Sukses

Melubangi Tengkorak, 5 Praktik Pengobatan Kuno Ini Mengerikan

Praktik-praktik pengobatan kuno ini mungkin terdengar tak masuk akal. Tapi populer di kalangan warga dulunya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak zaman dahulu kala, praktik medis memiliki tempat tersendiri di kalangan masyarakat. Warga percaya bahwa dokter ataupun dukun memiliki kekuatan mutlak untuk menyembuhkan penyakit.

Akan tetapi, beberapa praktik penyembuhan pada masa lalu kadang terdengar tak masuk akal. Seperti praktik pengobatan di bawah ini:

1. Mengebor tengkorak kepala

Sakit kepala, epilepsi, dan gangguan psikologis lainnya pada zaman dahulu disembuhkan dengan cara yang ekstrem: mengebor tengkorak pasien. Praktik yang disebut Trephination ini merupakan operasi bedah tertua.

Bukti tersebut ditemukan pada sisa-sisa manusia dari zaman Neolitikum. Metode ini sangat populer peradaban Amerika kuno, begitu juga pada zaman Renaisans.

2. Menggunakan bisa ular dan tanaman beracun

Sebelum adanya antibiotik, orang-orang mencoba melawan infeksi dengan pengobatan dengan racun tanaman dan bisa ular. Di Mesir kuno, mereka menggunakan ganja, opium, dan henbane.

Pada Abad Pertengahan, lain lagi. Dokter menambahkan ular dan kalajengking kering ke ramuan mereka agar efek obatnya lebih manjur.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Mengeluarkan darah

Praktik bloodletting yang mengeluarkan darah, sangat populer di India dan negara-negara Timur Tengah. Bahkan, terdapat dalam dokumen-dokumen dari Yunani dan Mesir kuno. Dipercaya, darah mengandung keburukan dan harus dikeluarkan untuk menyembuhkan pasien.

Pada abad pertengahan, tukang cukur mempraktikkan metode tersebut. Ini populer sampai abad ke-19. Bahkan, George Washington yang menderita amandel sembuh dengan cara ini. Meskipun akhirnya ia meninggal karenanya.

3 dari 4 halaman

4. Meniupkan asap tembakau lewat dubur

Masalah pencernaan, mengantuk, kram perut, dan parasit, semuanya dulu diobati dengan enema asap tembakau. Metode ini diadopsi dari orang Indian Amerika Utara.

Pasien yang mempunyai keluhan tersebut akan diembuskan asap tembakau lewat selang di duburnya. Pada abad ke-19, orang-orang baru mengetahui kalau tembakau mengandung nikotin beracun dan praktik tersebut pun ditinggalkan.

4 dari 4 halaman

5. Pengobatan air suci

Pada masa Hippocrates (460-370 SM), orang-orang percaya bahwa epilepsi disebabkan oleh kehendak Tuhan. Dia yakin bahwa alasan penyakit ini adalah angin, dingin, dan sinar matahari.

Di abad pertengahan, orang-orang dengan epilepsi diyakini dirasuki setan. Oleh karena itu, mereka harus diobati dengan doa dan air suci.

(sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.