Sukses

Cek Fakta: Tidak Ada Kaitan Corona COVID-19, Asteroid, dan Ditutupnya Masjid

Viral, kabar tentang virus corona COVID-19 dikaitkan dengan asteroid mendekat Bumi pada Ramadan 2020. Jangan percaya sebelum cek fakta!

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua negara di dunia saat ini tengah menghadapi pandemi yang dipicu virus corona baru atau COVID-19. Tak terkecuali di Indonesia.

Tak hanya wabah yang berupaya dibendung, namun juga informasi yang tidak berbasis fakta yang menyebar di media sosial maupun percakapan WhatsApp.  

Salah satunya kabar yang mengaitkan COVID-19 dengan adanya asteroid yang konon akan menabrak Bumi. Kabar ini disebarkan akun Facebook Shuaibe Asraf pada 22 Maret 2020.

"Mungkin kah ada kaitan nya degan turun nya asteroid tgl 15 ramadahan dengan di tutup nya ka’bah dan masjid.?Assalamualikum warohmatullahi waberkatuh Miris mendengar virus corona. Namun lebih miris nya lagi sampai masjid2 pun juga di tutup di berbagai negara lalu apa kaitan nya virus degan masjid? Apakah masjid sarang virus?Apa kaitan nya kematian degan penyakit?

Bukan kah Allah sudah menentukan kehidupan mahluk nya masing2.dan sudah Allah tentu kan..hari kematian nya pula seperti yg sudah di jelas kan dalam AL-QUR’AN ‎قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ(At taubah ayat 51)“

Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”.

Namun Para Pemerintah dunia sudah di landa ketakutan sampai lupa bahwa mati ada di tangan allah, boleh kita waspada berikhtiar namun tidak melarang berjemaah di masjid bukan salah satu solusi untuk menghindar dari virus tsb...

sebalik nya masjid adalah salah satu bagi kaum muslim tempat berlindung pada allah Allah hanya memberikan malapetaka kecil saja manusia sudah gentar apa lagi Allah perintah kan malaikat isrofil untuk meniup tronpet sangkakala nya...

Dan bagai mana allah menolong kita jika masjid atau pun ka’bah yg di sebut rumah allah di kosongkan... sepi dari jama’ah, bagai mana allah menyelamat kan dunia ini dari malapetaka yg allah ciptakan jika manusia nya lebih takut degan ciptaan allah di kebanding yg menciptakan.

Banyak orang2 di sosial media yg mengatakan dunia sudah akhir zaman pak”! Bukan dunia nya yg sudah akhir zaman buk”!tapi manusia nya yg semakin buruk semakin dzolim, semakin serakah, dunia seakan- akan buatan nya sendiri,dn di kelola semau nya, lantas lupa degan sang pencipta sekaligus pemilik dunia nya.. (Sang kuasa) Lalu bagai mana allah tidak murka ?...

banyak orang yg mengatakan bahwa virus sama hal nya degan harimau... tentu beda hariamu adalah mahluk allah yg terlihat oleh panca indara manusia dan kita bisa menhindar karna sudah jelas terlihat di degan mata, dan harimau pun akan menerkam kita jika kita berada di hadapan nya, kanapa allah memberikan otak kalau tdk untuk kita berfikir secara logika...

sedang kan virus adalah mahluk allah yg di ciptakan dari kotoran yg tdk terlihat olah manusia yg otomatis target nya adalah manusia yg kotor pula,,manusia yg takut virus sama hal nya takut degan setan... bukan kah rasulullah pernah perpesan pada ummat nya 1400 tahn yg lalu, bahwa pada akhir zaman akan banyak malapetaka dan wabah penyakit yg melanda manusia di muka bumi, dan hanya orang2 yg senantiasa manjaga whudu dn solat nya yg dapat terhindar dari wabah penyakit trb... jadi jls tinggal memperbaiki diri kita degan rajian solat dn ibadah lain nya..

boleh kita waspada dan berikhtiar selayak nya manusiaMari kita beristiqfar ingat dosa dan maksiat yg sudah kita perbuat selama ini... sebelum hari esok kita di kafani.

