Sukses

Ditemukan, Laba-laba Spesies Baru yang Bisa Terbang

Kalau anda seorang pengidap arachnophobia, alias takut terhadap laba-laba maka anda bisa semakin paranoid

Citizen6, Jakarta Kalau anda seorang pengidap arachnophobia, alias takut terhadap laba-laba maka anda bisa semakin paranoid dengan kehadiran laba-laba yang satu ini. Baru-baru ini di kawasan hutan Amerika Selatan ditemukan laba-laba terbang. Laba-laba ini tidak hanya merayap, tapi juga terbang. Bukan hanya meluncur dari atas untuk turun, tapi bisa bermanuver mengubah arah.

Sekelompok ilmuwan yang melakukan penelitian di hutan kawasan Peru dan Panama menemukan laba-laba nokturnal yang sangat gesit saat terbang. Gerakannya sangat luar biasa untuk sebuah arakhnida. Dalam video hasil penelitian tersebut terlihat, hewan berkaki delapan tersebut mengubah arah saat akan jatuh.

Para ilmuwan ini melakukan penelitian lanjutan setelah sebelumnya diyakini tidak ada jenis lain dari laba-laba selain hanya bisa merayap. "Kami tidak menduga akan melihat laba-laba bisa terbang," ujar kepala peneliti, Stephen Yanoviak, yang juga seorang ahli ekologi arthopoda dari Universitas Louisville.

Kalau anda seorang pengidap arachnophobia, alias takut terhadap laba-laba maka anda bisa semakin paranoid dengan kehadiran laba-laba yang sa

Laba-laba dari genus Selenops tersebut berkelompok dengan laba-laba lainnya. Dan laba-laba terbang ini telah memperlihatkan bagaimana kemampuannya bermanuver di udara, dan bukan jatuh seperti batu.

Seorang profesor biologi Integratif dari Universitas Berkeley, California, Robert Dudley, menuliskan bahwa keahlian terbang dari laba-laba untuk mengindar dari predator yang akan memangsanya. "Laba-laba ini akan melepaskan diri dengan terbang ke pohon lainnya. Itu lebih baik dari pada jatuh ke tanah atau sungai," katanya. Laba-laba terbang ini untuk sementara dinami "Flatties", karena merujuk pada bentuk tubuhnya yang datar. Dalam peneltian tersebut para ilmuwan menjatuhkan laba-laba "Flatties" dari ketinggian 20 hingga 25 meter dan merekam saat hewan tersebut bermanuver.

Para peneliti mengatakan laba-laba ini lebih lincah dari kucing saat di udara, mengubah arah dari kanan ke atas hanya dalam hitungan milidetik dan mengarahkan kepalanya ke bawah saat meluncur. Dan laba-laba "Flatties" paling mahir bisa kembali ke posisi aman saat posisi jatuh tinggal 4 meter.

Penemuan ini dinyakini akan mendatangkan banyak pertanyaan yang semakin dalam dan bagus untuk studi lanjutan, misalnya apa efek dari rambut atau duri yang dimilikinya saat memperlihatkan aerodinamisnya.

Makalah dari penelitian dipublikasikan dalam jurnal Interface dari Royal Society.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.