Sukses

Sah, Qatar Tuan Rumah Terburuk Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Qatar gagal bicara banyak di Piala Dunia 2022. Di tengah badai protes penunjukkan sebagai penyelenggara, mereka juga urung mencatat prestasi di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta - Qatar gagal bicara banyak di Piala Dunia 2022. Di tengah badai protes penunjukkan sebagai penyelenggara, mereka juga urung mencatat prestasi di lapangan. 

Anak asuh Felix Sanchez bahkan dipastikan sudah tersisih setelah Grup A menyelesaikan dua putaran. Kekalahan 1-3 dari Senegal, Jumat (25/11/2022), ditambah skor imbang Belanda vs Ekuador, membuat mereka secara matematis mustahil ke babak gugur.

Capaian maksimal Qatar adalah merebut tiga angka yang diraih pada duel pamungkas kontra Belanda, Selasa (29/11/2022). Sedangkan Belanda dan Ekuador sudah memiliki empat poin. 

Hasil ini membuat Qatar bernasib sama seperti Afrika Selatan pada 2010, yang juga terhenti di fase grup. Sebagai gambaran, tuan rumah biasanya memiliki rapor bagus di Piala Dunia. Mereka memanfaatkan keunggulan berupa jumlah suporter untuk melangkah jauh.

Sebanyak enam penyelenggara bahkan memaksimalkan momen untuk merebut gelar, dengan dua lainnya melaju hingga final.

Namun, ada catatan lain yang membuat Qatar lebih buruk ketimbang Afsel. Mereka menjadi tuan rumah pertama yang menderita kekalahan pada penampilan perdana turnamen usai dipermalukan Ekuador, Minggu (20/11/2022).

Walau gagal melaju ke 16 besar tahun 2010, Afsel juga bisa mengantongi empat nilai pada grup. Sedangkan seperti disebut sebelumnya, torehan maksimum Qatar di 2022 adalah tiga poin. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tumbang di Hadapan Senegal

Senegal tampil bersaing sejak menit-menit awal. Mereka terlihat lebih dominan dalam hal penguasaan bola ketimbang Qatar. Singa Teranga bahkan mampu mengancam posisi tim tuan rumah ketika pertandingan belum berjalan lama.

Ismaïla Sarr berupaya menembus pertahanan Qatar pada ke-4. Ia mencoba peruntungannya dengan melancarkan serangan. Namun sayang, bola yang dilesakkan sang pemain hanya membentur sisi luar samping gawang.

Tanda bahaya kembali dikirim ke area permainan Qatar di menit 16. Kali ini Krepin Diatta yang berusaha membobol gawang tuan rumah. Akan tetapi, si kulit bundar yang ditembakkan masih mampu ditepis oleh Meshaal Barsham.

Kedua tim masih sama-sama ompong hingga laga memasuki menit ke-26. Belum ada satu pun gol yang tercipta, baik dari kubu TImnas Qatar maupun Senegal.

Senegal tak jemu-jemu menebar ancaman di sekitar gawang Qatar. Youssouf Sabaly berada di jarak yang cukup dekat dari jaring Barsham pada menit 28. Malang, upaya penggawa Senegal masih belum membuahkan angka pertama.

Situasi berbalik di menit ke-34. Giliran Qatar yang punya peluang untuk mencetak gol lewat pergerakan berbahaya Afif. Akan tetapi, lajunya dihentikan oleh Sarr, sementara wasit tak menghadiahi kubu tuan rumah dengan tendangan penalti.

Kebuntuan akhirnya terpecah pada menit 41. Boulaye Dia mampu memanfaatkan bola yang terlepas dari penguasaan Boualem Khoukhi. Dengan cepat ia melepaskan tembakan ke arah gawang sekaligus mencetak gol perdana bagi timnya di laga tersebut.

Tambahan waktu tujuh menit tak cukup membuat Qatar mampu menyamakan kedudukan. Skor 1–0 untuk keunggulan Singa Teranga pun bertahan hingga turun minum.

Tim tuan rumah mencoba bangkit usai jeda. Namun, bukannya menyamakan kedudukan, Qatar justru kembali kebobolan tak lama setelah dimulainya pertandingan babak kedua.

