filipina untuk adopsi kripto dan menjelaskan mengapa dia yakin proyek blockchain berpotensi berhasil di dalam negeri.

Lim mengatakan optimisme ini didorong karena BCP mengakui dunia sedang bergerak menuju Web3, ia mengadakan acara yang disebut Pekan Blockchain Filipina dan menemukan ekosistem Web3 di Filipina ingin berkembang secara global.

“Kami merasa sangat kuat kami dapat menjadi ibu kota blockchain di Asia. Kami menyadari kami memiliki pengetahuan teknis, kami masih sangat muda, kami memiliki usia rata-rata 25 tahun, dan dalam hal adopsi, kami dapat beradaptasi dengan cepat, seperti yang terjadi dengan Axie Infinity,” kata Lim, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (18/7/2023).

Pada 2021, game blockchain play-to-earn (P2E) Axie Infinity menjadi populer di Filipina. Perkiraan menunjukkan 40 persen basis pemain game tersebut berasal dari negara berkembang. Menurut Lim, ini memperkenalkan banyak konsep Web3 ke negara tersebut, seperti pembuatan dompet kripto.

Sejak itu, eksekutif BCP mengatakan ada banyak minat dari pemain global untuk menyiapkan proyek mereka di negara tersebut. 

“Kami melihat di seluruh dunia, banyak organisasi internasional yang ingin menembus Filipina,” katanya.

Menurut Lim, organisasi-organisasi ini dapat berkembang di negara ini, bukan hanya karena demografinya, tetapi juga karena sikap pemerintah terhadap kripto dan blockchain

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Masa Depan

Meskipun pedagang Filipina baru-baru ini bergabung dengan Bitcoin dan kripto, Lim yakin kemungkinan untuk tinggal di Filipina hanya menggunakan Bitcoin atau kripto masih jauh.

Namun, ini bisa terjadi empat atau lima tahun ke depan setelah seluruh infrastruktur matang. Ini berarti kripto tidak hanya akan digunakan untuk pembayaran, tetapi juga untuk membeli token yang tidak dapat dipertukarkan, masuk ke metaverse dan aktivitas lainnya.

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini