Sukses

Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023, MUI Mau Dengar Dulu Penjelasan Sejumlah Pihak

MUI tidak mau terburu-buru mengambil sikap soal keikutsertaan Timnas Isral dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia sebelum mendengarkan pendapat sejumlah pihak.

Liputan6.com, Jakarta - Keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia menjadi perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI). KH Dr Marsudi Syuhud menyatakan pihaknya saat ini tak mau terburu-buru mengambil sikap.

"Kita ingin mendengar terlebih dahulu penjelasan dari Menteri Luar Negeri seperti apa," tutur Marsudi, yang menjabat Wakil Ketua Umum MUI di Jakarta, Senin (13/3).

Dia menambahkan pemerintah harus menjelaskan soal posisi Indonesia terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung 20 Mei hingga 11 Juni di Indonesia.

Selain Menteri Luar Negeri MUI juga ingin mendengar keterangan dari Mahfud MD. Karena selain Menko Polhukam, dia juga merupakan ahli hukum sehingga diyakininya bisa memberikan pandangan yang luas dari sisi hukum.

Tentu saja, MUI juga ingin mendengar penjelasan dari menteri pemuda dan olahraga serta PSSI sebagai penyelenggara kejuaraan. "Kita ingin tahu aturan penyelenggaraannya seperti apa dan persiapannya bagaimana," ujar Marsudi.

Tidak ketinggalan, MUI juga akan mendengarkan pandangan dari ormas-ormas Islam. Saat ini, terdapat sekitar 77 ormas di MUI.

Forum yang ingin dimanfaatkan untuk mendengar berbagai pandangan itu diharapkannya berupa rapat gabungan. MUI ingin mengundang berbagai pihak dalam satu forum bersama. Sebelum mendengarkan pihak-pihak terkait, MUI tidak mau terburu-buru mengambil sikap.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Timnas Indonesia Pernah Menolak Lawan Israel

Partisipasi Israel pada Piala Dunia U-20 2023 menimbulkan polemik politik di dalam negeri. Indonesia hingga kini tidak memiliki hubungan formal dengan negara Zionis itu lantaran konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Dalam sejarah, Indonesia pernah menolak bertandingan melawan Israel. Penolakan itu terjadi dalam pertandingan kualifikasi menuju Piala Dunia 1958.

Sikap tersebut adalah bentuk upaya Indonesia untuk tidak mengakui eksistensi Israel di dunia karena dianggap menjajah dan mengambil wilayah Palestina. Ini juga merupakan kebijakan pemerintah Orde Lama pimpinan Presiden Sukarno.

"Indonesia yang secara politik sedang getol-getolnya mengumandangkan perlawanan terhadap neokolonialisme, menganggap Israel sebagai penjajah rakyat Palestina dan karena itu, menolak bertanding di Israel," kata Owen A. McBall dalam bukunya 'Football Villains'

 

3 dari 3 halaman

Wakil Eropa

Israel jadi salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023. Mereka lolos sebagai salah satu dari lima wakil Eropa.

Ini adalah penampilan perdana Israel di Piala Dunia U-20. Pasukan Ofir Haim jadi salah satu debutan yang mengikuti ajang tersebut.

Perjalanan Israel menuju Piala Dunia U20 2023 panjang dan berliku. Seperti tim senior, sepak terjang Israel U-20 juga mengalami penolakan karena geopolitik.

Mereka sempat berkompetisi di Asia dan mendominasi. Catatan enam gelar dalam sembilan partisipasi pada Piala Asia U-19 periode 1964-1972 merupakan buktinya.

Setelahnya, Asia menolak mereka. Israel otomatis terombang-ambing. Mereka tidak punya akses untuk berkompetisi. Dalam situasi ini, Israel sampai mengikuti Kejuaraan Oseania hingga Amerika Selatan agar bisa lolos ke Piala Dunia U-20.

Sampai akhirnya Israel diterima masuk UEFA pada 1992. Meski begitu, keberadaan jalur tersebut tidak lekas membuat langkah Israel menuju Piala Dunia U-20 langsung mulus.

Israel baru bisa lolos ke ajang tersebut setelah melakukan 29 percobaan di Piala Eropa U-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.