Sukses

Modus Hoaks yang akan Mengganggu Kelancaran Pilkada

Informasi hoaks yang akan mengganggu berjalannya Pilkada, berikut modusnya,

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks yang akan mengganggu berjalannya Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan dilaksanakan serentak pada Desember 2020 harus diantisipasi, sejumlah modusnya pun sudah dimitigasi.

Staf Khusus Menteri Dalam Negeri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga mengatakan, kemungkinan modus penyebaran hoaks menjelang pilkada, berupa kabar adanya calon pemilih ataupun penyelenggara pemilu (petugas KPPS) yang terpapar COVID-19 di TPS tertentu.

Sebab itu, untuk menjaga kelancaran pesta demokrasi tersebut perlu dilakukan sejumlah antisipasi, salah satunya kampanye anti hoaks.

"Perlu digalakkan kampanye gerakan anti hoaks di wilayah-wilayah yang akan pilkada secara masif sehingga masyarakat ikut aktif melawan hoaks" kata Kastorius, dikutip di Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Menurutnya, dengan disebarkannya hoaks akan menurunkan animo pemilih yang akan hadir dengan tujuan menguntungkan salah satu paslon.

Adanya kemungkinan penggunaan hoaks dalam pilkada berkaca pada aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang juga menggunakan hoaks dalam melakukan disinformasi. Hoaks yang dihembuskan bahwa UU Cipta Kerja akan menyengsarakan nasib kaum buruh dan pekerja telah memicu tindakan anarkis.

Kastorius mengungkapkan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, kata Kastorius, sangat memikirkan kemungkinan serangan hoaks pandemi Covid-19 untuk mengganngu kelancaran Plakada. Untuk mengantisipasinya, dia meminta kepada gubernur, bupati dan wali kota agar bersinergi dengan para pemangku kepentingan. Khususnya, katanya, Forkompimda menggandeng media lokal dalam upaya sosialisasi Pilkada Serentak 2020 dengan penerapan protokol kesehatan yang semakin kondusif.

“Setiap minggu kita memonitor pelanggaran dan kepatuhan protokol kesehatan di masa kampanye. Hasilnya sangat kondusif, dari 9.500 kampanye tatap muka, pelanggaran hanya sekitar 250 atau 2,5 persen, artinya, pilkada aman COVID-19 menunjukkan tren yang menggembirakan," tutup Kastorius.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam  cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini