Sukses

Beragam Twit Warganet Sambut Keunggulan Jokowi-Ma'ruf di Quick Count

Hingga kini linimasa Twitter diramaikan dengan beragam twit warganet yang menanggapi hasil hitung cepat Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2019 dari berbagai lembaga survei sudah banyak disiarkan.

Suara untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut satu Jokowi dan Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dengan hasil quick count tersebut, publik, khususnya para pengguna jejaring sosial pun menyemarakkan euforia keunggulan Jokowi-Ma'ruf Amin di linimasa Twitter.

Pantauan Citizen6-Liputan6.com, hingga kini linimasa Twitter diramaikan dengan beragam twit warganet yang menanggapi hasil hitung cepat Pilpres 2019. Banyak warganet yang turut bahagia dengan hasil sementara tersebut. Namun, ada pula yang merasa kecewa dengan perolehan yang didapat capres cawapres pilihannya. 

Meski begitu, banyak pula warganet yang menanggapi hasil quick count dengan guyonan. 

Saking banyaknya perbincangan mengenai hasil hitung cepat Pilpres 2019 di linimasa, perbincangan tersebut pun menjadi topik yang paling ramai dibahas warganet. Tagar #QuickCount #JokoWinElection dan #JokowiAminMenangTotal bahkan berada di jajaran teratas trending topic Twitter kawasan Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Hitung Cepat Litbang Kompas

Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas pada pukul 17.00 WIB, total suara sementara 70,15 persen, dengan rincian sebagai berikut:

Nomor Urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin: 54,27 Persen.

Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno: 45,73 Persen.

Quick count atau hitung cepat Litbang Kompas mengambil sampel berdasarkan pemilih dalam negeri. Jumlah populasi yang digunakan adalah 185.732.093 pemilih, yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Litbang Kompas mengambil sampel semua pemilih dari 2.000 TPS terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia. Metode penentuan TPS sampel dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam negeri.

Dengan tingkat kepercayaan 99 persen dari total maksimal pemilih adalah 185.732.093, maka simpangan kesalahan diperkirakan akan kurang dari 1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.