Sukses

5 Negara Ini Pernah Merasakan Tragedi Nuklir Paling Mengerikan di Dunia

Lima negara ini dianggap mengalami dampak dashyat dari nuklir. Negara apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi nuklir hingga kini masih menjadi perdebatan publik. Walaupun memberikan sejumlah energi pembangkit listrik, namun menggunkan daya nuklir dapat berdampak besar pada lingkungan manusia jika sampai bocor dan tercemar.

Pencemaran yang terjadi akibat nuklir sendiri, bisa terjadi hingga puluhan tahun, sehingga dianggap sangat berisiko jika mengambil pilihan tersebut. Jika radiasinya sampai tercemar, risiko cacat, kanker dan kematian akan mengintai pada seluruh mahluk hidup termasuk manusia.

Untuk mengambil contoh tentang kasus teknologi nuklir, berikut lima negara yang merasakan dampak parah dari nuklir dirangkum oleh Merdeka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Windscale Fire, Inggris

Reaktor nuklir Windscale mengalami kebocoran pada 8 Oktober 1957. Reaktor nuklir ini merupakan pabrik yang memproduksi plutonium di Cumberland, Inggris. Pembangkit Windscale terdiri dari dua reaktor nuklir. Kecelakaan terjadi saat pemanasan rutin pada reaktor nomor 1 yang tiba-tiba berada di luar kendali karena terlalu panas yang kemudian menyebabkan penyimpan uranium yang berdekatan pecah.

Reaktor Windscale yang terkontaminasi kemudian disegel sampai akhir 1980. Kejadian itu menyebabkan 240 kasus kanker. Sisa kebakaran itu menyisakan 10 ton radioaktif meleleh yang harus dibersihkan.

3 dari 6 halaman

2. Chernobyl, Ukraina

Kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl terjadi pada 6 April 1986. Saat itu, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Uni Soviet di dekat Pripyat, Ukraina meledak. Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Uni Soviet bagian barat dan Eropa.

Bencana nuklir ini dianggap sebagai kecelakaan nuklir terburuk sepanjang sejarah. Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini.

4 dari 6 halaman

3. Kyshtym, Rusia

Kyshtym, Rusia mengalami bencana nuklir terparah di dunia pada 29 September 1957. Kebocoran nuklir ini menyebabkan 8.000 orang tewas secara langsung dan tidak langsung. Kejadian berawal saat pabrik bom nuklir peninggalan Stalin menjadi tak terawat. Reaktor nuklir sudah tidak mengaktifkan tangki penyangga disertai sistem pendingin.

Lalu salah satu sistem pendingin yang memang buruk instalasinya mengalami kegagalan fungsi. Tangki limbah memanas dan air menguap, meninggalkan debu kimia radioaktif. Saat tangki limbah meledak, awan radioaktif terbentuk di atmosfer.

Pemerintah langsung mengevakuasi para warga di sekitar kota beberapa minggu kemudian. Para warga yang dievakuasi tak pernah diberitahu apa yang sedang terjadi. Langkah tersebut disengaja karena reaktor tersebut merupakan pabrik dengan rahasia tingkat tinggi dan warga tak pernah tahu apa yang sedang terjadi.

5 dari 6 halaman

4. Fukushima, Jepang

Kebocoran nuklir di Fukushima, Jepang, sebagai imbas dari gempa yang terjadi pada 5 Desember 2011. Bencana ini pun akhirnya memicu rusaknya reaktor nuklir dan memaksa 160 ribu warga mengungsi. Bocornya nuklir ini langsung mencemari air, tanah dan udara. Kejadian ini memaksa 160 ribu warga mengungsi.

Menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO), operator dari reaktor tersebut menyatakan bahwa sekitar 45 ton air yang terkontaminasi dengan zat radioaktif cesium dan yodium cenderung mengalir ke laut dari sistem selokan yang juga terkontaminasi dari unit kondensasi. Media lokal melaporkan, air yang terkontaminasi juga mungkin mengandung zat-zat radioaktif lain seperti strontium, diketahui dapat menyebabkan kanker tulang pada manusia.

6 dari 6 halaman

5. Pulau Three Mile, Amerika Serikat

Pembangkit listrik tenaga nuklir di Three Mile Island, di dekat Harrisburg, Pennsylvania, Amerika Serikat, mengalami kegagalan fungsi pendingin yang menyebabkan beberapa bagian inti pembangkit meleleh di salah satu reaktor pada 28 Maret 1979. Gas radioaktif tersebar ke udara, namun tak sampai ke pemukiman penduduk.

Pembangkit ini memiliki dua pressurized water reactors (PWR), jenis reaktor daya nuklir yang menggunakan air ringan biasa sebagai pendingin. Kerusakan pada sirkuit pendingin yang menyebabkan temperatur naik. Kondisi ini menyebabkan reaktor tersebut mati secara otomatis.

Reporter:

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini