Sukses

Harga Kripto Hari Ini 14 Januari 2023: Solana Pimpin Penguatan

Deretan kripto teratas kompak menguat termasuk bitcoin pada perdagangan Sabtu (14/1/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Sabtu (14/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau dengan kenaikan signifikan.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu, 14 Januari 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) meroket 5,88 persen dalam 24 jam terakhir dan 17,55 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.921 per koin atau setara Rp 301,1 juta juta (asumsi kurs Rp 15.114 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih menguat. ETH naik 2,70 persen dalam sehari terakhir dan 15,12 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 22 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 2,68 persen dan 13,27 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,44 juta per koin. 

Kemudian Cardano, masih bertahan di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA terbang 5,30 persen dan 25,68 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.232 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga berhasil kembali naik dalam satu hari terakhir sebesar 12,78 persen dan 38,76 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 279.018 per koin.

Sedangkan XRP masih melanjutkan penguatan. XRP naik tipis 2,69 persen dalam 24 jam dan 12,56 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 5.831  per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini masih menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 5,06 persen dan 15,73 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.265 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berhasil menguat ke level USD 939,6 miliar atau setara Rp 14.201 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Kripto Naik 5 Persen, Sentuh Rp 14.343 Triliun

Sebelumnya, total kapitalisasi pasar untuk keseluruhan pasar kripto mencapai USD 943 miliar atau setara Rp 14.343 triliun (asumsi kurs Rp 15.206 per dolar AS), naik 5,1 persen dalam 24 jam terakhir, pada Jumat (13/1/2023). Ini selaras dengan banyaknya koin yang berhasil menguat selama sehari hingga sepekan terakhir.

Dilansir dari Decrypt, Jumat (13/1/2023), harga mata uang kripto nomor satu, Bitcoin melonjak hingga melebihi USD 19.000 atau setara Rp 288,9 juta per koin pada Kamis, 12 Januari 2023, menurut CoinGecko, level yang tidak terlihat sejak 7 September 2022, ketika BTC diperdagangkan pada USD 19.280 atau setara Rp 293,1 juta per koin saat itu. 

BTC memulai perdagangan 2023 dengan harga sekitar USD 16.550 atau setara Rp 251,6 juta, dan perkembangan terkini di pasar keuangan yang lebih luas tampaknya berdampak positif pada harga karena kekhawatiran akan resesi mulai memudar setelah Federal Reserve merilis laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Desember, yang menandakan kenaikan yang lebih baik.

Laporan CPI mengukur tingkat perubahan harga berbagai barang dan jasa di Amerika Serikat dan digunakan sebagai indikator penting untuk mengukur inflasi. Data inflasi AS yang dirilis Kamis menunjukkan penurunan moderat. Indeks harga konsumen turun 0,1 persen.

Sementara perkiraan ekonomi yang lebih baik kemungkinan mendorong tren kenaikan untuk Bitcoin, beberapa juga merujuk pada langkah El Salvador baru-baru ini untuk menetapkan undang-undang aset digital dan memberi jalan bagi apa yang disebut Volcano Bond. 

Negara Amerika Latin akan menggunakan obligasi yang didukung Bitcoin ini untuk membayar utangnya dan mendanai Bitcoin City pada masa depan.

Pada Maret 2022, El Salvador menahan obligasi saat musim dingin kripto yang keras mulai terjadi, menjatuhkan beberapa entitas terkemuka, termasuk TerraLuna, Celsius, Voyager Digital, dan FTX.

3 dari 4 halaman

Senator AS Tegaskan Bitcoin Adalah Komoditas Bukan Mata Uang

Sebelumnya, Senator AS John Boozman mengungkapkan, meskipun disebut mata uang kripto, Bitcoin tetap dianggap sebuah komoditas bukan mata uang. Dia menekankan, pertukaran di mana komoditas diperdagangkan, termasuk bitcoin, harus diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC).

“Bitcoin, meskipun mata uang kripto, itu tetap adalah komoditas. Ini adalah komoditas di mata pengadilan federal dan pendapat ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Tidak ada perselisihan tentang ini,” kata Boozman dalam sebuah sidang, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/12/2022).

Menyebut keruntuhan FTX mengejutkan, sang senator berkata laporan publik menunjukkan kurangnya manajemen risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan dana pelanggan. 

Senator Boozman melanjutkan untuk berbicara tentang regulasi kripto dan memberdayakan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai pengatur utama pasar spot kripto. 

“CFTC secara konsisten menunjukkan kesediaannya untuk melindungi konsumen melalui tindakan penegakan hukum terhadap aktor jahat,” lanjut Senator Boozman.

Boozman yakin CFTC adalah agensi yang tepat untuk peran regulasi yang diperluas di pasar spot komoditas digital.

Pada Agustus 2022, Boozman dan beberapa senator memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) untuk memberdayakan CFTC dengan yurisdiksi eksklusif atas pasar spot komoditas digital. 

Dua RUU lainnya telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan regulator derivatif sebagai pengawas utama untuk sektor kripto.

Sementara bitcoin adalah komoditas, Ketua SEC Gary Gensler berulang kali mengatakan sebagian besar token kripto lainnya adalah sekuritas.

 

4 dari 4 halaman

Penambangan Bitcoin Core Scientific Diperiksa Dugaan Kasus Penipuan

Sebelumnya, firma hukum yang berbasis di New York Pomerantz LLP telah meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan penambangan Bitcoin Core Scientific atas klaim kepemimpinannya telah terlibat dalam penipuan sekuritas dan aktivitas yang berdampak negatif pada harga sahamnya.

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (12/1/2023), Pomerantz mengatakan bertindak atas nama investor perusahaan mengatakan beberapa pejabat dan direktur Core Scientific telah terlibat dalam penipuan sekuritas atau praktik bisnis yang melanggar hukum lainnya.

Lebih khusus lagi, perusahaan sekuritas tersebut mengutip laporan tahun lalu oleh firma riset investasi Culper Research, yang mengatakan Core telah menjual secara berlebihan baik bisnis pertambangan maupun hostingnya.

Belum lama ini, Core Scientific telah mengajukan Bab 11 Kebangkrutan. Perusahaan yang berbasis di Austin itu go public di Nasdaq melalui akuisisi tujuan khusus, atau SPAC, pada Januari 2022. Pada akhir Desember, ketika Core mengajukan kebangkrutan Bab 11, saham perusahaan telah anjlok lebih dari 98 persen.

Laporan Culper Research juga dikutip dalam gugatan class action November 2022, yang menuduh Core Scientific gagal mengungkapkan serangkaian keadaan keuangan yang merugikan dalam pernyataannya kepada pemegang saham.

Kepentingan Pemegang Saham Minoritas Diabaikan

Laporan tersebut menuduh Core membebaskan periode penguncian 180 hari lebih dari 282 juta saham, membuat mereka "bebas untuk dibuang" pada Maret 2022, menunjukkan orang dalam perusahaan telah mengabaikan pemegang saham minoritas.

Contoh lain dari dugaan kegiatan penipuan Core yang disorot oleh Pomerantz termasuk perusahaan yang dituduh oleh pemberi pinjaman kripto yang sekarang bangkrut Celsius menambahkan biaya yang tidak pantas dan secara sadar dan berulang kali melanggar kewajiban kontraktualnya, yang menyebabkan saham perusahaan turun. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.