Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Erdogan Protes Diberi Kursi Lebih Kecil Saat Bertemu Paus Fransiskus

Beredar kabar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Dian Amirah pada 19 Juli 2020.

Akun Facebook Dian Amirah mengunggah gambar Erdogan dan Paus Fransiskus yang tengah duduk satu meja dalam sebuah ruangan. Dalam ruangan tersebut tampak juga enam orang dengan setelan jas hitam. Satu dari enam orang itu tampak memegang kursi.

Akun Facebook Dian Amirah kemudian mengaitkan gambar tersebut dengan aksi protes Erdogan karena menolak diberi kursi yang lebih kecil.

"ERDOGAN DATANG KE VATIKAN MENJUMPAI BABA (POP) VATIKAN. KURSI TAMU YG AKAN DI DUDUKI ERDOGAN LEBIH KECIL DARIPADA KURSI POP (lihat lingkaran merah). ERDOGAN MENOLAK, TAK MAU DUDUK*

DIA MAU KURSI YANG SAMA BESAR DENGAN POP. PENGAWAL POP BERKATA, "SEMUA PEMIMPIN DUNIA YANG DATANG JUMPA POP, DUDUK KURSI KECIL ITU.

ERDOGAN PUN MENJAWAB, *"PEMIMPIN NEGARA DI DUNIA BOLEH DUDUK KURSI ITU, TETAPI TIDAK UNTUK PEMIMPIN NEGARA TURKEY. DIA MENJAGA IZZAH ISLAM*Jayalah Islam," tulis akun Facebook Dian Amirah.

Konten yang disebarkan akun Facebook Dian Amirah telah 36 kali dibagikan dan mendapat 25 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "Erdoga bertemu Paus Fransiskus".

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai pertemuan kedua tokoh tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Bertemu Paus Fransiskus, Erdogan Bahas Yerusalem hingga Islam" yang dimuat situs dream.co.id pada 6 Februari 2020.

Gambar Tangkapan Layar Artikel dari Situs dream.co.id

Dream - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan lawatan penting selama 59 tahun terakhir ke Vatikan. Erdogan mengunjungi Paus Frasiskus untuk menyebarkan pesan perdamaian.

" Saya melihat ini sebagai kesempatan penting untuk menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan menyebarkan pesan persahabatan dan perdamaian," kata Erdogan kepada Anadolu Agency.

Erdogan juga menjelaskan isu-isu yang akan dirundingkannya dengan Paus Fransiskus.

" Kami akan membicarakan Palestina, Yerusalem, Suriah, Irak, anti-terorisme, isu pengungsi dan bantuan kemanusiaan," ucap Erdogan.

Erdogan mengatakan sejak Paus Fransiskus memimpin Gereja Katolik pada 2013, dia memainkan peran aktif dalam isu-isu dunia hingga mendapatkan pujian secara global.

" Kami menerima baik pandangannya mengenai isu Yerusalem. Kami berbincang lewat telepon beberapa kali pada saat itu dan pemikirannya yang positif menunjukkan kami bisa bekerja sama," kata Erdogan.

Paus Fransiskus dikenal menjadi salah satu figur penting dunia yang turut mengkritik keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel Desember 2017.

" Kami juga akan bertukar pendapat mengenai meningkatnya sentimen Islamofobia di dunia Barat dan memerangi rasisme," ucao dia.

Pada pertemuan yang berlangsung, Erdogan disambut dengan sebuah upacara resmi di Istana Apostol. Erdogan dan Ibu Negara Turki Emine Erdogan pertama disambut oleh Uskup Agung Georg Ganswein di San Damaso Courtyard.

Paus mengucapkan " Buongiorno" kepada Erdogan. Setelah itu, Erdogan membalas menyapa Paus dengan bahasa Inggris, " Bagaimana kabar Anda?"

Erdogan juga mengucapkan terima kasih untuk penyambuatannya. Sementara Paus berterima kasih kepada Erdogan atas kunjungan resminya.

Kedua pemimpin kemudian melakukan pertemuan tertutup di gedung perpustakaan Istana Apostol.

Mereka diperkirakan juga akan membahas perkembangan di Suriah, Irak dan Lebanon, Yerusalem, hubungan Turki-UE, kerja sama anti-teror dan pengungsi.

Dalam artikel tersebut tidak ada laporan mengenai aksi protes Erdogan karena diberi kursi yang lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus.

Liputan6.com juga menemukan gambar serupa dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @ayhangureltc pada 6 Februari 2018 lalu.

Gambar Tangkapan Layar Potongan Video dari Akun Twitter @ayhangureltc

Akun Twitter @ayhangureltc menambahkan sebuah narasi dalam video tersebut. "DI RAPAT Erdoga-Paus Fransiskus Kursi dibawakan untuk penerjemah," tulis akun Twitter @ayhangureltc.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan protes diberi kursi lebih kecil saat bertemu Paus Fransiskus ternyata tidak benar.

Tidak ada aksi protes Erdogan saat bertemu dengan Paus Fransiskus pada 2018 silam. Kursi yang dimaksud dalam gambar tersebut digunakan untuk penerjemah saat kedua tokoh saling berbincang.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.