Sukses

Video Hoaks Sepekan: Lagu Bengawan Solo di Olimpiade Tokyo hingga Menkes Ungkap Barcode pada Vaksin Covid-19

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Satu di antaranya video yang diklaim seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan akun Facebook Neng Rani Mas'ud pada 9 Agustus 2021.

Dalam video berdurasi 4 menit 18 detik itu, tampak seorang penyanyi wanita membawakan lagu Bengawan Solo di depan penonton. Video tersebut kemudian dikaitkan bahwa penyanyi itu beraksi saat Olimpiade Tokyo 2021.

"Bengawan Solo at Ceremony Olimpiade Tokyo 2021 ❤…" tulis akun Facebook Neng Rani Mas'ud.

Video yang disebarkan akun Facebook Neng Rani Mas'ud telah 404 kali ditonton dan mendapat 1 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021 ternyata tidak benar.

Faktanya, penyanyi yang membawakan lagu Bengawan Solo bukan saat Olimpiade Tokyo 2021, melainkan saat Nanning International Folk Song Art Festival di China pada 2019 lalu.

Selain video yang diklaim seorang penyanyi membawakan lagu Bengawan Solo saat acara Olimpiade Tokyo 2021, terdapat video hoaks lain yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menkes Ungkap Barcode pada Vaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Menteri Kesehatan Budi Guniadi Sadikin mengungkap barcode pada vaksin. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Ita Muraya, pada 2 Agustis 2021.

Unggahan klaim video Menteri Kesehatan Budi Guniadi Sadikin mengungkap barcode pada vaksin, berupa video yang menayangkan Budi Guniadi Sadikin sedang berbicara.

Berikut transkrip pembicaraan Budi Guniadi Sadikin dalam video tersebut:

"Di setiap titik di setiap lokasi di mana interaksi manusia tinggi akan terjadi itu akan membantu kita menerapkan protokol kesehatan dengan baik, yang saya harapkan nantinya aplikasi peduli lindungi ini yang juga dipakai sebagai dasar aplikasi vaksinasi bisa mendeteksi.

Kalau saya Budi Sadikin datang ke restoran Xi Jin di misalnya di Denpasar kita tap barcodenya nanti restoran itu akan tau oh Budi Sadikin ini sudah divaksin, kalau Budi Divaksin sudah divaksin dengan keluarganya dia satu meja boleh berempat dan boleh bukan masker semua, jadi nanti langsung diarahkan ke satu meja boleh buka masker satu meja berempat.

Kalau datang misalnya ada orang lain namanya si Tomi datang ke Xi Jin Denpasar dia scan ternayta bilang bahwa orang ini belum divaksin, maka dia diarahkan ke satu meja di mana berbeda dengan meja lain lebih terisolasi dia tetap pakai masker kecual saat makan, dengan demikian kita bisa atur protokol"

Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"JADI BENER YAA ADA MICRO CHIP NYA....?? 😬

MULAI TERBUKA SEMUA, KEMANA-MANA CUKUP BARCODE VAKSIN 😔😔😔https://t.co/FPbVFk09ZW"

Setelah ditelusuri, video yang diklaim Menteri Kesehatan Budi Guniadi Sadikin mengungkap barcode pada vaksin tidak benar.

Barcode yang dimaksud dalam video tersebut adalah barcode pada aplikasi Peduli Lindung yang diluncurkan Kementerian Kesehatan bukan pada vaksin.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.