Sukses

Pentingnya Pola Hidup Sehat dalam Upaya Menurunkan Risiko Darah Tinggi Tanpa Konsumsi Obat

Mencegah risiko dan menghindari komplikasi serius dapat dicapai melalui upaya pencegahan, termasuk mengurangi dampak samping obat serta menerapkan pola hidup sehat.

Liputan6.com, Jakarta Tekanan darah tinggi, atau yang lebih dikenal sebagai hipertensi, merujuk pada kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal, yaitu 130/80 mmHg atau lebih. Apabila tidak ditangani, keadaan ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi kesehatan yang berpotensi mengancam nyawa seseorang. Dampaknya melibatkan peningkatan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan bahkan dapat berujung pada kematian.

Penanganan untuk mengatasi hal ini melibatkan tindakan pencegahan yang sangat penting, termasuk mengurangi efek samping obat. Signifikansi pola hidup sehat menjadi faktor utama dalam mengurangi risiko hipertensi. Ini tidak hanya berkaitan dengan konsumsi obat-obatan, melainkan juga melibatkan perhatian terhadap gaya hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dalam jangka panjang.

Yuk simak informasi selengkapnya, dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli pada Kamis (18/01/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 13 halaman

1. Terapkan Pola Makan Sehat Rendah Garam

Fokus utama bagi mereka yang menghadapi tekanan darah tinggi adalah mengatur pola makan dengan seksama. Disarankan untuk menghindari konsumsi makanan yang tinggi kandungan garam atau asin secara serius.

Pasalnya, asupan garam berpotensi meningkatkan kadar natrium dalam tubuh, yang dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah. Meskipun sudah menjalani pengobatan hipertensi secara teratur, menjauhi makanan tinggi garam tetap menjadi hal yang penting.

Sebagai alternatif yang lebih baik, bagi individu yang mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya meningkatkan konsumsi buah dan sayuran yang kaya serat, vitamin, kalium, antioksidan, dan magnesium. Perlu diingat bahwa mengkonsumsi makanan tinggi serat dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi.

3 dari 13 halaman

2. Olahraga Secara Teratur

Melakukan aktivitas olahraga secara teratur menjadi suatu keharusan, selain menerapkan pola makan yang sehat, untuk menjaga agar tekanan darah tetap terkontrol. Tidak hanya memberikan manfaat bagi penderita hipertensi, rutin berolahraga juga dapat mengurangi risiko terkena penyakit tekanan darah tinggi pada individu yang belum mengalami kondisi tersebut.

Jenis olahraga yang dianjurkan tidak harus memiliki intensitas tinggi. Ada berbagai kegiatan fisik sederhana yang dapat dilakukan, seperti berjalan kaki, naik-turun tangga, atau bahkan melakukan tugas-tugas rumah tangga sehari-hari.

Pentingnya adalah menjaga agar tubuh tetap aktif bergerak setiap hari dalam rutinitas sehari-hari. Melakukan ini dapat memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh dan membantu menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal.

4 dari 13 halaman

3. Mengatasi Stres

Sering diabaikan, meskipun sebenarnya stres memiliki dampak yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Hal ini dikarenakan kemampuan stres untuk menjadi pemicu timbulnya kebiasaan tidak sehat, seperti makan berlebihan, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan begadang, yang selanjutnya dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Maka dari itu, disarankan untuk mengatasi stres guna menjaga kadar gula darah tetap stabil. Anda dapat melakukan aktivitas yang bersifat menyenangkan, seperti membaca, melukis, menonton film, atau mendengarkan musik.

5 dari 13 halaman

4. Berhenti Merokok dan Konsumsi Alkohol

Prinsip ini berlaku bagi individu yang terbiasa merokok dan mengonsumsi alkohol. Dua perilaku negatif tersebut dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit kronis yang berbahaya, seperti tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung, dan kanker.

Meskipun melepaskan kebiasaan merokok dan minum alkohol bisa sulit apabila sudah kecanduan, coba untuk memulainya secara perlahan. Tahap awal yang perlu dilakukan adalah memperkuat niat dan tekad untuk berhenti merokok dan berkurangnya konsumsi alkohol secara bertahap hingga akhirnya dapat sepenuhnya ditinggalkan.

