Sukses

Spesies di Antartika Ini Bisa Tidur 10.000 Kali Sehari

Penguin dagu-putih, penelitian terbaru ungkap tidur ekstrem: 10.000 tidur mikro/hari, 4 detik/tinggal. Adaptasi luar biasa terhadap lingkungan Antartika yang keras. Keunggulan dalam melawan tekanan lingkungan, menggugah rasa ingin tahu kita tentang mekanisme bertahan hidup.

Liputan6.com, Jakarta Penguin dagu-putih, spesies yang mendiami lingkungan alam ekstrem di Antartika, menjadi fokus penelitian baru yang mengungkapkan perilaku tidur yang menakjubkan. Menurut temuan terbaru, penguin ini terlibat dalam lebih dari 10.000 tidur mikro setiap hari, dengan setiap sesi tidur berlangsung hanya empat detik. Fenomena tidur ekstrem ini memberikan wawasan mendalam tentang adaptasi unik yang diperlukan oleh hewan-hewan yang berjuang untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras dan berubah-ubah.

Keunikan perilaku tidur penguin dagu-putih tidak hanya berkaitan dengan durasi tidurnya yang singkat, tetapi juga terkait dengan tantangan yang harus dihadapinya sehari-hari. Hidup dalam koloni pembiakan yang terdiri dari puluhan ribu individu, penguin ini harus selalu waspada terhadap ancaman terhadap sarang mereka. Burung skuas pemangsa dan tetangga koloni yang bersikap bermusuhan menjadi faktor risiko yang harus diatasi dalam upaya melindungi keturunan mereka dan memastikan kelangsungan hidup koloni.

Tidur mikro yang dilakukan oleh penguin dagu-putih juga menunjukkan adaptasi luar biasa mereka terhadap lingkungan yang penuh tekanan. Kemampuan untuk tetap aktif dan waspada meskipun dalam keadaan tidur sebentar memberikan keunggulan dalam menghadapi kondisi lingkungan yang sulit.

Temuan ini bukan hanya membuka jendela ke dalam kehidupan pribadi penguin dagu-putih, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu kita tentang mekanisme bertahan hidup yang unik dan kompleks di habitat alam yang keras.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

1. Pola Tidur Penguin Dagu-Putih yang Terbatasi Proses Seleksi Alam

Jadwal tidur penguin dagu-putih menjadi sorotan dalam penelitian terbaru, mengungkapkan bahwa mereka mengalami 11 jam waktu tidur setiap hari, berada di antara keadaan kesadaran dan tidur. Temuan ini, yang diterbitkan oleh para peneliti pada 30 Desember dalam jurnal Science, memberikan wawasan mendalam tentang dinamika tidur unik ini. Paul-Antoine Libourel, seorang peneliti di Lyon Center for Research in Neuroscience di Prancis, menyatakan bahwa temuan ini menggambarkan titik di mana tidur dibatasi oleh proses seleksi alam. "Hewan menghadapi tradeoff yang jelas antara tidur dan manfaatnya sementara tidak waspada, dan terjaga tetapi dengan biaya fisiologis tidak tidur. Penguin ini menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan dari tidur sambil tetap waspada untuk melindungi telur mereka," tambah Paul.

Penelitian ini membuka pintu pemahaman tentang strategi unik penguin dagu-putih dalam mengelola kebutuhan tidur dan ketahanan terhadap ancaman di lingkungan yang keras. Dengan 11 jam waktu tidur yang mencakup periode antara kesadaran dan tidur, penguin ini mengungkapkan adaptasi yang menakjubkan untuk memaksimalkan manfaat tidur sambil tetap responsif terhadap lingkungannya. Temuan ini memberikan kontribusi penting untuk memahami peran tidur dalam kelangsungan hidup spesies yang hidup di ekosistem yang berubah secara dinamis.

Melalui penelitian ini, keberhasilan penguin dagu-putih dalam mengatasi tradeoff antara tidur dan kewaspadaan menyoroti kemampuan evolusioner spesies tersebut untuk beradaptasi dengan tantangan lingkungan. Temuan ini dapat menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut tentang mekanisme tidur dan adaptasi hewan di habitat yang ekstrem, memberikan wawasan lebih lanjut tentang kecerdasan alam dan strategi bertahan hidup.

3 dari 10 halaman

2. Penanaman Elektroda Untuk Penelitian

Para peneliti memasuki dunia misterius tidur penguin dagu-putih dengan penelitian yang melibatkan 14 individu dari koloni besar yang terdiri dari 2.700 pasangan berkembang biak di Pulau Raja George, lepas pantai Antartika. Pendekatan pembedahan digunakan dalam penelitian ini, dengan penanaman elektroda secara bedah langsung ke otak penguin. Elektroda ini kemudian dihubungkan ke perekam data yang dipasang di punggung mereka, memberikan pemahaman mendalam tentang pola tidur dan aktivitas otak penguin ini. Proses ini memungkinkan para peneliti untuk merinci secara akurat dinamika tidur mereka, membuka pintu untuk memahami lebih baik adaptasi khusus yang diperlukan oleh spesies ini dalam menghadapi tantangan lingkungan yang sulit.

Setelah penanaman elektroda selesai, para peneliti melepaskan kembali penguin-penguin ini ke Pulau Raja George. Langkah ini merupakan bagian integral dari penelitian untuk memahami tidur penguin dalam konteks alaminya. Dengan memantau perilaku tidur mereka di lingkungan asli, penelitian ini memberikan data yang lebih relevan dan representatif tentang kebiasaan tidur dan aktivitas otak penguin dagu-putih. Dengan demikian, hasil penelitian ini tidak hanya mengungkap misteri tidur penguin, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana perilaku tidur ini berkontribusi pada kelangsungan hidup dan reproduksi dalam ekosistem Antartika.

