Sukses

Selain Hapus Konten Hoaks, Kominfo Juga Blokir Banyak Situs Porno

Angka pemblokiran situs porno mencapai 70 persen, dibandingkan dengan pemblokiran konten-konten lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henri Subiakto, menyatakan Kominfo paling banyak memblokir situs-situs yang memuat konten negatif, yakni pornografi, dalam beberapa tahun terakhir.

"Pemblokiran terbanyak di Indonesia 70 persennya pornografi, hingga sekarang paling besar itu pornografi, karena memang kita punya mesin crawling," kata Henri seperti dilansir dari Antara, Jumat (19/2/2021).

Sebelum 2018, dia menjelaskan Kominfo harus menunggu laporan atau pengaduan konten dari masyarakat untuk memblokir situs porno.

Hal itu membuat pemblokiran menjadi lambat. Bahkan, hanya bisa memblokir sekitar 3 ribu situs porno dalam jangka waktu setahun. Namun, kata dia, berbeda ketika Kominfo telah memiliki mesin pengais atau crawling tersebut.

"Kalau sekarang tiga ribu situs (porno) tersebut hanya dalam satu bulan, karena memang mesin ini yang mencari, karena tunggu laporan orang tidak ada yang melaporkan, dulu ya. Kalau sekarang kami cepat sekali," tuturnya.

Ia mengatakan, crawling merupakan mesin yang digunakan untuk menangkal konten-konten negatif di internet. Mesin ini menghalau konten-konten seperti pornografi menyebar luas di dunia maya.

Hingga 2020, lanjut dia, angka pemblokiran situs porno mencapai 70 persen, dibandingkan dengan pemblokiran konten-konten lainnya.

"Jumlahnya (situs diblokir) saya tidak hafal ya. Pornografi, perjudian paling banyak itu, sama hoaks juga tapi tidak terlalu banyak," ucap dia.

"Jadi pemblokirannya ada yang aktif, Kominfo mencari pakai mesin crawling. Ada juga yang pasif menunggu laporan masyarakat, pengaduan konten, termasuk penipuan online," tambah Henri.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.