Prinsip ini juga berlaku bagi mereka yang menjadi perokok pasif. Paparan asap rokok dari teman atau orang terdekat jauh lebih berbahaya. Oleh karena itu, upayakan untuk menjauhi situasi di mana terpapar asap rokok, seperti dengan menghindari berada di dekat orang yang sedang merokok.

6 dari 13 halaman

5. Menjaga Berat Badan

Keterkaitan antara kelebihan berat badan atau obesitas dengan tekanan darah tinggi sangat kuat. Oleh karena itu, menjaga berat badan dianggap sebagai tindakan efektif untuk mengontrol tekanan darah.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengurangan jumlah makanan harian dengan memilih hidangan yang memiliki rasa yang lebih kurang garam atau dengan menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga.

7 dari 13 halaman

6. Melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah Secara Teratur

Menjalani pemeriksaan tekanan darah juga merupakan tindakan yang tidak boleh diabaikan. Dengan rutin melakukan pemeriksaan tersebut, Anda dapat mengenali potensi masalah tekanan darah yang secara konsisten melebihi batas normal, sehingga memungkinkan untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

8 dari 13 halaman

7. Kurangi Konsumsi Kafein

Kandungan kafein dalam kopi bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah secara cepat, bahkan pada individu yang tidak mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu, kafein juga dapat merangsang kelenjar adrenalin untuk melepaskan lebih banyak adrenalin, yang menjadi penyebab kenaikan tekanan darah.

Meskipun dampak jangka panjang kafein terhadap tekanan darah belum sepenuhnya terungkap, ada kemungkinan bahwa konsumsi kafein dapat berpengaruh pada peningkatan tekanan darah.

Untuk menilai apakah kafein memiliki efek kenaikan tekanan darah, disarankan untuk memeriksa tekanan darah dalam waktu 30 menit setelah mengonsumsi kafein. Jika terjadi peningkatan tekanan darah sekitar 5 hingga 10 mmHg, mungkin ada sensitivitas terhadap kafein. Selain itu, jika setelah mengonsumsi kafein Anda merasakan detak jantung yang cepat, disarankan untuk membatasi asupan kafein.  

9 dari 13 halaman

Apa Manfaat dari Menerapkan Pola Hidup Sehat?

Menjaga gaya hidup yang sehat tentu memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kualitas hidup. Tubuh yang sehat dan bugar mempermudah pelaksanaan kegiatan sehari-hari dan memberikan peningkatan kebahagiaan. Selain itu, memiliki tubuh yang sehat juga berdampak positif pada kesehatan mental Anda.

10 dari 13 halaman

Lauk Apa yang Cocok Untuk Penderita Darah Tinggi?

Lauk untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi yang optimal adalah ikan yang kaya protein dan mengandung omega-3, seperti ikan salmon. Jenis ikan ini memiliki kandungan lemak omega-3 yang memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung.

11 dari 13 halaman

Minum Apa Supaya Darah Tinggi Turun?

Upayakan untuk mengkonsumsi dua hingga tiga gelas susu skim setiap hari. Susu tersebut dapat diminum secara langsung atau ditambahkan ke dalam sereal atau smoothie. Mengkonsumsi teh hitam atau teh hijau juga dapat mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.

12 dari 13 halaman

Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Tensi Tinggi?

Duduk dengan konsentrasi pada pernapasan, lakukan beberapa tarikan napas yang mendalam, dan tahan sejenak sebelum mengeluarkannya. Jika telah diresepkan oleh dokter sebelumnya, minumlah obat penurun tekanan darah.

13 dari 13 halaman

Darah Tinggi Tidak Boleh Makan Sayur Apa Saja?

Banyak jenis sayuran diolah dengan cara yang kurang sehat, sehingga sebaiknya dihindari oleh mereka yang mengalami tekanan darah tinggi. Contohnya termasuk acar, sayuran beku, tomat kaleng, dan keripik sayuran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.