Penelitian yang melibatkan penanaman elektroda secara bedah ini menunjukkan tingkat keterlibatan dan inovasi yang tinggi dalam memahami kehidupan dan perilaku hewan liar. Hasil temuan ini diharapkan memberikan dasar pengetahuan yang berharga bagi upaya konservasi dan perlindungan spesies, sekaligus membantu memecahkan teka-teki tentang cara hewan-hewan ini beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang unik dan penuh tekanan.

4 dari 10 halaman

3. Fenomena Mikrotidur

Setelah melakukan observasi intensif selama berminggu-minggu terhadap kehidupan tidur penguin dagu-putih, para ilmuwan kini memiliki bukti konklusif terkait salah satu strategi tidur alam paling unik yang pernah ditemui: penguin penetas melibatkan diri dalam fenomena yang disebut mikrotidur sebanyak 600 kali setiap jam. Setiap sesi tidur mikro ini berlangsung rata-rata hanya empat detik. Temuan ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana spesies ini telah berkembang biak dan bertahan hidup di lingkungan yang penuh tekanan dan penuh ancaman di Antartika.

Selain jumlah tidur mikro yang mencengangkan, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa penguin penetas tidak hanya tidur dengan intensitas tinggi, tetapi mereka juga menggunakan strategi tidur yang unik. Para peneliti, dengan memonitor aktivitas otak penguin selama mikrotidur, menemukan bahwa terkadang mereka hanya tidur dengan separuh otak, sementara hemisfer lainnya tetap waspada. Ini adalah adaptasi luar biasa yang memungkinkan penguin untuk tetap alert terhadap ancaman sekitar, terutama selama periode penetasan ketika perlindungan sarang mereka sangat krusial.

Penemuan tentang strategi tidur ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang cara penguin dagu-putih mengelola keseimbangan antara kebutuhan tidur dan tuntutan lingkungan yang keras. Dengan pemahaman mendalam ini, para ilmuwan dapat terus menggali rahasia adaptasi spesies ini, dan hasil penelitian ini dapat memiliki implikasi penting untuk konservasi dan perlindungan satwa liar di ekosistem Antartika yang unik.

5 dari 10 halaman

4. Adanya Potensi Pergeseran Pemahaman Mengenai Pola Tidur Hewan

Para ilmuwan menegaskan bahwa kebiasaan tidur yang tidak biasa pada penguin dagu-putih tidak hanya memberikan pemahaman baru tentang perilaku tidur spesies ini, tetapi juga mempertanyakan asumsi dominan tentang tidur di seluruh kerajaan hewan. Penelitian ini telah membuka pintu untuk langkah selanjutnya dalam pemahaman pola tidur yang aneh di dunia hewan. Vladyslav Vyazovskiy dan Christian Harding, peneliti tidur penguin dari Universitas Oxford, menyatakan bahwa mencari hewan lain dengan pola tidur yang tidak konvensional menjadi tujuan berikutnya. Mereka menekankan bahwa membuktikan bahwa tidur dengan cara ini tidak memberikan biaya bagi penguin akan menjadi tantangan bagi interpretasi fragmentasi saat ini, yang pada dasarnya merugikan kualitas tidur.

Penemuan ini menghadirkan potensi pergeseran paradigma dalam pemahaman kita tentang tidur di alam liar. Dengan mempertanyakan konsep tidur yang telah diterima secara umum, penelitian ini mendorong untuk menjelajahi lebih lanjut variasi pola tidur di antara berbagai spesies hewan. Apakah adaptasi tidur penguin dagu-putih adalah karakteristik unik atau mungkin ditemukan pada spesies lain, penelitian ini menantang para ilmuwan untuk menjelajahi keragaman tidur di alam liar dan melihat apakah pola tidur yang tidak biasa ini memainkan peran kunci dalam strategi bertahan hidup.

Dengan mendukung ide bahwa tidur penguin dagu-putih tidak merugikan kualitas tidurnya, penelitian ini memberikan landasan untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme dan manfaat tidur yang belum terungkap sepenuhnya. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga bagi penelitian tidur lintas spesies, membuka jalan untuk penemuan baru dan mendorong pandangan baru terhadap pentingnya tidur dalam kehidupan hewan.

 

6 dari 10 halaman

Binatang apa yang cepat tidur?

Sebagai hewan yang merumput, gajah termasuk hewan yang tidurnya paling singkat, lo. Bagaimana tidak, jika dirata-rata, waktu tidur gajah lebih singkat dari kuda yakni hanya dua sampai tiga jam per hari.

 

7 dari 10 halaman

Hewan apa yang tidur 20 jam?

Tidur 20 jam dan gerak 37 meter sehari, kungkang atau dikenal juga dengan sebutan sloth merupakan salah satu hewan yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Hewan ini dikenal karena gerakannya yang sangat lambat.

 

 

8 dari 10 halaman

Singa tidur jam berapa?

Menurut wildanimalscentral.com, rata-rata singa beristirahat sekitar 16 sampai 21 jam per hari.

 

9 dari 10 halaman

Berapa lama Babi tidur?

Babi hutan, nenek moyang semua babi peliharaan adalah salah satu mamalia besar yang tersebar luas di berbagai belahan dunia. Subspesies mereka berasal dari beberapa iklim paling keras di dunia yang meliputi Eurasia, Jepang, India, Irlandia, dan Afrika. Babi tidur selama 13 jam per hari, sama seperti kucing.

 

10 dari 10 halaman

Tikus tidur jam berapa?

Rata-rata, tikus penangkaran tidur sekitar 12 jam atau lebih selama periode 24 jam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.