Sukses

Google Rekrut Mantan Eksekutif PayPal Arnold Goldberg Jadi Bagian Crypto Push

Google Alphabet telah mempekerjakan mantan eksekutif PayPal, Arnold Goldberg untuk menjalankan divisi pembayaran yang sedang dikembangkan Google.

Liputan6.com, Jakarta - Google Alphabet telah mempekerjakan mantan eksekutif PayPal, Arnold Goldberg untuk menjalankan divisi pembayaran yang sedang dikembangkan Google. 

Perekrutan Goldberg merupakan bagian dari strategi yang lebih luas bagi Google untuk menggabungkan layanan keuangan yang lebih luas, termasuk cryptocurrency. Presiden perdagangan Google, Bill Ready, pernah mengatakan bahwa Google secara historis menghindari crypto sebagai bagian dari layanan keuangannya.

"Crypto adalah sesuatu yang sangat kami perhatikan," kata Ready, seperti dikutip dari Coindesk, Jumat (21/1/2022).

"Seiring permintaan pengguna dan permintaan pedagang berkembang, kami akan berkembang bersamanya," lanjutnya. 

Goldberg sebelumnya menjabat sebagai kepala arsitek produk dan manajer umum di PayPal. Ia memimpin bisnis layanan pembayaran dan pedagang inti perusahaan.

Akhir tahun lalu platform crypto Bakkt mengatakan kartu debit Visa virtualnya akan tersedia untuk digunakan di Google Pay online. Dukungan Google Pay Bakkt mengikuti jejak Coinbase, yang lebih dulu meluncurkan dukungan untuk Apple Pay dan Google Pay untuk Kartu Coinbase-nya di awal tahun ini.

Menurut juru bicara Google, mereka juga bekerja sama dengan Bitpay dan Gemini untuk mendukung kartu crypto mereka, yang berarti bahwa orang yang menggunakan kartu ini dapat menambahkannya ke Google Pay, tetapi transaksinya dalam mata uang fiat, 

Ready menuturkan, Google ingin melakukan lebih banyak jenis kemitraan ini dengan perusahaan crypto, meskipun sampai saat ini Google masih belum menerima crypto untuk transaksi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto pada 21 Januari 2022

Sebelumnya, Bitcoin, Ethereum dan jajaran aset kripto teratas hampir semuanya masih meradang pada Jumat pagi, 21 Januari 2022. Aset kripto yang pada sesi perdagangan hari sebelumnya melemah, hingga saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda penguatan.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar  1,41 persen dan 3,07 persen dalam sepekan. Saat ini, harga BTC kembali turun menyentuh level USD 41.337,50 per koin atau setara Rp 592,2 juta (asumsi kurs Rp 14.327 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai aset kripto terbesar kedua juga melemah sebesar 1,78 persen dalam satu hari terakhir dan 5,73 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.072,27 per koin. 

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil di USD 1,00.

Selanjutnya, Binance coin (BNB) yang juga ikut melemah sebesar 4,51 persen dalam 24 jam terakhir serta melemah dalam sepekan sebesar 5,96. Hal itu membuat BNB berada di level USD 448,35 per koin. 

Sedangkan, Cardano (ADA) masih melemah dari hari sebelumnya yaitu sebesar sebesar 5,24 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, dalam sepekan masih menunjukkan grafik hijau yaitu 3,23 persen. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,28 per koin.

Terakhir, Solana (SOL) hari ini masih harus meradang sebesar 4,15 persen dalam satu hari terakhir dan dalam sepekan meradang sebesar 10,87 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 131,11 per koinnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.