Sukses

Terbukti Pakai Doping, Papu Gomez Dilarang Bertanding Dua Tahun

Papu Gomez dari AC Monza dilarang bertanding dua tahun karena terbukti memakai dopping meski tanpa disengaja

Liputan6.com, Jakarta Monza telah mengeluarkan siaran pers, mengungkapkan bahwa klub telah menerima konfirmasi bahwa Papu Gomez telah dijatuhi larangan dua tahun dari komisi anti-doping Spanyol atas insiden yang terjadi pada Oktober 2022.

Monza telah mengonfirmasi bahwa Papu Gomez ditemukan dengan jejak Terbutaline dalam sistem tubuhnya, obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sesak napas yang disebabkan oleh asma, bronkitis, dan emfisema.

Terbutaline termasuk dalam bagian 3 daftar zat terlarang FIGC untuk tahun 2023-2024.

Menurut Monza seperti dilaporkan oleh Football-Italia, obat tersebut diminum Gomez pada Oktober 2022, saat ia masih terikat kontrak dengan Sevilla, sebagai respons terhadap masalah terkait bronkitis.

Laporan terbaru dari Relevo menunjukkan bahwa substansi tersebut telah digunakan sebelum kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 di Qatar.

Monza mengonfirmasi bahwa mereka menerima pemberitahuan dari FIFA melalui FIGC pada hari Jumat mengenai hukuman dua tahun yang diterapkan oleh komisi anti-doping Spanyol. Namun pernyataan tersebut menunjukkan bahwa zat tersebut dikonsumsi tanpa disengaja.

Gomez hanya tampil dua kali untuk Monza di Serie A sejak bergabung dengan status bebas transfer pada bulan September. Dia telah menyetujui pemutusan kontraknya dengan Sevilla, kurang dari setahun sebelum kontrak tiga tahunnya berakhir.

Pernyataan resmi Monza berbunyi: “AC Monza mengumumkan bahwa hari ini mereka telah menerima pemberitahuan dari FIFA, melalui FIGC, tentang hukuman pertama Komisi Anti-Doping Spanyol, yang dikeluarkan terhadap pesepakbola Alejandro Dario Gomez.

“Hukumannya mencakup diskualifikasi dua tahun dari kegiatan olahraga. Kehadiran Terbutaline ditemukan dalam sampel biologis pesepakbola itu."

“Itu adalah obat yang diminum untuk meredakan masalah bronkospasme, pada Oktober 2022, ketika pesepakbola itu didaftarkan ke Sevilla FC."

“Positif adalah hasil dari asumsi yang tidak disengaja."

“AC Monza berhak mengevaluasi langkah prosedur selanjutnya.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi LaLiga Spanyol Sevilla vs Real Madrid: Ajang Reuni Sergio Ramos

Real Madrid bakal bertandang ke markas Sevilla dalam pertandingan pekan ke-10 LaLiga Spanyol 2023/2024. Duel antara duo kesebelasan diagendakan berlangsung di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan pada Sabtu (21/10/2023) pukul 23.30 WIB.

Pertandingan kali ini berpotensi menjadi ajang reuni Los Blancos dengan mantan pemain bintangnya Sergio Ramos. Seperti diketahui, pesepak bola berusia 37 tahun memang memutuskan kembali menjajal persaingan di Spanyol usai berpisah dari Paris Saint-Germain musim panas ini.

Menjamu Real Madrid, Sevilla bersama Sergio Ramos jelas bakal menghadapi tantangan berat. Pasalnya, performa mereka musim ini cenderung kurang konsisten lantaran cuma mampu bertengger di urutan 14 klasemen sementara Liga Spanyol 2023/2024.

Selengkapnya...

3 dari 3 halaman

Presiden Barcelona Joan Laporta Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap Wasit

Presiden Barcelona Joan Laporta ikut-ikutan terseret dakwaan dalam kasus dugaan suap wasit yang melanda klub raksasa Catalan sejak September lalu.

Laporan di Spanyol mengungkap Laporta kini sedang diselidiki oleh jaksa Spanyol setelah dirinya dijadikan tersangka pada Rabu (18/10/2023) waktu setempat.

Melansir pemberitaan Metro, Laporta menjadi satu dari tujuh orang yang didalami oleh pihak berwenang akibat adanya pembayaran 7,3 juta poundsterling yang dilakukan Barcelona kepada mantan wasit senior Jose Maria Enriquez Negreira.

Negreira sendiri diketahui merupakan mantan Wakil Presiden Komite Wasit Federasi Sepak Bola Spanyol sejak 1993 hingga 2018. Ia dikatakan telah menerima suap dari Barcelona senilai 7,3 juta euro selama kurang lebih 17 tahun, terhitung mulai 2001 sampai 2018.

Sementara itu, Joan Laporta yang dituduh terlibat sejatinya baru menjalani masa bakti keduanya sebagai Presiden Barcelona sejak 2021 lalu. Akan tetapi, dia sudah pernah menempati jabatan serupa pada periode 2003 hingga 2010, yang masuk dalam rentang waktu penyuapan Negreira.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.