Sukses

Jangan Panik, Lakukan 7 Hal Ini Saat Terjadi Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi

Berikut ini hal yang harus dilakukan saat terjadi hujan abu erupsi gunung merapi

Liputan6.com, Jakarta Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan guguran awan panas sejak Sabtu, (11/3/2023). Erupsi Gunung Merapi tersebut berimbas pada awan panas guguran yang meluncur ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengaku sudah menerima laporan mengenai daerah-daerah yang terdampak hujan abu akibat erupsi Merapi. Dia menginstruksikan tim tanggap bencana untuk memantau dampak erupsi Gunung Merapi serta membantu warga di daerah terdampak.

"Mudah-mudahan masyarakat, termasuk kawan-kawan di kades, relawan, di BPBD, SAR, dan semua yang ada di sana segera bisa turun membantu. Tempat pengungsian sudah ada sebenarnya, tinggal itu disiapkan saja, karena sebenarnya masyarakat di sana relatif terlatih," kata Ganjar.

Apa bila Anda berada di daerah yang terkena dampak hujan abu erupsi Gunung Merapi, jangan panik. Berikut hal yang harus diperhatikan saat hujan abu terjadi seperti dikutip dari Volcanoes.ushs.gov:

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Hujan Abu

  1. Jangan panik, tetaplah tenang.
  2. Tetap di dalam ruangan.
  3. Jika berada di luar ruangan, carilah tempat perlindungan. Misalnya di dalam gedung atau pun di dalam mobil.
  4. Gunakanlah masker, sapu tangan, atau pakaian Anda untuk menutup mulut dan hidung dari abu erupsi.
  5. Siapkan telepon darurat.
  6. Jangan gunakan lensa kontak.
  7. Pantau terus informasi yang diberikan.

 

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meyakini bahwa Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah tidak akan meletus secara eksplosif seperti yang terjadi pada 2010.

"Enggak akan meletus seperti dulu," kata Sultan HB X di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Sabtu 11 Maret 2023.

Menurut Sultan, pola erupsi pada gunung api aktif itu telah mengalami perubahan dibandingkan saat erupsi besar beberapa tahun silam. Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar, ia meyakini aktivitas vulkanik Merapi akan berhenti dengan sendirinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gunung Merapi Erupsi, Warga Sekitar Biasa-biasa Saja

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB dan berlanjut hingga Minggu (12/3/2023). Namun, aktivitas masyarakat di lereng Merapi tetap berjalan seperti biasa.

Eko Budianto warga Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman mengaku warga sekitar Merapi tetap beraktivitas biasa.

"Umbulharjo aman, warga aman aktif seperti biasa karena arah  kebarat," katanya Minggu (12/3/2023).

Eko mengaku kondisi Gunung Merapi yang aktif seperti kemarin tidak membuat warga sekitar Merapi panik. Walaupun begitu warga sekitar terus meningkatkan kewaspadaan sembari menunggu informasi dari pemerintah seperti BPPTKG atau BPBD.

"Tetap waspada, iya selalu. Setiap malam ronda juga," katanya. 

Hal yang sama juga diungkapkan Sumijo warga Petung, Kepuh Harjo, Cangkringan, Sleman yang mengaku tetap waspada namun tidak panik. Terlebih kemarin arah awan panasnya ke barat. 

"Aman saja. Ada yang di atas jaga jaga memantau gunung. Kami tetap waspada," katanya.  

Sumijo mengatakan dengan aktivitas Gunung Merapi dalam waktu terakhir membuat warga sekitar Merapi meningkatkan kewaspadaan. 

"Aktivitas warga masih aman. Seperti biasa juga," katanya.

3 dari 4 halaman

Erupsi Gunung Merapi, Warung Kopi Merapi Jalan Terus

Warung Kopi Merapi di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman tetap buka usai Gunung Merapi mengeluarkan awan panas pada Sabtu (11/3) dan Minggu (12/3) ini. Sumijo, pemilik Warung Kopi Merapi, mengatakan pihaknya tetap membuka warung kopi.

"Iya warungnya masih buka. Aman," katanya Minggu (12/3/2023). 

Sumijo mengatakan aktivitas Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) dan berlanjut Minggu (12/3) merupakan aktivitas erupsi Merapi yang cukup besar. Namun begitu aktivitas warga sekitar terutama perekonomian tetap berjalan seperti biasa seperti warung kopi Merapi miliknya.

"Warungnya sekitar 7 km dari puncak. Masih aman," katanya.

Namun begitu pengunjung warung kopinya pada Sabtu (11/3) memang berbeda dengan hari biasanya. Namun begitu ia berharap kondisinya dapat kembali seperti biasanya.

"Walaupun pengunjungnya beda dengan hari biasa. Sementara lebih sedikit, kemarin banyak terus pergi. Tadi pagi belum ramai," ujarnya.

Sumijo yang juga Ketua Kopi Koperasi Kebun Makmur yang mewadahi kopi Merapi mengaku aktivitas Gunung Merapi yang mengeluarkan awan panas masih aman. Sebab, perkebunan kopi milik warga yang ada di lereng menunggu masa panen.

"Kebun kopi aman, kan arahnya (awan panas) ke barat. Dua bulan lagi panen yang arabika yang robusta bulan Juni 2023," katanya.

4 dari 4 halaman

Hanya 5 KM dari Puncak Gunung Merapi, Daerah ini Terhindar dari Guguran Abu Vulkanik

Dusun Batur Ngisor, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang hanya berjarak 5 kilometer dari puncak tepat di sisi Gunung Merapi.

Namun muntahan erupsi abu vulkaniknya tidak berdampak pada daerah itu. Menariknya, daerah tersebut tidak dilewati erupsi Gunung Merapi.

Rupanya meski Gunung Merapi dalam dua hari terakhir ini menyemburkan erupsi berupa abu vulkanik, dampaknya hanya ke sebagian wilayah, khususnya Magelang yang dihujani abu vulkanik.

Arah anginnya itu adalah ke barat daya sehingga wilayah-wilayah yang bahkan di barat gunung tersebut malah hanya dilewati dan tidak terdampak semburan abu dari gunung berapi itu.

Jadi, wilayah Dusun Batur Ngisor dan sekitarnya tidak berdampak erupsi Gunung Merapi, tapi bisa menyaksikan dengan jelas ketika gunung itu erupsi.

Arief Muhammad adalah warga di Dukuh Batur Ngisor, ia menyebut daerah itu paling atas tepat di sisi barat gunung. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) Gunung Merapi sudah memuntahkan lebih dari 21 awan panas guguran mulai SSabtu hingga hari ini Minggu (13/3/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.