Liputan6.com, Jakarta Closure merupakan salah satu fase saling memberi dan menerima penjelasan saat mengakhiri sebuah hubungan. Dengan memberikan closure, kedua belah pihak yang bersangkutan bisa berdamai dan lebih menerima terhadap keputusan berpisah yang diambil.
Meski tak sedikit yang beranggapan mustahil mengakhiri hubungan dengan baik-baik, setidaknya dengan closure kedua pihak mendapat kejelasan tentang akhir hubungan mereka. Sehingga, tidak tidak menimbulkan kebencian dan permusuhan di kemudian hari.
Baca Juga
Berikut ini 5 alasan yang perlu diketahui tentang pentingnya memberi closure ketika memutuskan sebuah hubungan. Informasi ini dirangkum dari beberapa sumber pada Rabu (17/4/2024).
Advertisement
1. Mencegah Timbulnya Perasaan Denial
Ketika hubungan diputuskan sepihak tanpa adanya komunikasi dan alasan yang jelas, besar kemungkinan perasaan denial akan muncul. Ini terjadi karena seseorang merasa tidak terima terhadap fakta bahwa ia harus kehilangan.
Akibatnya, hal ini membuatnya merasa bahwa pasangannya hanya sekadar ingin pergi sebentar dan pasti akan kembali padanya. Oleh karena itu, memberi penutupan yang jelas tentang akhir sebuah hubungan sangat diperlukan untuk memastikan kedua belah pihak bisa terima dan tidak ada yang menyangkal.
Advertisement
2. Jadi Lebih Bisa Memahami dan Menerima Keadaan
Closure membuka ruang dan kesempatan pada kedua belah pihak untuk merenungi hal-hal yang menjadi alasan berakhirnya hubungan. Dengan adanya kesempatan berpikir inilah yang bisa menjadikan seseorang bisa lebih memahami dan menerima kondisi yang baru.
3. Menghindari Timbulnya Rasa Bersalah
Closure penting untuk menghindari munculnya pertanyaan “salah siapa?”. Dikhawatirkan, hubungan yang berakhir tanpa closure akan membuat seseorang menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab berakhirnya hubungan mereka. Terutama, jika hubungan yang semula tidak ada masalah tiba-tiba diakhiri sepihak tanpa penjelasan apapun.
Advertisement
4. Sebagai Tanda Hubungan Berakhir dengan Baik
Closure menjadi salah satu indikasi hubungan berakhir dengan baik karena adanya keterbukaan antar kedua belah pihak. Penyebab berakhirnya hubungan yang dikomunikasikan dengan baik, terbuka, dan transparan, sehingga menjadikan kedua belah pihak sepakat merupakan ciri bahwa hubungan telah berakhir secara baik-baik.
5. Mengantarkan Diri untuk Bisa Terus Bertumbuh
Dengan adanya closure, seseorang akan mampu menerima kenyataan dengan lapang dada yang akan mengantarkannya jadi lebih mudah melanjutkan hidup. Seseorang jadi lebih optimis dan tahu apa yang harus dilakukan setelah hubungan berakhir. Serta, tidak menutup diri terhadap berbagai kemungkinan dan kesempatan yang akan datang.
Advertisement
Apakah Wanita Akan Menyesal setelah Memutuskan Hubungan?
Walaupun banyak wanita yang mengakhiri sebuah hubungan, kadang-kadang mereka akan merasa kesal sampai kecewa. Sebagian wanita bisa merasakan kekesalan karena akibat yang akan mereka terima sendiri, selain itu sesekali kemarahan timbul saat mereka mengenang banyak pengalaman buruk yang telah mereka lalui bersama.
Kenapa Hubungan Toxic Harus Diakhiri?
Hubungan yang tidak sehat tidak hanya mengurangi kepercayaan diri, tetapi juga dapat memicu gangguan kesehatan mental bagi individu yang terlibat di dalamnya. Orang yang terperangkap dalam jenis hubungan semacam itu sering kali mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi.
Advertisement
Apakah Seorang Laki-laki Akan Menyesal setelah Memutuskan Hubungan?
Menurut laporan yang dipublikasikan di situs 30 ever after, pada hari Selasa, tanggal 2 Februari 2021, 43% pria dilaporkan merasa menyesal setelah berpisah dari pasangan mereka.
Mengapa Laki-laki Tidak Mau Memutuskan Hubungan?
Ketidaknyamanan dalam menghadapi konfrontasi merupakan salah satu faktor utama yang membuat sebagian pria enggan untuk mengungkapkan perpisahan.
Advertisement
Contoh Hubungan Toxic Itu seperti Apa?
Tanda-tanda relasi yang tidak sehat yang paling mencolok adalah dominasi yang konstan dari pasangan.