Sukses

Deretan Hoaks Catut Nama CIA, Selidiki Jokowi hingga Minta Maaf soal Kasus Osama Bin Laden

Hoaks bisa mencatut nama siapa saja tak terkecuali badan intelijen AS, CIA. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut nama siapa saja tak terkecuali badan intelijen AS, CIA. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar CIA? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks CIA Meminta Maaf dan Menyebut Osama Bin Laden Tidak Terlibat Penyerangan 11 September di AS

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan terkait CIA yang meminta maaf dan menyebut Osama Bin Laden tidak terkait penyerangan 11 September di AS. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mengunggahnya berada di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Oktober 2021.

Dalam postingannya terdapat artikel berita yang mengarah ke website gowapos.com dengan judul "CIA Rilis Permintaan Maaf, Osama bin Laden Tak Terlibat Aksi Teror 9/11" yang tayang 19 Oktober 2021.

Berikut isi artikelnya yang juga sama seperti di pesan berantai yang beredar:

"Dilansir The Onion, AS mengakui bahwa CIA telah dengan terburu buru mennghakimi untuk menanggapi tragedi yang tak terbayangkan.

Direktur CIA mengeluarkan permintaan maaf kepada keluarga Osama bin Laden dengan mengingat bukti baru yang secaara meyakinkan membersihkannya dari keterlibatan apapun dalam serangan 9/11.

Walaupun ini berita lama, tapi masih banyak beredar asumsi yang yang salah di masyarakat, khususnya yang termakan propaganda media tempo yang lalu

Sebuah informasi menyebutkan, CIA mengeluarkan Permintaan Maaf setelah ada Bukti Baru yang membersihkan Keterlibatan Osama Bin Laden dalam Serangan 9/11 WTC di New York.

Dikutip dari The Onion, AS mengakui bahwa organisasi CIA telah dengan terburu-buru menghakimi untuk menanggapi tragedi yang tak terbayangkan, dan Direktur CIA Gina Haspel mengeluarkan permintaan maaf hari Rabu, kepada keluarga Osama bin Laden dengan mengingat bukti baru yang secara meyakinkan membersihkan mantan pemimpin Al Qaeda dari keterlibatan apa pun dalam serangan 9/11.

“Badan Intelijen Pusat AS (CIA) menyampaikan permintaan maafnya yang paling tulus dan tulus tidak hanya kepada Tuan Bin Laden, tetapi juga kepada keluarga yang sedang berduka dan banyak teman yang berdiri di sisinya,” kata Haspel yang emosional, mengakui untuk pertama kalinya bahwa CIA mendasarkan seluruh penyelidikan 9/11 pada kesaksian seorang saksi mata tunggal yang dapat dipercaya yang kemudian mengundurkan diri.

“Organisasi kami bertindak dengan tergesa-gesa dan tanpa pengetahuan penuh, dan dengan melakukan hal itu, merenggut nyawa seorang suami, ayah, pengusaha, dan pengatur komunitas yang sangat efektif. Kami memahami bahwa tidak ada yang bisa kami lakukan atau katakan akan mengembalikan Osama, tetapi kami berharap keluarga bin Laden akan menerima ganti rugi $ 18 juta sebagai pengakuan atas rasa sakit dan penderitaan mereka. Tidak ada yang layak untuk menanggung apa yang telah Anda lalui."

“Akhirnya CIA minta maaf atas fitnah terhadap Osama Bin Laden, Dan memberikan santunan atau ganti rugi kepada keluarga Osama bin Laden“.

Apalagi saat ini semua warga Amerika Serikat terutama New York, sudah tahu persis kalau Gedung WTC sengaja di robohkan oleh Pemerintah Amerika Serikat George Bush saat itu.

Kesimpulannya Terorrisme adalah Rekayasa dan merupakan kebohongan Amerika Serikat Pada Dunia."

Akun tersebut juga menambahkan narasi: "Ga aneh emang gitu kerjaannya, cap teroris habisi tnp keadilan baru 'sorry' ketika ada maunya (?)"

Lalu benarkah CIA yang meminta maaf dan menyebut Osama Bin Laden tidak terkait penyerangan 11 September di AS? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks CIA Bongkar Paspor Presiden Jokowi yang Ternyata Berkewarganegaraan China

Beredar di media sosial postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam postingan yang beredar terdapat logo CNN Indonesia disertai judul artikel "Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport"

Postingan itu disertai narasi "Dalam perang dingin yang semakin memanas. Para Agen intelijen CIA yang profesional dengan alat Canggih berhasil membuka identitas Negara-negara yang di anggap antek China Komunis, termasuk identitas rahasia presiden Jokowi sebagai kepala Negara Indonesia. CIA telah berhasil membobol Pertahanan Cyber Badan Intelijen China Komunis dengan mengCopi Passport Kewarganegaraan China Komunis milik Jokowi. Ini tentu saja ada maksud yang sangat tajam dan mendalam."

Lalu benarkah postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.