Sukses

Efek Kritikan Tiktoker Awbimax alias Bima Yudho Saputro Viral, Warganet Mengaku Jalanan Lampung Mulai Diperbaiki

Warganet mengaku efek kritikan Tiktoker awbimax alias Bima, jalanan di Lampung mulai diperbaiki

Liputan6.com, Jakarta Tiktoker Awbimax Reborn alias Bima Yudho Saputro viral setelah videonya yang mengkritik Lampung dibahas banyak orang. Video tersebut tidak hanya membahas beberapa alasan mengapa Lampung tidak maju-maju seperti karena infrastruktur, pendidikan yang tidak merata, tapi juga ke masalah jalanan di Lampung yang rusak di mana-mana.

Video itu sendiri hingga kini telah ditonton lebih dari 16,6 juta kali di Tiktok. Akibat dari video itu, banyak warga Lampung yang ikut mengunggah video untuk membuktikan bahwa benar jalanan di Lampung rusak parah di beberapa tempat. Bahkan ada jalan rusak yang saat hujan seolah menjadi kolam karena lubang yang dalam.

Setelah video itu viral, Bima sempat dilaporkan ke polisi oleh orang yang tidak senang terhadap video itu. Pemuda berambut ikal itu juga mengaku bahwa orang tuanya di Lampung sempat mendapat intimidasi dari polisi dan dibentak oleh Gubernur Lampung.

Akan tetapi, warganet membela aksi Bima dengan mengatakan bahwa apa yang disampaikan pemuda itu adalah fakta di lapangan. Saking viralnya, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni ikut angkat bicara dengan permintaan untuk mendukung Bima.

Menariknya, setelah Pemerintah Provinsi Lampung mendapat sorotan akibat video viral Bima, terutama terkait jalanan rusak, warganet mengaku bahwa jalanan di Lampung mulai diperbaiki. Hal itu tampak dari beberapa video yang diunggah warganet di Tiktok.

Misalnya video yang diunggah akun @fran.wijaya77 yang berisi ucapan terima kasih kepada Bima. Karena berkat kontennya, jalan di Kotabumi Lampung diperbaiki.

Kemudian ada pula video yang diunggah oleh warga Pringsewu yang menunjukkan jalanan di Pringsewu, Lampung diperbaiki oleh Pemkot Lampung. Sampai-sampai, warganet menyebut hal tersebut sebagai "Bima Effect".

Masih banyak video-video yang menunjukkan jalan rusak Lampung diperbaiki efek dari viralnya kritikan Bima Yudho Saputro. Warganet terutama warga asli Lampung mengaku sangat berterima kasih dengan kritikan Bima.

Menurut mereka, jika video itu tidak viral, mungkin jalanan-jalanan rusak di Provinsi Lampung tidak kunjung diperbaiki. Namun banyak pula yang menyayangkan bahwa untuk hal demikian harus viral dahulu baru mendapat perhatian banyak orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Viral Setelah Kritik Lampung, Tiktoker Awbimax alias Bima Yudho Saputro Mengaku Tidak Nyaman Dikenal Banyak Orang

Setelah video viralnya membuat kehebohan di mana-mana, Bima mengaku bahwa pengikutnya di media sosial bertambah. Siapa sangka, pemuda berambut ikal itu justru merasa tidak nyaman dengan ketenaran yang ia dapatkan.

Hal itu diungkap Bima dalam video singkat terbarunya di akun Tiktok @awbimax reborn.

"For some reasons, i don't like being famous," ungkapnya.

Bima mengaku bahwa sejak videonya viral ke mana-mana, orang-orang banyak yang mengikutinya hingga hampir sampai 1 juta di Tiktok. Bahkan instagramnya juga diikuti hingga lebih dari 200 ribu orang.

"Gua merasa kalau gua sekarang kurang happy, kurang enjoy. Gua merasa, 'this is not you'."

Bima mengaku bahwa ketenaran yang ia dapat membuatnya dinasihati oleh orang tua untuk lebih memerhatikan pemilihan kata yang ia gunakan di media sosial. Dan Bima merasa, hal tersebut bertentangan dengan dirinya yang memegang paham kebebasan berbicara dan berekspresi.

3 dari 4 halaman

Soal Kritik Bima Yudho Saputro, Ketum PKB Cak Imin Tegur Kadernya Bupati Lampung Timur Sebut Tak Antikritik

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku, sudah menegur Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.

Hal tersebut karena Dawam merupakan kader partainya yang ikut memanggil orang tua Bima Yudho Saputro, pemuda pengkritik pembangunan di Provinsi Lampung.

Pria karib disapa Cak Imin ini menilai, Dawam telah memperlakukan ayah dari Bima yang diketahui seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan pangkat golongan III dengan tidak tepat. Bahkan, Dawam menyebut Bima telah salah didikan.

"Bupati Lampung Timur sudah ditegur DPP PKB," ujar Cak Imin dalam cuitan pada akun media sosial Twitter, seperti dilihat Senin (17/4/2023).

Cak Imin juga mengingatkan, sebagai Ketua DPC PKB Lampung Timur, Dawam Rahardjo tidak antikritik. Apalagi sampai pejabat publik melaporkan masyarakatnya karena kinerjanya dikritik.

"Klarifikasinya dia tidak mengadukan apapun, dia berusaha membela tapi disalah pahami. Dia tidak boleh menjadi bagian dari yang antikritik," tegas Cak Imin.

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

Komisi III DPR Minta Kapolri Hentikan Kasus Bima Yudho Saputro Pengkritik Provinsi Lampung

Kritik yang dilontarkan TikToker Bima Yudho Saputro terkait infrastruktur Provinsi Lampung berbuntut panjang. Akibat kritikannya, orang tua Bima mendapat ancaman. Bima Yudho Saputro juga harus berhadapan dengan hukum.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Kapolri secara langsung menjamin kasus ini diselesaikan dan tidak ada yang coba-coba menyentuh Bima dan keluarga.

"Saya minta Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang di bawah untuk tidak melanjutkan kasus ini. Pastikan seluruh anggota Bapak, baik itu di Polda, Polres, mau pun Polsek, tidak ada yang berani ancam Bima dan keluarga. Sebab saya rasa kritik yang disampaikan Bima masih di dalam koridor yang benar, jadi tidak usah ada intervensi hukum berlebih. Ingat, masyarakat sedang memantau segala keputusan dari Polri," ujar Sahroni pada wartawan, Minggu, (16/4/23).

Sahroni juga berharap Pemprov Lampung lebih terbiasa menerima kritik dari masyarakat, terutama anak muda. Selama kritiknya masih berlandaskan fakta yang ada, sebaiknya direspons dengan bijak. Sebab, Sahroni melihat keresahan Bima ternyata turut menjadi keresahan sebagian besar masyarakat Lampung.

"Pemerintah daerah, khususnya Pemprov Lampung yang sedang mendapat sorotan, harus lebih terbiasa menerima kritik. Sebab walaupun beberapa bahasa penyampaiannya kurang layak, namun kritiknya itu berbasis data dan fakta di lapangan. Jadi Pemprov Lampung sudah sepatutnya mendengar kritik yang membangun ini, ajak kolaborasi kalau perlu," kata Sahroni.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.