Sukses

Studi Temukan 2 Gejala Baru Cacar Monyet yang Harus Anda Ketahui

Liputan6.com, Jakarta - Cacar monyet atau monkeypox kini telah terdeteksi di lebih dari 80 negara, terhitung lebih dari 17.000 kasus di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini pun menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.

Hingga kini para profesional kesehatan dan ilmuwan masih mencari bagaimana cacar monyet menyebar. Namun sekelompok peneliti telah menemukan dua gejala cacar monyet yang sebelumnya tidak diketahui sebagai ciri khas penyakit tersebut.

Melansir dari Times of India, Senin (8/8/2022), sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal melihat data dari 197 pasien cacar monyet yang berbasis di Inggris.

Dalam upaya untuk menemukan bagaimana cacar monyet telah berubah sejak wabah terakhir, tim penelitian telah menemukan bahwa tidak seperti versi cacar monyet sebelumnya, wabah virus saat ini menyebabkan gejala baru bersama dengan tanda cacar monyet klasik lainnya.

Sementara 71 pasien yang terlibat dalam penelitian mengalami nyeri dubur, 33 menderita sakit tenggorokan, 31 dari ederma penis dan 27 dari lesi oral, ada 22 pasien yang mengalami lesi soliter, dan 9 yang melaporkan amandel membesar.

Namun, penulis mengklarifikasi bahwa ada beberapa keterbatasan termasuk sifat penelitian yang bersifat observasional, potensi variabilitas dalam penyimpanan catatan medis dan fakta bahwa pasien mereka berasal dari satu pusat medis.

Meskipun demikian, penelitian tersebut menegaskan bahwa cacar monyet terutama menyebar melalui pria gay atau biseksual yang berhubungan dengan seks dengan pria lain.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Lesi soliter

Salah satu gejala baru yang ditemukan dalam penelitian ini adalah lesi soliter.

Umumnya, lesi soliter adalah lesi kulit tunggal, kecil dan terlokalisasi yang bisa berkisar dari yang tidak berbahaya (kutil) hingga lesi yang mengancam jiwa seperti melanoma.

Konon, lesi soliter yang terkait dengan cacar monyet bisa salah didiagnosis dan diobati untuk kondisi yang salah termasuk sifilis dan IMS lainnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

3 dari 5 halaman

Amandel bengkak

Pasien dalam penelitian ini juga melaporkan amandel yang bengkak, yang bersama dengan lesi soliter, sebelumnya tidak diketahui sebagai ciri khas infeksi cacar monyet dan bisa disalahartikan sebagai kondisi lain.

 

4 dari 5 halaman

Tanda-tanda klasik cacar monyet

Hingga kini, gejala cacar monyet yang klasik dan khas meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sakit punggung
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Ruam
  • Kelelahan
5 dari 5 halaman

Cara melindungi diri sendiri

Cara terbaik untuk mencegah penyebaran cacar monyet adalah dengan membatasi kontak dekat dan langsung dengan pasien cacar monyet yang dikonfirmasi.

Selain itu, jaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala khas cacar monyet.

CDC merekomendasikan untuk menghindari hubungan seks atau berhubungan intim dengan siapa pun yang memiliki ruam pada kulit mereka dan belum dibersihkan oleh penyedia layanan kesehatan mereka.

Selanjutnya, hindari berbagai pakaian, tempat tidur dan aksesori lain yang digunakan oleh pasien yang terinfeksi virus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.