Sukses

Harga Kripto Hari Ini 18 Agustus 2022: Bitcoin dkk Betah di Zona Merah

Pasar kripto masih melanjutkan penurunan pada perdagangan Kamis (18/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis, 18 Agustus 2022. Mayoritas kripto kembali melemah, setelah sempat alami reli kecil pada satu hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (18/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,49 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,62 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.339 per koin atau setara Rp 344,7 juta (asumsi kurs Rp 14.770 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih melemah pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH ambles 2,06 persen dan 0,92 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.840 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 3,35 persen dan 6,91 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 306,12 per koin. 

Kemudian Cardano harus kembali melemah setelah kemarin sempat perkasa. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 4,56, tetapi masih menguat tipis 0,11 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5371 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL jatuh 6,17 persen dan 4,20 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 40,55 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil menguat tipis. XRP naik tipis 0,15 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 0,80 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3768 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di level USD 1,1 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Kembali Koreksi, Ini Faktor Penyebabnya

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto akhirnya serius mengalami tekan pada Selasa (16/8/2022) pagi. Harga Bitcoin, Ethereum dan aset kripto utama lainnya kompak turun ke zona merah, walau sempat secara singkat naik signifikan pada perdagangan Senin malam.

Token meme seperti Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) di antara jajaran aset kripto utama pun kini akhirnya juga ikut turun, padahal sempat reli hebat sehari sebelumnya. SHIB bahkan merosot paling tajam bisa tembus 9,7 persen dalam sehari terakhir.

Trader Tokocrypto, Nathan Alexander mengatakan secara umum, memang belum ada sentimen positif yang jadi pembangkit market kripto untuk terus reli kencang. Dari sisi makroekonomi, investor kini sebenarnya sedang wait and see mengantisipasi risalah rapat (minutes of meeting) The Fed pada Juli yang dirilis pekan ini.

"Investor tampaknya meyakini risalah tersebut akan memuat petunjuk tentang apakah The Fed bakal mengerek suku bunga acuannya sebesar 50 atau 75 basis poin bulan depan,” ujar Nathan kepada Liputan6.com, Selasa (16/8/2022).

Menurut Nathan, naik-turunnya suku bunga acuan The Fed menjadi krusial untuk mempengaruhi selera investor nantinya untuk mengakumulasi atau melakukan aksi jual.

“Selain kebijakan moneter The Fed, dari sisi teknikal, investor terlihat masih ragu untuk melakukan akumulasi karena volume trading juga terpantau terus menurun sejak akhir pekan lalu. Minimnya aksi price actions tersebut membuat investor berpikir ulang untuk bersikap optimis bullish,” ujar Nathan.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Harga Bitcoin

Dari sisi analisis pergerakan Nathan memaparkan, BTC memang berhasil melonjak hingga USD 25.000 atau sekitar Rp 368,9 juta untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan pada 14 Agustus kemarin. 

"Meski demikian, altcoin masih mengungguli Bitcoin dalam hal kenaikan harga, terutama Ethereum (ETH) yang sedang mengantisipasi The Merge,” tutur Nathan.

Harga Bitcoin saat ini sedang berusaha bergerak untuk mencapai day-20 exponential moving average (EMA), tetapi tertahan di level resistance pada level USD 24.817. Jika harga Bitcoin berhasil breakout, target kenaikan saat ini adalah level USD 29.289 dan level support terdekat berada pada level USD 23.650 sebagai pertahanan.

“Sementara, Ethereum Jika harganya berhasil breakout day-20 EMA, maka target kenaikan selanjutnya berada pada level USD 2.230 hingga USD 2.649. Jika terjadi koreksi, support terdekat untuk menahan laju penurunan berada pada level USD 1.623,” pungkas Nathan.

4 dari 4 halaman

JPMorgan Ungkap Pasar Kripto Sudah Sentuh Titik Bawah

Sebelumnya, menyusul kenaikan kecil baru-baru ini di pasar cryptocurrency, raksasa perbankan JPMorgan mengungkapkan sektor kripto telah menemukan landasan atau sudah mencapai bawah. 

Dalam sebuah catatan kepada klien pada Senin,8 Agustus 2022, analis JPMorgan Kenneth Worthington, mengaitkan perubahan nasib sektor kripto dengan peningkatan Penggabungan Ethereum (ETH) mendatang yang akan mentransisikan blockchain dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).

Selain itu, analis JPMorgan menyatakan keuntungan pasar telah menghasilkan reklamasi kapitalisasi pasar kripto USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.576 triliun sebagian karena berkurangnya dampak dari kehancuran ekosistem Terra (LUNA).

“Tampaknya pasar kripto telah menemukan landasan meskipun volume perdagangan masih tertekan. Apa yang membantu, menurut kami, adalah penularan baru yang lebih terbatas dari runtuhnya Terra/Luna,” ungkap JPMorgan, dikutip dari Finbold, Senin (15/8/2022). 

Namun, JPMorgan berpikir pendorong sebenarnya adalah penggabungan ethereum yang akan terjadi dan data positif setelah peluncuran testnet Sapolia pada awal Juli dan testnet Ropsten pada Juni, yang menunjukkan penggabungan dapat dilakukan pada 2022.

Dampak Harga Bitcoin dan Ethereum di Pasar Kripto

Bank mencatat kemampuan Bitcoin (BTC) dan Ethereum untuk naik 36 persen dan 102 persen sejak posisi terendah Juni adalah indikator lain pasar telah mencapai titik terendah. Secara keseluruhan, Bitcoin telah jatuh lebih dari 60 persen dari tertinggi sepanjang masa hampir USD 68.000 pada November 2021.

Sejak mengumumkan tanggal upgrade penggabungan yang dijadwalkan pada 19 September, Ethereum telah berada pada momentum bullish memimpin pasar dalam keuntungan setelah paruh pertama 2022 yang membawa bencana. 

Akibatnya, pemberi pinjaman mencatat jika penggabungan berhasil, itu akan membantu sentimen umum dalam pasar kripto.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.