Dari salah satu Prof Lawrence E Yoseph Sesungguhnya kita telah berhutang besar kepada umat Islam dalam Encyclopedia Americana menulis :“Sekiranya orang-orang Islam berhenti mengerjakan tawaf ataupun solat di muka bumi ini, nescaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, kerana rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universiti : Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, iaitu 23,000 kali dari baja yang ada. Beberapa astronot melihat satu sinar yang teramat terang memancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata dari Kaa’bah.Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan kilometer jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis : “Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, solat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…”Para astronot telah menemukan : bahawa planet Bumi itu mengeluarkan radiasi. Radiasi yang berada di sekitar kaa’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Kaa’bah di alam.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, ertinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

“Coba kita pelajari dn fahami kenapa asteroit tgl 15 ramadahn akan menghampiri bumi? sudah ada jawaban nya... bukan?.... Dan Bagai mana menurut anda ?Semuga kita semua terlindung dan selamat dunia sampai ke akherat AMIN AMIN ALLAH HUMMA AMINMari kita amin kan," tulis akun Facebook Shuaibe Asraf.

Konten yang diunggah akun Facebook Shuaibe Asraf telah 1.300 kali dibagikan dan mendapat 338 komentar warganet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim yang mengaitkan asteroid, dengan COVID-19, dan ditutupnya masjid dan Kakbah, berikut penelusurannya: 

 

Klaim soal Asteroid di Bulan Ramadan

Ada sejumlah benda langit yang akan melintas relatif dekat dengan Bumi, bertepatan dengan momentum ketika warga dunia sedang berjuang mengatasi pandemi COVID-19.

Seperti dikutip dari situs sains Space.com, salah satunya adalah Asteroid (52768) 1998 OR2 yang akan mendekati Bumi pada 29 April 2020.

Batu raksasa tersebut diperkirakan berdiameter 1,8 hingga 4,1 kilometer.

"NASA mengklasifikasikan Asteroid 1998 OR2 sebagai "berpotensi berbahaya". Bukan berarti ia menghadirkan ancaman nyata baggi Bumi, melainkan karena memenuhi kriteria tertentu dalam klasifikasi Badan Antariksa Amerika Serikat itu," demikian dikutip dari artikel berjudul, Giant 'potentially hazardous' asteroid will fly safely by Earth in April yang dimuat Space.com.

Titik terdekat batu angkasa itu dengan Bumi terjadi pada pukul 05.56 EDT atau 09.56 GMT. Asteroid 1998 OR2 akan berjarak 6,3 juta kilometer dari Bumi atau lebih dari 16 kali jarak antara Bumi dan Bulan.

Momentum melintasnya asteroid itu memang bertepatan dengan awal Ramadan, namun jaraknya sangat jauh. 

Asteroid lain yang dikabarkan 'berpotensi bahaya' adalah Asteroid 2016 HP6. Dalam artikel berjudul Asteroid akan Mendekati Bumi pada Pertengahan Ramadan Tahun ini? yang dimuat situs Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) disebutkan.

Berikut cuplikannya:

Berdasarkan data yang diperoleh dari Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada hari Kamis, 7 Mei 2020 pukul 21.48 Universal Time atau Jumat, 8 Mei 2020 pukul 4.48 WIB.

Asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo.

Asteroid Apollo adalah asteroid yang memiliki sumbu setengah panjang lebih besar dibandingkan dengan orbit Bumi (> 1 Satuan Astronomi, SA) tetapi jarak perhelionnya lebih kecil dibandingkan aphelion Bumi (< 1,017 SA). Beberapa asteorid Apollo bisa menjadi ancaman bagi penduduk di Bumi apabila berada pada jarak yang sangat dekat dengan Bumi, seperti Meteor Chelyabinsk yang memasuki atmosfer Bumi dan meledak di langit kota Chelyabinsk, Rusia pada 15 Februari 2013 silam dengan ukuran 17 meter.

Asteroid 2016 HP6 memiliki sumbu setengah panjang sebesar 1,579 SA atau 236 juta kilometer dengan kelonjongan orbit sebesar 0,357. Jarak terdekat asteroid ini dengan Matahari sebesar 1,014 SA dengan kemiringan orbit 3,92° terhadap ekliptika, yang mana sedikit lebih miring dibandingkan orbit Venus (inklinasi 3,39°). Periode orbit asteroid ini selama 724,5 hari atau 1,98 tahun yang mana sedikit lebih lama dibandingkan periode orbit Mars yakni 687 hari atau 1,88 tahun.

Asteroid 2016 HP6 diperkirakan berukuran antara 23 hingga 52 meter dengan magnitudo absolut +25,3 jika diamati pada jarak 1 SA dari Matahari dan pengamat. Asteroid ini memiliki jarak perpotongan orbit minimum (minimum orbit intersection distance, MOID) sebesar 0,0053817 SA atau 805 ribu kilometer terhadap orbit Bumi, yang mana jauh lebih kecil dari 0,05 SA atau 7,5 juta kilometer namun magnitudo absolutnya lebih besar daripada +22. Sehingga objek ini tidak dapat dikategorikan sebagai objek berpotensi bahaya (Potentially Hazardous Object, PHO).

 

Kaitan Asteroid dengan Ditutupnya Masjid dan Kakbah?

Pemerintah Arab Saudi sempat menutup Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Tujuannya, untuk dilakukan sterilisasi guna mencegah penyebaran Virus Corona, demikian diungkap dalam artikel berjudul Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Dibuka Kembali Usai Sterilisasi Virus Corona yang dimuat Liputan6.com.

Dengan alasan yang sama, salat jumat juga ditundak di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, seperti dimuat dalam artikel, Cegah Penularan Virus Corona di Jakarta, Salat Jumat Ditiadakan Selama 2 Pekan yang dimuat Liputan6.com.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa penutupan masjid hanya bersifat sementara, yakni 2 pekan. Tak hanya masjid, tempat ibadah lain juga dianjurkan untuk tidak menggelar ibadah di tengah pandemi virus corona.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, langkah ini dilakukan guna mencegah penularan Corona COVID-19 menjadi lebih cepat. Pemprov DKI Jakarta akan menyampaikan seluruh jajaran untuk membantu mengawasi dan mendisiplinkan.

Siapa Prof Lawrence E Yoseph? 

Penelusuran menggunakan kata kunci prof Lawrence E Yoseph tidak mengarah ke sosok ilmuwan terkemuka.

Cek Fakta Liputan6.com menemukan nama yang mirip 'Lawrence E. Joseph', tanpa gelar profesor, di situs huffpost.com. Ia disebut sebagai penulis 'Solar Cataclysm: How the Sun Shaped the Past and What We Can Do to Protect Our Future'.

"Lawrence E. Joseph adalah seorang penulis sains dan futuris. Buku terbarunya adalah Solar Cataclysm: How the Sun Shaped the Past and What We Can Do to Protect Our Future (HarperOne, 2012)," demikian ditulis situs tersebut.

Nama prof Lawrence E Yoseph dan pernyataan yang diklaim berasal dari dia juga muncul dalam klaim yang menyebut astronot wanita, Sunita Williams menjadi mualaf. Klaim tersebut telah dibantah dalam artikel berjudul [Cek Fakta] Hoaks Kabar Astronaut Wanita Asal India Jadi Mualaf yang dimuat Liputan6.com. 

 

Sementara, dalam artikel berjudul, Was COVID-19 Created To Distract Us from a Doomsday Asteroid?, situs Snopes.com membantah klaim yang menyebut COVID-19 sengaja diciptakan untuk mengalihkan isu soal asteroid yang berpotensi membawa kiamat.

Konon, COVID-19 diciptakan untuk memaksa semua orang menghabiskan waktu bersama keluarga selama masa-masa terakhir Bumi.

Kesimpulannya, klaim itu sama sekali tak didasari fakta. Sebab, COVID-19 terbukti ancaman nyata yang setidaknya menyebabkan 22.030 orang meninggal dunia di seluruh dunia (data per 26 Maret 2020 pukul 19.00 WIB).

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Pandemi yang dipicu virus corona baru atau COVID-19 tidak ada hubungannya dengan asteroid yang akan melintasi bumi pada April dan Mei 2020 mendatang.

Selain itu, akibat pandemi virus corona tak hanya masjid saja yang ditutup untuk umum. Melainkan tempat ibadah lain, misalnya gereja, wihara, dan klenteng. Narasi yang disebarkan akun Facebook Shuaibe Asraf tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

Tidak ada bukti yang mengaitkan penutupan tempat ibadah, termasuk masjid dengan asteroid. 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.