Sukses

Pemerintah Gandeng Perusahaan Nutrisi Global untuk Turunkan Angka Stunting RI

Herbalife Nutrition Dukung Pemerintah Dalam Upaya Mencegah Stunting di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Percepatan penurunan stunting merupakan prioritas nasional dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, perusahaan nutrisi global Herbalife Nutrition bersama Herbalife Nutrition Foundation (HNF) menjalin kemitraan dengan Habitat for Humanity Indonesia menghasilkan program pembangunan fasilitas sanitasi sehat, penyediaan akses air bersih dan edukasi kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan pihaknya bangga bisa berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memerangi stunting di Indonesia.

Andam, melanjutkan, upaya ini merupakan bagian dari Herbalife Nutrition melalui kampanye Nutrition for Zero Hunger, yang diharapakan dapat mendorong terciptanya generasi penerus bangsa yang lebih sehat.

Menurut Andam Dewi program ini telah berjalan sejak 2019. Selain bermanfaat bagi perubahan gaya hidup yang lebih sehat, program ini diharapkan nantinya meningkatkan akses dan kesadaran akan lingkungan yang sehat dan aman yang mengarah pada perubahan pola pikir dan perilaku serta kesejahteraan masyarakat.

"Program ini secara langsung bermanfaat bagi 11.900 orang dan secara tidak langsung bermanfaat bagi 15.350 orang," katanya dalam webinar baru-baru ini.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), drg Widyawati, mengatakan, sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak.

Tidak hanya pemerintah, pihak swasta dan bahkan keluarga pun harus dilibatkan. Dengan begitu diharapkan mampu memberikan dampak yang baik terhadap penurunan angka stunting di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fokus Kemenkes RI dalam Tangani Stunting

Widyawati menambahkan bahwa Kemenkes RI fokus pada intervensi spesifik penurunan stunting, termasuk perbaikan fasilitas sanitasi, edukasi kesehatan, serta dukungan gizi.

Mulai dari semua sekolah dan pesantren setingkat SMP dan SMA melaksanakan aksi bergizi, ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, posyandu mampu melakukan pemantauan pertumbuhan setiap bulan.

"Semua kader dari kemenkes mampu mendeteksi balita dengan perlambatan pertumbuhan, serta pesan ABCDE dapat disebarluaskan sehingga masyarakat lebih paham bagaimana mencegah stunting," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Kondisi Stunting di Indonesia

Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGBI) 2019, 27.67 persen anak Indonesia mengalami stunting atau sekitar satu dari empat anak.

Meski angka ini sudah turun dari 37.2 persen pada 2013, tapi tentu kondisi saat ini masih membutuhkan percepatan terlebih mengingat amanah Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 agar stunting bisa diturunkan ke angka 14 persen pada 2024.

Intervensi Kemenkes RI difokuskan untuk mencegah stunting pada 'pesan tematik ABCDE' antara lain aktif minum tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri seminggu sekali dan ibu hamil setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan.

Selain itu, bumil teratur periksa kehamilan minimal enam kali, cukupi konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas enam bulan.

"Datang ke posyandu setiap bulan untuk pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan, dan ASI eksklusif enam bulan dilanjutkan hingga usia dua tahun," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Pengertian Stunting

Anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition, Dr Rimbawan, menjelaskan, stunting merupakan kondisi ketika balita memiliki tinggi badan di bawah rata-rata akibat asupan gizi yang didapatkan dalam waktu panjang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Masalah ini tidak bisa dianggap sebelah mata sebab berpotensi memperlambat perkembangan otak anak dan meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi," katanya.

Lebih lanjut Dr Rimbawan, mengatakan, upaya dalam mencegah stunting perlu menerapkan prinsip gizi seimbang, mulai dari konsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan empat (4) prinsip gizi seimbang.

"Prinsip gizi seimbang antara lain selalu memperhatikan pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga, mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.