Tendangan sudut Ismail Jakobs pada menit ke-48 mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Famara Diedhiou. Bola yang dikirimnya lewat sundulan menusuk tajam ke sudut atas gawang Qatar, sehingga gagal diantisipasi oleh Barsham.

Kubu tuan rumah baru mendapat peluang di menit ke-55. Afif melakukan tendangan bebas dari posisi yang menguntungkan. Akan tetapi, kesempatan ini lagi-lagi belum bisa dimaksimalkan oleh anak-anak asuh Felix Sanchez.

Qatar kembali memperoleh ruang untuk mencetak gol di menit 62. Hassan berkesempatan melepaskan serangan jarak jauh. Namun sayang, lesakannya masih sedikit melebar dari gawang yang dikawal Edouard Mendy.

Tekanan kini berpindah berada ke kubu Timnas Senegal. Gawang Singa Teranga belum lepas dari ancaman Qatar. Gol bagi tuan nyaris tercipta pada menit ke-67, kalau saja Mendy gagal melakukan penyelamatan epik.

Pasukan tuan rumah akhirnya comeback di menit ke-78. Berawal dari umpan Ismail Mohamad, Mohammed Muntari yang baru dimasukkan di babak kedua mampu melepaskan sundulan melewati Mendy ke tiang jauh sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2–1.

Senegal ogah tinggal diam. Tak butuh waktu lama bagi Singa Teranga untuk membalas gol seterunya. Bamba Dieng mencatatkan nama di papan skor usai memanfaatkan assist Iliman Ndiaye. Senegal kembali dominan dengan selisih dua angka.

Qatar makin terpuruk. Dengan waktu yang tersisa, sulit bagi mereka untuk menyamai raihan poin Senegal. Skuad asuhan Sanchez mau tak mau harus mengakui keunggulan Singa Teranga. Kedudukan 3–1 untuk keunggulan Senegal bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

3 dari 3 halaman

Gugup di Debut

Ekuador memberi pelajaran pada tuan rumah Qatar pada laga pembuka. Enner Valencia jadi bintang dengan memborong gol kemenangan 2-0 bagi La Tri. Dia bahkan bakal mencetak hattrick jika tandukannya di menit ketiga tidak dianulir karena offside.

Dari tendangan bebas Felix Torres, Valencia memasukkan bola ke gawang karena kesalahan kiper Saad Alsheeb. Beruntung bagi Qatar, video assistant referee mengintervensi. VAR membatalkan gol karena rekan setimnya dalam posisi tidak sah.

Keputusan ini tidak memengaruhi semangat Ekuador. Mereka mendominasi bola dan mengurung pertahanan Qatar.

Tekanan berbuah blunder Alsheeb. Dia melanggar Valencia di area terlarang. Valencia mengambil sendiri tugas sebagai algojo dan mencatatkan nama di papan skor pada menit ke-16.

Ekuador makin bersemangat. Angelo Preciado melepas umpan silang yang disundul Valencia ke gawang. VAR kembali sempat memeriksa apakah adanya offside. Tapi kali ini gol disahkan. Skor 2-0 untuk Ekuador pada menit ke-31.

Laga terus berlanjut. Qatar sempat mendapat peluang melalui Almoez Ali jelang berakhirnya babak pertama. Sayang usahanya masih melebar.

Ekuador membiarkan Qatar menguasai bola di awal babak kedua. Tapi keunggulan kualitas membuat mereka kembali mendominasi.

Sejumlah peluang didapat untuk memperbesar kemenangan. Romario Ibarra memaksa Alsheeb melakukan penyelamatan di menit ke-55.

Waktu terus berjalan. Qatar gagal memberi ujian berarti bagi pertahanan Ekuador. Di sisi lain, mereka bisa meredam serangan sayap lawan sehingga Ekuador juga kesulitan.

Jeremy Sarmiento melewatkan peluang untuk menyumbang gol ketiga bagi El Tri. Sedangkan tendangan Mohammed Muntari menyambar sisi atas gawang Ekuador. Skor pun tidak berubah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.