Sukses

5 Rekomendasi Drakor yang Membahas Isu Kesehatan Mental, Sky Castle Hingga Extraordinary Attorney Woo

Drakor tidak hanya terkenal dengan serial thriller atau romantis. Namun, ada juga yang membahas isu kesehatan mental. Cek rekomendasinya di bawah ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian dari kita mungkin mengenal drama Korea (drakor) dengan cerita thiller, romantis, atau adaptasi dari Webtoon. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau ada beberapa drakor yang membahas isu yang cukup sensitif, seperti kesehatan mental sebagai jalan utama ceritanya. 

Hal ini tentunya untuk membangkitkan gelombang kesadaran tentang kesehatan mental dan dampaknya bagi kehidupan. Meskipun hal tersebut mungkin masih dianggap tabu, tapi dengan menonton serial TV bisa menjadi cara terbaik dalam meningkatkan kesadaran terhadap pembahasan tersebut.

Ada beberapa drama Korea yang membahas isu ini lewat karakter-karakter yang dimainkan oleh aktor dan aktris kenamaan, hingga dapat memulai diskusi tentang masalah dan gangguan kesehatan mental. Apa sajakah?

Dilansir dari Herzindagi, Senin (15/4/2024), berikut beberapa rekomendasi drakor yang mengangkat isu kesehatan mental dengan cerita yang menarik dan karakter yang kuat. Wajib Anda tonton!

1. Sky Castle

SKY Castle menampilkan Yum Jung Ah, Lee Tae Ran, Yoon Se Ah, dan Oh Na Ra sebagai pemeran utama. Drama ini meningkatkan kesadaran akan tekanan dan kesulitan emosional yang harus ditanggung oleh pelajar muda di Korea Selatan akibat persaingan yang ketat.

Drama ini memicu perdebatan nasional tentang bagaimana menangani permasalahan yang dihadapi siswa. Hal ini meningkatkan kesadaran dan fokus pada siswa khususnya di Korea Selatan, berada di bawah tekanan untuk berprestasi secara akademis.

Tekanan terus-menerus yang diberikan kepada siswa untuk berprestasi dan belajar dengan giat dapat menyebabkan gangguan mental dan depresi mental dalam beberapa kasus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. It's Okay To Not Be Okay

It's Okay to Not Be Okay bisa dibilang menjadi salah satu drama terbaik yang menawarkan isu tentang ksehatan mental, termasuk konsekuensi yang harus dihadapi. Di mana sebagian besar cerita mengikuti naik turunnya orang-orang yang berjuang untuk berdamai dengan masa lalu mereka lewat kacamata dari kisah seorang psikiater dan seorang penulis yang memiliki kenangan masa lalu yang buruk.

Selain memiliki plot yang menarik, drama ini terkenal dengan penggambaran masalah kesehatan mental dan berbagai macam penyakit yang terkait dengan kesehatan mental. Apakah Anda sudah sempat menontonnya?

Jika masih belum menonton It’s Okay to Not Be Okay maka Anda harus menandainya di daftar tontonan Anda.

3 dari 4 halaman

3. Kill Me, Heal Me

Salah satu drakor lawas, Kill Me, Heal Me menceritakan Cha Do Hyun yang mengalami gangguan identitas disosiatif akibat insiden masa kecil yang mengerikan dan menjalani proses pemulihan dalam drama tersebut. Akibat dari hal tersebut, dia sekarang memiliki tujuh persona dalam satu tubuh.

Meski sudah menjalani terapi dan pengobatan selama bertahun-tahun, permasalahannya tidak kunjung membaik. Di mana, Kill Me Heal Me berhasil menyoroti betapa menantangnya untuk melewati hambatan mental.

Namun melalui tekad penuh dan ketekunan dalam mengatasi masalahnya, drama ini tidak diragukan lagi tidak boleh dilewatkan.

4. Our Blues

Our Blues menjadi salah satu drama Korea yang paling dinantikan pada tahun 2022. Drama ini menampilkan perjuangan kesehatan mental, seperti autisme, depresi, rusaknya hubungan keluarga, kehamilan yang tidak disengaja, dan masalah kesehatan mental lainnya.

4 dari 4 halaman

5. Extraordinary Attorney Woo

Rekomendasi drakor terakhir yang membahas isu kesehatan mental yaitu Extraordinary Attorney Woo. Garis besar cerita ini tentang Park Eun-bin menjadi pengacara autis cerdas.

Dia berperan sebagai Woo Young-woo yang menghadapi tantangan menangani autisme di ruang sidang. Selain itu, protagonis cerita ini adalah seorang anak muda berbakat yang mengidap sindrom Asperger.

Dia mendapatkan pekerjaan di Hanbada, salah satu firma hukum terbaik di Korea Selatan, sebagai pengacara muda. Dia bertemu orang-orang yang benar-benar peduli padanya dan mendukungnya saat dia melawan prasangka dari rekan kerja dan kliennya.

Tentunya hal ini tidak mudah dijalani, tapi dia berhasil membuktikan bahwa dengan keterbatasan tersebut tidak menghalaunya untuk mencapai impian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.