Sukses

7 Wisata Etnik Rayakan Hari Raya Nyepi di Jogjakarta

Saat Hari Nyepi tiba, biasanya masyarakat akan melakukan wisata etnik di berbagai daerah seperti Jogjakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Nyepi menjadi hari raya yang biasa diperingati umat Hindu yang diselenggarakan tiap tahun baru Saka. Hari Raya Nyepi dipercaya sebagai salah satu hari untuk melakukan penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Biasanya seluruh umat Hindu di Bali melakunya puasa selama 24 jam. Inilah yang membuat semua kegiatan terhenti termasuk penutupan bandara dan pelabuhan serta fasilitas umum lainnya kecuali layanan kesehatan.

Biasanya wisatawan yang hendak ke Bali, melakukan reservasi tiket pesawat ke Bali sehari sebelum Hari Raya Nyepi atau sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi berakhir. Karena perayaan Hari Raya Nyepi inilah wisatawan memilih tempat wisata selain Bali, misalnya seperti melakukan wisata etnik di Jogyakarta. 

Berikut beberapa wisata entik untuk merayakan Hari Nyepi di Jogjakarta.

1 . Candi Prambanan

Candi Hindu yang paling terkenal di Indonesia adalah Candi Prambanan di Yogyakarta. Candi Prambanan menjadi salah satu rangkaian wisata yang tak bisa dipisahkan dengan Candi Budha terbesar di Indonesia yaitu Candi Borobudur.

Candi Prambanan memiliki relief khas sepert candi-candi yang ada di Indonesia yang mengisahkan tentang cerita Ramayana dan Krishnayana. Candi Prambanan memiliki ketinggian hingga 47 meter. Para sejarawan memperkirakan bahwa Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9.

2. Candi Borobudur

Meskipun banyak yang mengenal bahwa Candi Borobudur merupakan wisata Yogyakarta, faktanya Candi Budha terbesar di Asia Tenggara ini berada di Magelang, Jawa Tengah. Namun, karena jaraknya yang dekat dengan Jogjakarta wisatawan sudah menganggap Candi Borobudur menjadi bagian dari tempat wisata di Jogja yang wajib dikunjungi.
Candi Borobudur memiliki sekitar 72 stupa, patung Budha yang tengah bersila, yang berada di dalam Candi. Namun ada juga patung Budha yang tidak tertutup oleh stupa.

Candi yang dibangun pada zaman Sailendra ini banyak mengambil arsitektur Budha dan arsitektur lokal, Jawa. Relief yang terpampang di dinding Candi Borobudur dipercaya merupakan relief Budha terlengkap dalam Candi. Karena minat wisatawan masih tinggi untuk mengunjungi Candi Borobudur, kini pengunjung akan dibatasi terutama saat berada di undakan stupa Candi Borobudur paling tinggi.

Selengkapnya bisa kamu baca di sini.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.