Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Beijing dan Shanghai Bebas dari Virus Corona

Beredar klaim Beijing dan Shanghai masih terbebas dari COVID-19 sebab virus tersebut senjata biologis China

Liputan6.com, Jakarta- Beredar klaim Beijing dan Shanghai masih terbebas dari virus corona baru (COVID-19)sebab virus tersebut senjata biologis China.

Klaim tersebut diunggah akun Facebook Rudi Aisawangi, pada 4 April 2020.

"Berikut isinya:

Coba direnungkan kejanggalan ini ya..

CORONA: Ada yang salah..!!!!!🤷🏻‍♀🤷🏻‍♀🔹 Wuhan ke Shanghai = 629 km🔹 Wuhan ke Beijing = 1052 km🔹 Wuhan ke Milan = 8700 km🔹 Wuhan ke New York = 12000 km🔹 Wuhan ke Etli = 8670 km🔹 Wuhan ke London = 8880 km🔹 Wuhan ke Paris = 8900 km🔹 Wuhan ke Spanyol = 9830 km🔹 Wuhan ke India = 3575 km🔹 Wuhan ke Iran = 6560 km

🔹 #AdaYangSalah ...!

🎈 Virus Corona berasal dari kota Wuhan di Cina dan sekarang telah mencapai setiap sudut DUNIA, tetapi VIRUS ini belum mencapai ibu kota CINA: BEIJING dan IBU KOTA EKONOMI: SHANGHAI di dekat Wuhan, mengapa ...????🤷🏻‍♀🤷🏻‍♀

🎈 BEIJING adalah KOTA tempat semua PEMIMPIN CHINA tinggal, para pemimpin militer tinggal di sini, mereka yang menjalankan kekuasaan Cina tinggal di sini, tidak ada penghentian di Beijing! Itu terbuka!Corona tidak berpengaruh di sini, mengapa..?

🎈 SHANGHAI adalah kota yang menjalankan perekonomian China, adalah ibukota ekonomi China, di sini semua orang kaya China tinggal! Mereka yang menjaga industri tetap berjalan, tidak ada penguncian di sini, korona di sini tidak berpengaruh ...! Kenapa ...?

🎈 Apakah Corona adalah VIRUS PANDEMI, yang telah diberitahu bahwa Anda harus membuat kepanikan di seluruh dunia, tetapi Anda tidak akan datang ke Beijing dan Shanghai, sangat penting untuk mengajukan pertanyaan kepada China bahwa ketika negara-negara maju terbesar di dunia Tidak dapat menghentikan Corona! Corona menciptakan teror di kota-kota besar dunia, jadi mengapa konflik ini tidak mencapai Beijing ...? Mengapa tidak mencapai Shanghai ...? Kenapa ...?

🎈 BEIJING dan SHANGHAI adalah AREA yang berdekatan dengan Wuhan! Virus dari Wuhan mencapai setiap sudut DUNIA, tetapi Virus ini tidak mencapai BEIJING dan SHANGHAI ...! Kenapa ...?

🎈 Hari ini, seluruh INDIA dan 130 juta orang India mungkin dikunci! Ekonomi kita terhenti, tetapi semua kota besar di China terbuka dan mulai 8 April, China juga membuka Wuhan! Seluruh dunia dilanda teror! Sekarang kasus baru tidak akan datang di China ...! Kenapa ...?

🎈 Hal besar lainnya adalah bahwa PASAR SAHAM di seluruh Dunia telah Turun hampir setengahnya! Nifty telah berubah dari 12 ribu menjadi 7 ribu di India! Tetapi pangsa pasar China adalah 3 ribu yang hanya 2.700! Tidak ada efek virus ini di pasar China juga ...! #Kenapa ...?

Apa pun hal-hal ini, hanya menunjuk pada satu hal bahwa CORONA adalah SENJATA Bio-kimia China, yang ditinggalkan China untuk kehancuran DUNIA!Setelah membuat beberapa orang terbunuh, China sekarang telah mengendalikan VIRUS ini! Mungkin dia juga punya OBAT, yang tidak dia bagikan dengan DUNIA!

#Mengapa…????? 🤷🏻‍♀🤷🏻‍♀🤦‍♀🤦‍♀"

Benarkah Beijing dan Shanghai bebas COVID-19 karena virus tersebut senjata biologis China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta menelusuri klaim Beijing dan Shanghai bebas COVID-19 karena virus tersebut senjata biologis China, menggunakan Google Search dengan kata kunci 'shanghai and beijing corona'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "PARTLY FALSE: Coronavirus 'did not reach' Beijing, Shanghai, Russia, North Korea" yang dimuat situs rappler.com, pada 2 April 2020.

Situs rappler.com menyatakan, COVID-19 menyebar ke Beijing dan Shanghai pada Januari. Ketika virus corona menyebar dari Desember 2019, berasal dari Wuhan, virus itu mencapai wilayah Guangdong, Beijing, dan Shanghai dalam bulan berikutnya.

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterbitkan pada 21 Januari, 5 kasus virus dicatat di Beijing dan 1 kasus dicatat di Shanghai pada 20 Januari 2020.

Setelah itu, Beijing melaporkan kematian pertamanya karena coronavirus pada 27 Januari 2020.

Masi dalam situs tersebut, Direktur laboratorium Wuhan pun menyangkal virus berasal dari laboratorium Wuhan.

"Tidak mungkin virus ini datang dari kami," kata direktur Institut Virologi Wuhan, Yuan Zhiming

Dalam artikel berjudul "False claim: In China the coronavirus only hit Wuhan, Chinese stock market unaffected" yang dimuat situs reuters.com, pada 2 April 2020. Informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengkonfirmasi bahwa kasus-kasus virus corona diidentifikasi di Beijing dan Shanghai, menyebar di luar provinsi Hubei, di mana Wuhan pusat dari virus berada.

Hingga 28 Maret, NHC mengkonfirmasi 7 kasus virus corona yang baru diimpor di Shanghai dan 4 di Beijing.

Peta interaktif statistik coronavirus oleh Johns Hopkins University, sumber akademis terpercaya untuk informasi tentang perkembangan pandemi, juga menguatkan bahwa di Cina, coronavirus menyebar di luar perbatasan Hubei. Klaim di media sosial yang menuduh bahwa di China coronavirus secara geografis terbatas di kota Wuhan juga tidak akurat.

Terkait dengan klaim virus corona senjata biologis China, dalam kesimpulan artikel berujudul "Cek Fakta: Klaim Virus Corona untuk Musnahkan Uighur tapi Malah Bocor di Wuhan, Faktanya?" yang dmiuat situs lipuan6.com, pada 5 Februari 2020 menyatakan, tidak ada bukti sahih yang mendukung dugaan bahwa Virus Corona 2019-nCoV adalah senjata biologis China yang bocor.

Sementara, menurut data Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Shanghai dan Beijing termasuk wilayah terdampak Covid-19 dengan 9 kematian di Beijing dan 7 kematian di Shanghai.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim Beijing dan Shanghai bebas COVID-19 karena virus tersebut senjata biologis China tidak benar, COVID-19 menyebar ke Beijing dan Shanghai pada Januari.

Sedangkan klaim virus corona merupakan senjata bilogis China, belum ada bukti yang membenarkan klaim tersebut.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.