Sukses

Viral Video Bayi Umur 1 Tahun Miliki Berat Badan 25 Kg, Bikin Warganet Khawatir

Baru-baru ini viral sebuah video yang menunjukkan seorang bayi berusia 1 tahun memiliki berat badan 25 kg.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang sehat. Terlebih lagi jika sang anak memiliki tubuh yang gemuk dan menggemaskan. Tak sedikit yang lantas melakukan berbagai cara agar sang anak menjadi gemuk. Namun bagaimana jika anak memiliki berat badan yang jauh di atas rata-rata? 

Baru-baru ini viral sebuah video yang menunjukkan seorang bayi berusia 1 tahun memiliki ukuran tubuh yang tak biasa. Pasalnya untuk bayi seusia 1 tahun, anak tersebut memiliki berat badan 25 kg. 

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @ismibossgep78. Pada video yang diunggah itu terlihat bayi berbobot tak biasa tersebut sedang digendong. Terlihat dua orang pria menggendongnya secara bergantian. 

“Bayi 1 tahun berat 25kg, boboho kalah ini mah,” tulis akun tersebut. 

Seperti yang dilihat pada video, bayi tersebut memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan bayi-bayi seumuran. Tak perlu waktu lama untuk video tersebut viral dan menjadi perbincangan di jagat maya.

@ismibossgep78

boboho

♬ Ya Habibi Ya Muhammad - M MAULANA SARIF

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tuai beragam komentar

Video yang diunggah pada Rabu (15/2/2023) itu telah ditonton lebih dari 6,7 juta kali. Tak sedikit warganet yang juga memberikan komentarnya. Sebagian besar khawatir dengan kesehatan sang anak, pasalnya dengan berat badan seperti itu sang anak telah mengalami obesitas. 

“Dijaga dan atur pola makannya, cepat cepat periksa ke dokter anak, kasihan 🙏,” akun @user1375246624421 memberi saran. 

“Jangan dibiarkan seperti itu, mumpung masih kecil segera konsultasi ke dokter demi buah hati tercinta,” kata akun @SetijaAzzahra_72.

“Kasian Dede nya 🥺semoga orang tua nya cepat nangani karena ga baik buat jantungnya si Dede 🥺🙏,” timpal @felikacatlovers. 

“Ya Allah kasian banget enggak sehat banget tolong dijaga adeknya yah pak 🥺,” tulis @nvandaf1.

"Sehat selalu yah anak sholeh. keinget anak saya dulu 3 thn BB 32 kg. Kata dokter harus di turunun beresiko fatal ke jantung kasian," komentar @Nda' ASHEEQA.

3 dari 4 halaman

Resiko kesehatan anak yang obesitas

Sementara itu melansir Mayo Clinic, obesitas pada anak adalah kondisi medis serius yang menyerang anak-anak dan remaja. Hal ini sangat meresahkan karena kelebihan berat badan sering membuat anak-anak mulai mengalami masalah kesehatan yang juga dianggap sebagai masalah orang dewasa seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Obesitas pada masa kanak-kanak juga dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan depresi.

Obesitas pada anak juga sering menyebabkan komplikasi pada kesejahteraan fisik, sosial dan emosional anak. Komplikasi fisik dari obesitas pada masa kanak-kanak dapat meliputi:

Diabetes tipe 2

Kondisi kronis ini memengaruhi cara tubuh anak menggunakan gula (glukosa). Obesitas dan gaya hidup kurang gerak meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Kolesterol dan tekanan darah tinggi

Pola makan yang buruk dapat menyebabkan anak mengalami salah satu atau kedua kondisi ini. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, kemungkinan menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.

Nyeri sendi

Berat ekstra menyebabkan tekanan ekstra pada pinggul dan lutut. Obesitas pada anak dapat menyebabkan rasa sakit dan terkadang cedera pada pinggul, lutut, dan punggung.

Masalah pernapasan

Asma lebih sering terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. Anak-anak ini juga lebih mungkin mengembangkan apnea tidur obstruktif, gangguan yang berpotensi serius di mana pernapasan anak berulang kali berhenti dan dimulai saat tidur.

Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD)

Gangguan ini, yang biasanya tidak menimbulkan gejala, menyebabkan timbunan lemak di hati. NAFLD dapat menyebabkan jaringan parut dan kerusakan hati.

4 dari 4 halaman

Penyakit Hati Berlemak: Kehilangan Nafsu Makan Bisa Jadi Tanda Bahaya

 Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) adalah kondisi jangka panjang yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati. Organ vital ini bertanggung jawab atas lebih dari 500 fungsi, termasuk mengubah makanan menjadi energi dan mengeluarkan racun dari darah. Oleh karena itu, setiap masalah dengan hati bisa berbahaya.

Hati yang sehat harus mengandung sedikit atau tanpa lemak, tetapi British Liver Trust memperingatkan bahwa NAFLD memengaruhi hingga satu dari lima orang di Inggris. Seperti namanya, NAFLD tidak disebabkan oleh alkohol, tapi sering dikaitkan dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

Seperti dilaporkan oleh Mirror, pada tahap paling awal, penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga sulit diketahui. Namun, jika berkembang dapat mencapai tahap keempat dan paling parah, yang dikenal sebagai sirosis, yang terjadi setelah peradangan bertahun-tahun.

Setiap tahun lebih dari 4.000 orang di Inggris meninggal karena sirosis, yang menyebabkan hati menjadi menyusut, terdapat bekas luka dan menggumpal.

NHS mengatakan: "Kerusakan ini bersifat permanen dan dapat menyebabkan gagal hati (di mana hati Anda berhenti bekerja dengan baik) dan kanker hati."

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.