Sukses

Cek Fakta: Klarifikasi Tuduhan Bahwa Jusuf Kalla Keturunan Kahar Muzakkar

Beredar postingan yang diklaim Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla merupakan keturunan Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial terkait postingan yang diklaim Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla merupakan keturunan Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar.

Postingan tersebut disebarkan kanal YouTube KBN Nusantara berjudul "CERITA GUS DUR SOAL JUSUF KALLA VIRAL LAGI !! BENARKAH ??" yang diunggah pada 13 Maret 2024.

"Apakah Benar bahwa Pak Jusuf Kalla buyutnya Kahar Muzakkar, tokoh pemberontakan DI/TII yang sangat dimusihi TNI, sampai sejauh ini sejak 2008 saya sendiri belum menemukan jejak digitalnya bahwa Pak Jusuf Kalla melakukan tabayyun atau bantahan terhadap informasi yang disampaikan oleh Gus Dur ini. Tidak hanya pada saat Gus Dur masih hidup, sampai hari ini saya juga belum pernah melihat jejak digital bantahan dari Jusuf Kalla ini," demikian pernyataan dari video tersebut.

Video yang disebarkan kanal YouTube KBN Nusantara telah 134 ribu kali ditonton dan mendapat 1.258 komentar dari warganet.

Benarkah kabar tentang Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla merupakan keturunan Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri postingan yang diklaim Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla merupakan keturunan Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "jusuf kalla keturunan kahar muzakkar" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang meluruskan kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Jubir JK Tegaskan Tak Ada Hubungan Keluarga Antara Jusuf Kalla dengan Kahar Muzakkar" yang dimuat situs Liputan6.com pada 20 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Hussein Abdullah mengklarifikasi video @KBNNusantara yang menyebut Jusuf Kalla adalah buyut dari Kahar Muzakkar Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan.

"Perlu meluruskan video @KBNNusantara ini mengarah pada fitnah serta pembunuhan karakter terhadap bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden RI ke 10 dan 12," ucapnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (20/3/2024).

Pria yang akrab disapa Uceng ini menyebut, akun @KBNNusantara telah menyampaikan informasi bohong. Ia juga menegaskan bahwa keduanya tidak memiliki hubungan keluarga.

"Perlu kami jelaskan bahwa tidak ada kaitan apalagi hubungan keluarga antara M. Jusuf Kalla dengan Kahar Muzakkar," kata dia.

Keduanya, kata Uceng, berasal dari dua daerah yang berbeda, Jusuf Kalla berasal dari Bone sedangkan Kahar Muzakkar berasal dari Luwu Sulawesi Selatan.

"Secara logika pun tidak masuk akal Jusuf Kalla sebagai dianggap buyut Kahar Muzakkar, karena usia keduanya hanya terpaut 21 tahun untuk menjadi buyut jarak usia seharusnya terpaut 50 atau 60 tahun," ujarnya.

"Oleh karena itu informasi yang digunakan akun @KBN Nusantara, adalah sumbernya BOHONG dan tidak dapat dipartenggungjawabkan. Tanggapan ini semata untuk menghentikan kebohongan berantai tersebut," sambungnya.

Dikutip dari artikel berjudul "Asal Usul Bisnis Keluarga Kalla, Pengusaha Ternama di Sulsel" yang dimuat cnbcindonesia.com, Jusuf Kalla merupakan salah satu pengusaha di Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak dari ayah yang dulu dikenal orang sebagai Hadji Kalla.

Jakarta, CNBC Indonesia - Jusuf Kalla adalah salah satu pengusaha besar yang sangat penting di Sulawesi Selatan dan Indonesia bagian timur. Indonesia mengenalnya sebagai mantan Wakil Presiden RI, yang dua kali terpilih lewat pemilihan langsung.

Sejarah bisnis keluarga besar Jusuf Kalla dimulai dari ayahnya, yang dulu dikenal orang sebagai Hadji Kalla. Dia naik haji ketika masih muda dan baru punya tokol. Ayah Jusuf Kalla berdagang sejak masih muda sekali, ketika belasan tahun, di daerah kelahirannya, Watampone, pusat dari Kabupaten Bone.

Ketika muda dia pernah berdagang kain sutra. Alberthiene Endah dalam Athirah (2016:60) menyebut Hadji Kalla juda sudah punya kios di Pasar Bajoe, Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ketika usianya sekitar 15 tahun. Dalam Who's Who in Indonesia (1971:170) disebutkan toko itu dimiliki Kalla sejak tahun 1938.

