Sukses

Buntut Kericuhan Suporter-Polisi di Laga PSIS vs Persis, Erick Thohir Segera Bentuk Komite Ad Hoc

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan pihaknya bakal segera membentuk komite ad hoc suporter sebagai buntut terjadinya kericuhan di laga PSIS Semarang vs Persis Solo pada Sabtu (17/2/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir bergerak cepat untuk menanggapi kericuhan yang terjadi antara suporter dan polisi di luar Stadion Jatidiri saat laga PSIS Semarang melawan Persis Solo pada Jumat (17/2/2023) lalu.

Sosok yang menjabat sebagai Menteri BUMN itu menyatakan pihaknya bakal segera membentuk komite ad hoc suporter demi mewujudkan transformasi sepak bola yang menjadi bagian dari misinya pasca terpilih sebagai nakhoda baru federasi sepak bola Indonesia.

"Rapat kedua ini tidak lain (untuk) membahas peristiwa yang baru saja terjadi. Karena itu, keputusan exco tadi, kita akan membuat komite ad-hoc untuk suporter," ujar Erick Thohir pasca memimpin rapat di GBK Arena, Senayan, Sabtu (18/2/2023).

"Sesuai dengan statuta FIFA dan juga PSSI, kita mempunyai 14 komite, tetapi boleh membuat komite ad-hoc. Inilah kenapa hari ini keputusannya ada komite ad-hoc suporter karena isu transformasi sepak bola harus melibatkan suporter, jadi kita harus ada keseriusan," tambahnya.

Sebagai informasi, pertandingan PSIS melawan Persis Solo sebenarnya sudah dipastikan berlangsung tanpa penonton. Keputusan tersebut diambil panitia pelaksana, manajemen kedua tim, serta petugas kepolisian sehari sebelum kick-off.

Akan tetapi, pendukung PSIS tetap ramai-ramai datang ke Stadion Jatidiri untuk menyaksikan langsung penampilan tim kesayangannya. Suporter kemudian terlibat bentrok dengan aparat keamanan, hingga akhirnya gas air mata ditembakkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketuk Hati Suporter

Kejadian tersebut tak pelak menjadi pukulan bagi Erick Thohir yang baru saja naik ke kursi teratas kepengurusan PSSI.

Ia pun bertekad untuk segera membenahi situasi dan mengetuk hati para suporter agar mereka bisa menjadi bagian dalam perbaikan sepak bola Indonesia di masa mendatang. 

"Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan (menjadi) yang terakhir, (kejadian serupa) bisa ada lagi. Contohnya kemarin (di Semarang). Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa. Baru nanti ada rule of the gamenya, penegakan hukumnya," tutur Erick.

"Ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite ad hoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tetapi perlindungan (untuk) suporter," katanya menambahkan.

"Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat, tetapi kita juga harus mengetuk hati para suporter (bahwa) kalau transformasi sepak bola kita mau bagus, mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab dari sepak bola Indonesia," tandas dia.

3 dari 3 halaman

Rapat Exco

Sekadar informasi, Erick Thohir beserta jajarannya menggelar rapat komite eksekutif Exco di GBK Arena, Senayan, pada Sabtu (18/2/2023). Rapat dimulai sejak pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan pemberian keterangan pers pukul 14.00 WIB.

Selain membahas masalah suporter, rapat kali ini juga menyinggung pembuatan training center untuk Timnas Indonesia. Erick Thohir mengklaim pihaknya bakal segera mengirim tim untuk mulai menjajal lokasi yang tepat demi merealisasikan rencana tersebut. 

"Kita penting sekali membangun yang namanya training center buat tim nasional. Insyaallah minggu depan, kita akan mengirimkan tim untuk mulai melihat tanahnya," beber Erick. 

"Ini juga bagian dari komitmen kita membangun training center bersama, tidak hanya ada pendanaan dari FIFA yang kemarin mereka sudah commit, tetapi kita juga akan coba mencarikan pembiayaan lainnya," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.