Hadji Kalla muda ketika bisnisnya belum membesar, menikahi seorang gadis bernama Athirah. Darinya Hadji Kalla beroleh anak: Nurani, Jusuf, Zohra, Saman, Ahmad, dan Suhaeli. Jadi Jusuf Kalla anak kedua dan anak tertua laki-laki. Belakangan Athirah dimadu.

Di masa keamanan Sulawesi Selatan masih terganggu oleh gerombolan Kahar Muzakkar (yang lalu ikut DI/TII), keluarga Hadji Kalla pindah dari Bone ke Makassar. Pusat dari Sulawesi Selatan itu lebih aman dari gangguan gerombolan. Di Makassar pula anak-anak Hadji Kalla merampungkan sekolah menengahnya dan ada yang kuliah di Universitas Hasanuddin.

Setelah sukses berdagang kelontong, Hadji Kalla bisa mengusahakan kendaraan umum berupa bis. Pada 1952 Hadji Kalla mendirikan perusahaan bis yang melayani angkutan antara Bone dengan Makassar, yang bernama Cahaya Bone. Perusahaan bis itu cukup dikenal di Makassar.

Hadji Kalla pada 1952 juga sudah mendirikan NV Hadji Kalla Trading Company.

Christian Pelras dalam Manusia Bugis (2006:284-391) menyebut sejak 1955 keluarga Hadji Kalla sudah menekuni bisnis tekstil. Setelah Sukarno lengser, anak laki-laki tertua Hadji Kalla tidak hanya sudah dewasa, tapi dunia bisnis Indonesia juga mulai menggeliat.

Keluarga Kalla lalu melebarkan bisnisnya ke penjualan kendaraan. Di masa setelah 1967, Jusuf Kalla sudah ikut berbisnis membantu ayahnya. Sejak 1969, Hadji Kalla menjadi penyalur penting kendaraan impor. Mereka juga mendirikan PT Makassar Raya Motor. Selain penjualan kendaraan, perusahaan konstruksi bernama Bumi Karsa juga lalu didirikan.

Era 1990-an, keluarga Kalla memiliki PT Bumi Sarana Utama yang menjadi agen aspal curah. Di bidang properti mereka mempunyai PT Baruga Asrinusa Development yang fokus membangun perumahan elite. Mereka juga mempunyai PT Kalla Inti Karsa, dan belakangan berdiri pula PT Bukaka Teknik Utama yang dipimpin Ahmad Kalla dan kawan kuliahnya Fadel Muhammad.

Jusuf Kalla, setelah lulus dari Universitas Hasanuddin, pada 1968 sudah menjadi Direktur Utama NV Hadji Kalla dan belakangan memimpin sejumlah perusahaan keluarga. Sejak 1970-an, Jusuf Kalla termasuk pengusaha muda yang aktif di Kamar Dagang Industri (KADIN) Sulawesi Selatan.

Keluarga tak ingin menjadikan bisnisnya hanya menjadi harimau di Sulawesi Selatan saja. PT Bukaka Teknik Utama sejak awal sudah eksis di Bogor. Dan sejak 1988 keluarga Kalla punya bisnis pelayaran yang bernama Kalla Lines yang salah satu kapalnya bernama KM Athirah. Setidaknya pada 2004, Keluarga Kalla sudah memiliki 13 perusahaan besar dan sehat.

"Sejak 1995, kelompok perusahaan yang bernama Kalla Group tidak lagi sekadar mendominasi dunia usaha di Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi telah merupakan sebuah konglomerasi usaha di kawasan timur Indonesia," tulis Pelras. Bidangnya meliputi jasa transportasi, telekomunikasi, perikanan, konstruksi, properti, otomotif, perkebunan, dan lain-lain.

 

Referensi:

https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20220214125044-25-315187/asal-usul-bisnis-keluarga-kalla-pengusaha-ternama-di-sulsel/amp

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Postingan yang diklaim Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla merupakan keturunan Pemimpin DI/TII Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar sudah diklarifikasi Jubir Jusuf Kalla, Hussein Abdullah. Pria yang akrab disapa Uceng ini menyebut bahwa JK dan Kahar Muzakkar tidak memiliki hubungan keluarga.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.